Berangkat sekolah jam 11 pas

57 12 3
                                    

Jangan menilai karena ingin dinilai. Sesuatu yang bagus itu bukan hanya untuk dipindai

_📖_

Langit pagi menampakkan panorama indah namun kelam.
Belum lagi dentaman keras yang menerjang bumi.

Lantas seluruh alam bergejolak memuntahkan isi.

Bukan!!
Bukan bukan.  Pagi ini tidak gempa bumi atau pun tsunami. Hanya hujan deras yang diiringi petir yang menggelegar.

"Brakk!!!" Suara keras itu berasal dari sedan berwarna hitam yang menepi ke sepadan jalanan. Walau tampak becek, lelaki itu tetap menjejaki aspal basah dihadapannya.
Ia memandangi gedung sebelah timur yang bersenggaman langsung dengan wajah sekolah.
Dirinya tampak rapi, namun ada beberapa alasan lelaki itu masuk kembali kedalam mobil. Menderu keras sembari meninggalkan Sekolah.

"Pak boleh izin sebentar saya mau pergi dulu. Ada keperluan" ujarnya menepis baju nya yang basah.

" irfan! Mau kemana hujan begini. " sontak irfan terkaget dengan suara pak bio yang seakan membentak.

" saya mau pergi dulu nganterin keponakan saya.  Mustahak ini pak..." kali ini irfan memelas

Mau tak mau. Pak bio sudah kehabisan kata kata dan membiarkan murid biyol itu berlalu.

*

Pukul 8.45 XII IPA 2

"Pan lo tau kemana si irpan?"
Lelaki berperawakan tinggi tapi kurus itu bahkan mengernyit kan dahinya. Mengisyaratkan bahwa dia tidak tau keberadaan irfan.

"Emangnya gue manager dia .biar bisa tau gitu kemana pun dia pergi"
Arfan berlalu.

"Eh! Kalo lo ga mau jawab ya udah jangan ngegas!!"
Kali ini nazira menarik kerah baju Arfan. Semua mata terbelalak, bahkan dalam sejarah pun, seorang istri abu jahal tidak sejahat ini.

"Lo mau apa!"

"Woy pak bio wo masuk!!" Ijal lari kocar kacir mendapati pak bio sudah berjalan mendekat sambil membawa ransel.

Mampus jadi persentase
Gumam epi, penduduk bangku lain.

"Irfan mana? Sudah masuk?" Ujar pak bio

"Ga tau pak mungkin ga sekolah" jawaban yang simpel dan bermakna.  Good job buat ipa 2

"Loh loh , tadi dia sudah minta izin ke saya pergi sebentar"

"Tidak pak kami tidak tau"

Aura kelas ini menjadi hening seketika.  Seperti semilir angin telah memijak kepala masing masing orang.

"Ya sudah lanjutkan persentase" kata pak bio kembali.

epi duduk memelas di pojok sana.. giliran dia persentase. Namun sebelum itu mungkin dia tahu keberadaan irfan.

Flashback on

"Yul jangan jangan"
"Apa!" Sentak yuli yang sedang makan bekal nya di kelas.  Disitu juga ada hema , jadi kami bertiga ghibah bersama tentang irfan.

"Apaan si pi?" Hema terlihat bingung dengan ucapan epi yang bersinyalir ke arah yuli. Sedangkan epi? Hanya cengengesan menutup alibi sebenarnya.

"Woy kalian ngomong dong! Apaan sih .irfan kemana"
Seperti beberapa waktu yang lalu. Epi dan yuli diam saja tanpa memberi sedikit klu.

"Dia jalan sama cewek nya gak yul?"

"Hush. Becanda jangan beneran.ntar mati kesamber beledek lu! Tapi mungkin iya"
Senyuman miring terukir di bibir yuli dan epi . Ghibahan mereka mungkin ada benarnya.

Sober UnKibitzsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang