7.Home

827 55 3
                                    

Jiyeon menatap keluar jendela mobil yang saat ini di tumpangi nya setelah beberapa saat lalu Jiyeon berpamitan dengan Jenny untuk kembali ke keluarganya begitu juga dengan Lisa yang ikut juga pulang dengan keluarga kandungnya

Meski terasa berat saat melihat Jenny menangis saat melepas kepergiannya tapi Jiyeon tetap harus pergi selain untuk menyelamatkan Jenny dari polisi ,dia juga sangat merindukan keluarga kandungnya terutama ibunya

" Jiyi,kau sedang melihat apa..?" Christian mencoba berbicara pada puterinya itu saat melihat puterinya hanya menatap jalanan selama perjalanannya menuju rumahnya

" Tidak pah,aku hanya teringat ibu Jenny,apa setelah ini ibu Jenny akan tetap di penjara ,lalu bagaimana dengan anak panti yang lainnya,kasian mereka jika ibu Jenny masuk penjara," Jiyeon menatap lekat sang ayah seolah sedang memohon

" Kamu tenang saja, Jenny akan tetap mengelola panti asuhan itu bahkan papa akan menjadi donatur tetap di sana,jadi seluruh anak panti yang afa di sana tidak akan hidup kekurangan lagi " Jiyeon tersenyum bahagia saat mendengar penuturan ayahnya itu lalu memeluk erat sang ayah sambil mengucapkan kata terima kasih yang di balas anggukan oleh Christian

" Pah, aku ingin mengabari sahabatku,jika aku sudah bertemu dengan keluarga kandungku,boleh kan pah..?" Ucap Jiyeon dengan menunjukan wajah menggemaskannya

" Tentu ,beritahu saja alamatnya pada Brian dia akan mengantarkan kita ke sana"

Setelah Jiyeon memberitahukan alamat sahabatnya itu,merekapun pergi menuju ke rumahnya

****

Tok

Tok

Tok

"Permisi"

Jiyeon mengetok pintu rumah Jieun beberapa kali sambil melirik ke arah mobil dimana ayahnya menunggunya
Seyelah beberapa kali mengetuk pintu munculah seorang wanita paruh baya yang di ketahui Jiyeon adalah ibunya Jieun

" Bibi,apa Jieun ada di rumah..?"

" Jieun belum pulang nak,biasanya setelah pulang sekolah dia akan bekerja di cafe dan akan pulang larut malam"

" Jieun bekerja di cafe,kenapa dia tidak pernah bilang..?" Gumam Jiyeon

" Ya sudah bi,jika Jieun pulang bisa aku meminta tolong,supaya Jieun menghubungiku"

" Tentu saja,masuk dulu nak,kita minum dulu di dalam" ucap Ibu Jieun ramah

" Tidak usah bibi,sebaiknya kami pergi sekarang takut kemalaman "

Usai berpamitan Jiyeon kembalu ke mobil dan mulai meninggalkan rumah Jieun

" Bagaimana kau bertemu dengan sahabatmu itu.."

"..."

Christian menghela nafas pelan melihat wajah kecewa puterinya itu

" Sudahlah sayang,lain waktu kita bisa ke sana lagi kan,jadi tidak perlu sedih lagi oke.." Jiyeon yang tadinya murung kini tersenyum mendengar penuturan ayahnya lalu menganggukan kepalanya

****

Jiyeon terperangah melihat rumah bak istana di depannya,dia tidak menyangka bahwa dia terlahir dari keluarga kaya raya mengingat setiap hari dia dan anak panti hanya bisa makan seadanya kalaupun jika dia makan daging itu kalau Lisa mendapatkan bonus dari pekerjaannya di cafe temannya

" Sayang ayo masuk mereka sudah menunggu" Christian tersenyum tulus lalu menuntun puterinya itu untuk masuk ke rumah mereka

Saat pintu utama terbuka mereka di sambut oleh para maid yang berjajar rapi di samping kiri dan kanannya

" Selamat datang nona" itulah ucapan yang di dengarnya sepanjang jalan hingga dia dan ayahnya sampai di ruang keluarga dimana seluruh keluarganya berkumpul

Di sana terlihat ada sepasang suami istri yang menatapnya bahagia sedang duduk di sofa di sebrangnya ada seorang wanita paruh baya yang memiliki warna mata yang sama seperti dirinya sedang menutup mulutnya dengan kedua tangannya disertai airmata yang ngalir di pipinya sedang menatap rindu ke arahnya,Jiyeon  menatap bingung ke arah mereka hingga tepukan di bahunya membuatnya menoleh ke arah sang pelaku

" pasangan suami istri itu adalah Uncle dan Auntymu Uncle Lucas dan Aunty Gabriella sedangkan wanita cantik yang duduk sendiri itu adalah Mama mu Angela Christian Alexander" ucap Christian

Jiyeon menatap haru dan juga rindu ke arah wanita yang sekarang berdiri dari duduknya dan berjalan perlahan ke arahnya hingga sekarang berdiri di hadapannya dan langsung memeluknya

" Anakku,mama sangat merindukanmu" tangisan Angel mama Jiyeon pecah saat dia bisa memeluk kembali puterinya yang hilang belasan tahun lalu

Angel dan Christian memeluk puteri mereka sayang lalu di susul Lucas dan Gabriella yang ikut memeluk Jiyeon,hingga satu suara membuat mereka melepas pelukannya

" Apa aku terlewat sesuatu.."

To Be Continue...

Love & FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang