Masalah baru

437 43 7
                                    

Wajah Jooheon berubah total, ia kaget atas kehadiran seseorang yang membuatnya tiba-tiba bergetar.

"Ki-Kim Taehyung?!"

Jooheon mundur, ia tersandung dan terjatuh. Anak buahnya menolong Jooheon untuk berdiri, ekspresi Jooheon seperti melihat hantu yang akan membunuhnya.

Deeeep!!

Lampu jalanan hidup, saat Jooheon lihat rupanya Hoseok sedang memegang Saklar di dekat lampu itu. Hoseok hanya berpegangan dengan itu untuk menahan badannya yang kesakitan, melihat Hoseok di sana Seulgi langsung berlari karena itu kesempatan bagus.

"Hoseok-ssi, kau baik-baik saja? Aku mohon maafkan aku" kata Seulgi membantu Hoseok untuk bersender di dinding.

"Tidak masalah, kau sepertinya terluka" Hoseok melihat ujung bibir Seulgi yang berdarah.

Sekarang, Seulgi dan Hoseok berada di belakang punggung Taehyung. Jooheon masih gemetar, hujan berhenti begitu Taehyung datang. Kini jalanan makin sepi, tidak ada suara hujan yang menyertai peperangan baru ini. Taehyung masih menatap Jooheon, menunggu apa yang akan Jooheon keluarkan dari mulutnya.

"SIALAN!"

itu yang Taehyung tunggu, smirk yang tampak dari wajah Taehyung membuat ia lebih kejam dari Jooheon. Kenapa? Karena Taehyung adalah ketua gangster yang sangat terkenal dengan kekuatan nya dalam bertarung, ada tiga gangster yang ada di Seoul yaitu Vante, Monsta, dan juga Trans X

Vante di pimpin oleh Taehyung dan Monsta di pimpin oleh Jooheon, ketua dari Trans X adalah teman baik Taehyung. Jooheon selalu ingin merebut kekuasaan Taehyung dengan mengajak Taehyung untuk duel tapi hasilnya tetap sama, Jooheon selalu kalah dan itu membuat Jooheon kesal. Beberapa bulan setelah kekalahan Jooheon, Taehyung tak pernah muncul dan Jooheon berpikir bahwa Taehyung sudah tidak ingin mengurus Vante lagi.

"Kau muncul lagi? Setelah beberapa bulan aku bahagia, dan kau muncul? Kau merebut kebahagiaanku!? Semua temanmu bilang bahwa kau tidak pernah muncul lagi, aku pikir kau sudah tidak peduli" Jooheon kesal sembari menunjuk-nunjuk ke arah Taehyung.

"Sebenarnya, aku tidak mau. Tapi kau harus tau siapa yang kau sakiti saat ini"

"Cih! Dia hanya temanmu, bukan keluargamu!" Jooheon berteriak, tapi Taehyung selalu menggunakan wajah datarnya itu.

"Dengar, aku sedang tidak mau berurusan denganmu. Apa yang kau mau? Agar urusan kita selesai" Taehyung menggaruk kepalanya dan memangku tangannya.

"Oh? Waw, kelihatannya kekuatanmu untuk bertarung sudah tidak ada ya? Baiklah karena aku kasihan kau lemah, aku hanya ingin gadis itu" Jooheon menunjuk Seulgi yang sedang merangkul Hoseok untuk berdiri.

Taehyung melihat ke belakang, menganggukan kepalanya dan menarik Seulgi lalu membiarkan Hoseok terjatuh.

"Taehyung!" panggil Hoseok

"Tidak! Jangan!!" Seulgi berontak, tapi tangan Taehyung menahan badannya.

"Kau ingin dia? Baiklah bawa dia" Taehyung mendorong Seulgi hingga terjatuh ke tanah. Saat Seulgi mendongakan kepalanya ia melihat Jooheon di depan matanya, Seulgi segera mundur agar tak di tangkap untuk kedua kalinya.

"Taehyung dengar, dia perempuan. Bagaimana jika Irene adalah si gadis itu? Kau akan biarkan dia di tangkap dan di bawa juga?" tanya Hoseok.

Taehyung hanya diam, Jooheon mendekat untuk menarik Seulgi bersamanya.

Taehyung sangat terlihat tidak peduli dengan Seulgi, menarik dan mendorongnya hingga terjatuh seperti tidak mengerti tata krama menghormati perempuan, tapi jauh dari penghilatan orang.

ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang