✔-26

4.2K 351 29
                                    


Hay:)
Apa? Di gantung ya? Kasian.

Makanya vote-!

#maap kalau ada typo~

.

.

"Iyas? Gimana kandungannya?"

Lelaki yang di tanya oleh ibundanya hanya merenung sambil mengelus perutnya yang sudah mulai buncit. Kata orang, Ibu hamil tidak boleh memikirkan hal keras bukan? Tapi iyas melakukannya.

Iyas menoleh, "Baik kok, mi."

"Kamu mikir apa daritadi hm? Jangan terlalu banyak mikir ya, sayang. Ga baik buat kandungan kamu." Jessica mengelus surai coklat anaknya dengan lembut. Sedangkan iyas hanya mengangguk lalu teringat akan sesuatu.

"Mami, iyas mau ketemu sama Adam ya." katanya dengan senyuman terbaiknya.

"Iya. Dianterin siapa? Mami panggilin pak Slamet ya?"

Iyas menggeleng, "Ga usah, mi. Iyas di jemput kok sama Adam."

"Oh yaudah, hati-hati ya sayang. Jangan terlalu banyak gerak."

"Iya mi." katanya sambil tersenyum manis.





∽∽∽

"Dam!"


Adam menoleh ketika merasa namanya terpanggil. Ia melihat jaemin saat ini seperti ikan buntal yang berlari. Apalagi kandungannya yang sudah mencapai 8 bulan.


"Eh jangan lari, yas! Kandungan lo goblok!" marah adam kepada iyas yang masih lari tidak memperdulikan adam.

Bruk!

"Awh, dam.. Ahh perut gue dam.." ringis iyas sambil merintih kesakitan di lantai.

Ia di tabrak oleh orang berjas hitam yang sama sekali tidak bertanggung jawab. Ia berjalan begitu saja setelah menabrak pria hamil itu. Tidak ada perasaan bersalah sedikitpun.

"IYAS!!" adam berlari ke arah iyas dan memangku tubuh bongsor iyas sebisa mungkin walaupun berat.

"Damh.. Perut gue—sa.. Kith.."

Kepanikan adam bertambah ketika melihat darah yang mengalir dari selangkangan iyas. Saking paniknya, ia tidak bisa berbuat apa-apa hingga iyas pingsan di pangkuannya.

"Yas! Jangan tidur please yas. Jangan tidur hiks."

Akhirnya adam pun mengambil ponselnya lalu mencari nomor suaminya untuk meminta tolong.



"HALO!"

"Adam? Kenapa?"

"GOBLOK GA USAH TANYA-TANYA, SEKARANG LO KE SEBELAHNYA HALTE BUS, IYAS PINGSAN TERUS.." ucap adam terputus karena ada orang berjas hitam tadi yang menabrak iyas.

"Tunggu disana dam!"

Tut...



Adam menaruh ponsel itu ke sakunya dan mengusap air matanya kasar.

"Lo siapa?"

Orang berjas hitam itu tidak mau menjawab dan malah bersiap-siap untuk membopong tubuh temannya.

"LO SIAPA!"

Rupanya orang berjas hitam itu masih tidak mendengar teriakan adam. Orang itu hendak menggapai tubuh bongsor iyas dan menggendongnya tapi adam dengan cepat mencegahnya.

You Like Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang