Ketua Gangster

347 44 4
                                    

Hujan adalah air yang jatuh dari langit. Tapi ada air yang jatuh dari mata yang berjudul tangis
.........

Taehyung menutup matanya, ia mendengar suara rintik hujan yang terdengar dari atap mobilnya. Bukan, dia tidak ingin tidur tpi soal hujan mengingatkan Taehyung tentang sesuatu, di hari hujan yang sangat lebat dia mendapatkan kejutan bahwa teman baiknya sudah tidak bernyawa. Mengingatkan Taehyung yang berlari ke rumah sang teman, saat melangkah masuk ia di sambut dengan mayat temannya yang tergantung di dalam kamar.

Hujan mengingatkan Taehyung bagaimana dia pernah bahagia sebelum ia menjadi pria yang suka tidur, pendiam dan dingin. Di umur 12 tahun kehilangan teman yang berhaga tentu saja sangat menyakitkan untuk anak-anak kan? Menggunakan airpods mendengarkan lagu yang ia nyanyikan bersama teman nya di Ilsan, 4 O'clock memiliki arti mendalam olehnya, ketika ia merindukan temannya yang sudah tiada maka Taehyung akan menyetel lagu itu.

"Taehyung-ah"

Hoseok yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara, tak mendapatkan respon dari Taehyung dia langsung menarik Airpods milik Taehyung yang terpasang di telinganya.

"Hm?" tidak melemparkan maniknya Taehyung hanya menatap kaca mobil yang basah karena tetasan air hujan.

"Kau masih mengingatnya?" tanya Hoseok memutar kendali mobil ke arah kiri.

"Yah, hanya mengingat. Tidak lebih" jawab Taehyung.

Ekspresinya sama, namun Hoseok pandai dalam membaca suasana hati. Bola matanya melirik ke Taehyung yang mengatup bibirnya, ia tahu Taehyung menahan tangis agar tak pecah. Meskipun dingin, ia juga manusia kan?

"Hei, apakah Yeontan di rumah?"

"Hm"

Tak mau membuka mulutnya untuk berbicara lebih banyak, Taehyung menggunakan airpodsnya dan kembali memejamkan matanya untuk melupakan masalah lama meskipun tak pernah terlupakan.

+++++++

"Aigoo, aku tidak menyangka kau bisa sebaik ini Jimin-ssi"

Jungkook yang sudah meminum terlalu banyak soju akhirnya tenggelam dalam efeknya. Jimin menatapnya dengan wajah kesal, kalau begini ia yang akan turun tangan nanti untuk mengantar Jungkook pulang.

"Oh? Bukannya itu pria yang tadi siang?" Seulgi berusaha untuk mendapatkan gambar jelas dari sosok pria yang ia lihat baru saja memasuki pintu restoran.

Jimin melihat ke arah yang sama, ada seseorang yang masuk dalam restoran. "Kau kenal?" tanya Jimin pada Seulgi sembari menggotong Jungkook untuk di antar pulang. Seulgi mengangguk "kau mau mengantarkannya sekarang? Hari sedang hujan"

"Tidak masalah, aku akan panggil Taxi. Maafkan aku Seulgi, aku harus mengantarkan Jungkook karena jika tidak akan ada masalah yang datang. Kau bisa kan pulang sendiri?" Jimin bertanya dengan wajah yang cemas, ia takut pilihannya salah. Tapi mau bagaimana lagi, Jungkook sedang berada di bawah pengaruh minuman. Seulgi tersenyum dan ia berdiri lalu membungkuk "Terima kasih, aku akan baik-baik saja" Jimin percaya lalu meninggalkan Seulgi.

 Seulgi tersenyum dan ia berdiri lalu membungkuk "Terima kasih, aku akan baik-baik saja" Jimin percaya lalu meninggalkan Seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang