Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#biar kalian inget
Maap kalau ada typo~ .
.
"Anda beneran yang donorin darah ke sahabat saya?!" cowo yang namanya putra itu cuma nganguk.
"Kenal iyas?" putra ngangguk lagi atas pertanyaan mark.
"Kalau gitu, siapa nama panjang iyas? Tanggal lahir dan tempatnya dimana? Sekarang umur dan kelas berapa? Terus ruangan rumah sakitnya dimana? Nama ibu dan ayahnya siapa? Ayo jawab."
Mark ngelus dada karena perlakuan pacarnya ke putra. Dia over protective banget ke iyas. Giliran ke mark aja di bodoamatin.
"Namanya riyyaz jaemin angkasa, 13 agustus 2000 di Jakarta pusat, sekarang 17 kelas 11, di deket ruangan administrasi nomer 16, ibu jessica ayah siwon. Bener ga?"
Bagas sama mark langsung mangap. Putra tau segalanya tentang iyas, bagas aja ga tau iyas lahirnya dimana tapi kalau tanggalnya tau.
Bagas balik badan sekedar bisikin mark,
"Kak, dia aneh ga sih?"
"Iya, bisa bener semua gitu jawabannya."
"Dikasih ga id linenya?"
"Terserah kamu sih dek, kakak mah iya aja."
"Dih iya mulu, diajak ngewe lucinta luna berarti bakal iya mulu!"
"Bukan gitu astag—"
"Khem."
Bagas sama mark langsung balik badan lagi madep ke putra. Dia perhatiin setiap inci mukanya dan badannya dari atas sampai bawah sampai orang yang ditatap kayak gitu risih.
"Apasih dek kamu."
"Diem."
Bagas benerin bajunya tapi sebelum itu dia kaget pas liat ada kalung yang melingkar di lehernya dan kalungnya sama persis kayak punya iyas.
"Itu kalung anda?"
Putra ngangguk, "Iya, saya kembaran sama adek saya."
Mata bagas langsung melotot dan dihadiahin tatapan bingung sama mark dan putra.
"Kalau boleh tau.. Nama lengkap anda siapa?"
"Nama saya—"
"Gas! Mark! Ini bantuin kita ngangkat barang!"
Emang ya, kevin itu pengganggu dalam hidup. Makanya dari dulu bagas tuh pengen cekik leher kevin biar ga jadi ilalang mulu.
