Chapter 1
Genggamkan aku seperempat semesta
Akan ku cabut seluruh tahta
Karena aku remaja
Yang bersahajaFabegas Arfano
[Now playing]
Alan_Walker,_K-391_-_Play_(Lyrics)_ft._Tungevaag,_MangooDerap langkah kaki sudah memenuhi koridor lantai teratas gedung ruang kelas 12.
Lantai keramik berwarna putih bersih itu, terasa tak lagi berwarna. Saking banyaknya tapak kaki manusia manusia yang bergumul disitu.
Kini, para siswa kelas 12 ipa 2 sedang berusaha mencatat poin poin penting untuk analis dan juga pencatatan kelak di tempat tujuan mereka, Hongaria. Pak abing juga sudah mewanti wanti anak muridnya agar selalu menggenggam batu pemberiannya beberapa waktu lalu."Ok, now you all should bring this stone everywhere and everytime, no matter you go photograph or you all sleepy , bring the stone oke! No comment and go away from this class"
Pak abing sedang mengintruksi beberapa statement pada muridnya. Dari ekspresi nya pak abing, ia terlihat begitu tegas menyatakan hal itu, namun tak berselang lama, seorang murid memotong perkataan pak abing."But" ujar syazira mengacungkan tangan
"Oke just one reason" kata pak abing yang kemudian menjadi menatap si penanya.
"Uhm nothing" balas syazira lagi. Seperti ada yang ingin ia tanya namun mungkin enggan diungkapkan. .
"Okay, you'll waiting for the bus" ujar pak abing kembali mengambil suara.
"Yess, thanks mr.abing" jawab seluruh murid serentak.
Begitulah percakapan ipa 2 dengan pak abing yang sembilan puluh persen memakai bahasa Inggris. Mungkin yang belum paham bisa di cek di bawah sinii yaah..
("Baik. Sekarang kamu semua musti bawa batu ini kemana pun dan kapan pun, tak peduli kamu mau poto poto atau ngantuk, bawa terus batunya. Paham!! Tanpa komentar dan tinggalkan kelas ini)"
"Tapi"
"Baik hanya satu alasan"
"Uhm tak ada lah."
"Baiklah kalian bakalan nunggu bus nya"
"Yaa.. terima kasih pak abing"
Arfan duduk di bangkunya, dengan tatapan menuju keluar jendela, dimana semua teman temannya sudah berdiri menunggu kedatangan bis. Sedikit melamun, namun garis wajah nya menampakkan sebuah kekhawatiran dan kegelisahan.
Mungkin kah arfano sedang galau karena pergi lagi meninggalkan Flowerina Harum Alibra? TTM nya dewasa ini. Namun jika dilihat lihat , kekhawatirannya bahkan mencakup banyak hal.Tiba tiba pintu kelas terdobrak keras membuyarkan lamunan sang ketua kelas.
"Woi arfano!!! Kagak jadi pergi lo?"
Nova yang ngos ngosan masih sempat bertanya sambil membentak.Arfan hanya diam saja karena perasaannya sedang morak marik.
"Lo tau dimana stiker pupuk cair gue satu lagi gak?!" Tanya nova
Yang ditanya hanya diam membisu , terus terusan menggantung pertanyaan nova.
"Jawab ! Dasar!!" Desak nova antusias, walau terbersit sedikit marah di hati arfan, kemudian ia menjawab dengan suara yang tenang.
"Gak tau nova,, mungkin ada di tas lo"
"Ohh yaudah makasi" nova berlalu begitu saja setelah mendengar jawaban arfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sober UnKibitzs
Teen FictionKata kata orang memang jangan pernah di benarkan. Ga semuanya bisa benar... apa kata dunia kalau semua yang kita lakukan harus merujuk total pada omongan mereka. Terlebih saat kita punya mimpi di dalam sini. Hati kita. Ayo perjuangkan dan terus duku...