17. Sehun Aarric Alexander

625 42 8
                                    

Jiyeo duduk termenung menatap kosong ke arah kolam renang di depannya ,teringat akan perlakuan kakaknya yang mengacuhkannya

Jiyeon merasakan sakit di hatinya saat kakak pertamanya bersikap dingin padanya,bahkan dipertemuan pertamanya saat di bandara,tak sedikitpun senyum terukr di wajah kakaknya itu "apakah kakaknya itu membencinya dan tidak menyukai  kehadirannya" fikir Jiyeon

awalnya Jiyeon fikir kakaknya itu akan menerimanya seperti kakak-kakaknya yang lain namun yang dia lihat hanyatatapan dingin yang selalu terpancar dari mata Sehun

" apakah melamun adalah hobi mu..?"  suara bernada dingin menyapa pendengaran Jiyeon

" ma-maaf...!!"

Jiyeon menunduk takut walau hanya untuk menatap wajah sang kakak tertua yakni Sehun Aaric Alexander

" apa kau meminta maaf pada lantai...?"

Jiyeon yang faham langsung berbalik dan mendongkak untuk menatap sang kakak yang saat ini berdiri beberapa meter di depannya

" ma-maafkan aku kak.." sungguh Jiyeon sangat berharap orang tuanya atau setidaknya ada salah satu dari kakaknya yang lain yang bisa membantunya saat ini

" Queen,kenapa kau seperti orang ketakutan..?"

"....."

Sehun menghea nafas kasar dan berjalan menuju adiknya itu,setelah dia berdiri di depannya Sehun mengelus lembut kepala Jiyeon

" maafkan sikap ku tadi,aku tidak bermaksud bersikap seperti itu,hanya saja aku tidak tahu harus bersikap seperti apa,di lain sisi aku merindukanmu,merindukan adikku dan di sisi lain,rasa bersalah itu terus saja menghantuiku,ku harap kau mengerti.."  ucap Sehun lembut membuat mata Jiyeon berkaca-kaca mendengarnya

" kakak tidak salah,kenapa kakak minta maaf..?"

Sehun menggelengkan kepalanya karena tidak ingin menjawab pertanyaan Jiyeon lalu memeluk erat sang adik seolah tiada lagi hari esok

" kakak aku tidak bisa bernafas..."

Jiyeon mencoba melepaskan pelukan kakaknya itu sementara Sehun terkekeh mendengar ucapan sang adik dan malah semakin mengeratkan pelukannya bermaksud menggoda adik tercintanya itu

" KAKAK...!!!!" Jiyeon tertawa saat yang kakak bukannya melepaskan pelukannya justru malah menggendongnya di bahunya lalau berjalan menibggalkan kolam renang

" tidak baik terlalu lama duduk dekat kolam,nanti ada yang menarik kakimu.." ucap Sehun santai maih dengan Jiyeon yang berada di pundaknya sementara Jiyeon memukul punggung  Sehun mendengar ucapan kakaknya itu

" aku bukan akan kecil yang akan termakan cerita seperti itu" Jiyeon menimpali lalu suara tawa dari keduanya pun terdengar sampai mereka tak menyadari sosok lain yang berdiri di pintu ruangan lain menatap mereka intens

" mama senang bisa melihat senyum lagi.."

To Be Continue...

Love & FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang