Bagaimana aku bisa jatuh cinta padamu?
Bagaimana bisa begitu sakit seperti ini?
Aku tak pernah menginginkan orang yang sejahat ini
~~~
Derap langkah menggema di koridor kampus yang nampak lengang jelas mengganggu siapapun yang tak sengaja berpapasan dengan sang pembuat bunyi. Diseberang sana seorang lelaki dengan tubuh tegapnya berdiri santai. Wajahnya tak lepas memandang seseorang yang berjalan cepat kearahnya.
Rahang tegas itu, mata setajam elang, hidung mancungnya serta tubuh tegap proporsionalnya membuat lelaki itu menjadi pujaan di seluruh gedung kampus ini. Namanya Jeon Jungkook. Lelaki yang kini berada di semester 6 jurusan Manajemen Bisnis.
Sebelah kakinya terjulur kedepan saat orang yang menjadi incarannya tepat berada dihadapannya. Ia tersenyum puas kala didapatinya orang itu jatuh dengan keras menghantam lantai marmer koridor sekolah itu.
"Akhhh." Pekik orang itu. Orang itu mendongak merasa marah karena telah dicekal begitu saja. Namun bibir yang siap untuk mengeluarkan segala sumpah serapah mendadak kembali terkatup melihat siapa yang telah mencekal kakinya.
"Langkah kakimu sangat berisik. Dan aku tidak suka." Nada dingin itu keluar begitu saja dari mulut Jungkook.
Orang itu -Jieun- menghela napasnya pelan, ia punguti bukunya yang berserakan di lantai. Setelahnya ia bangkit berdiri menghadap kearah lelaki yang saat ini menatapnya datar.
"Aku terlambat dan tidak ada waktu untuk meladeni ocehanmu." Jieun berbalik hendak meninggalkan lelaki yang kini tersenyum sinis kearahnya.
Namun langkahnya terhenti, ia menoleh menatap kearah pergelangan tangannya yang di genggam erat oleh Jungkook.
"Apa lagi?" Dengusnya kesal. Selalu seperti ini. Lelaki pujaan semua wanita di penjuru kampus selalu mengganggunya. Lebih tepatnya mengganggu kinerja jantungnya yang kini berdegup sangat kencang.
Bohong. Sangat bohong jika ia berkata bahwa ia tak mengagumi paras rupawan dari lelaki didepannya. Lelaki itu begitu sempurna membuat siapapun akan jatuh cinta pada lelaki itu.
"Mari berteman." Lelaki itu mengulurkan tangannya ingin berjabat dengan Jieun yang hanya dibalas dengusan sebal oleh gadis itu.
"Basi. Kau pasti berniat mengerjaiku kan?" Sinisnya. Ia hendak kembali berlalu sebelum tubuhnya berbalik menubruk tubuh lelaki itu.
"Jieunie~ aku serius ingin berteman denganmu. Mari berteman." Ujar Jungkook lembut. Jieun mendengus namun akhirnya mengangguk terpaksa.
"Oke. Kita berteman. Jadi, sekarang biarkan aku pergi dari hadapanmu. Aku sudah sangat terlambat." Jieun mendesah kesal, ia berlalu menjauh dari tubuh Jungkook. Membuat Jungkook tersenyum manis menatap kepergiannya.
"Jieun-ah. Aku menunggumu di perpustakaan istirahat nanti. Kau harus datang. Jika tidak, aku akan mendatangi kelasmu." Lelaki itu kembali berteriak membuat Jieun menoleh dengan senyum sinis di wajahnya namun dengan jantung yang berdegup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SongFict ≈ WAITING ( Jungkook - Jieun )
FanfictionBahkan Jika hatiku terluka 9 kali, tidak apa-apa jika aku bisa tersenyum walau sekali.