7

110 44 0
                                    


mungkin aku bisa menolak semua hal yang tidak kumau kecuali takdir dan inilah takdirku mencintaimu tanpa tau bagaimana cara melupakanmu

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author pov

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga"gumam Zahra sambil berjalan keluar dari ruangan pasien terakhir yang harus diceknya

Zahrapun segera keluar dari ruanganya setelah mengambil tasnya dan segera pulang mengendarai mobil putih kesayanganya

Saat sampai dirumahnya zahrapun lantas masuk melangkahkan kakinya kekamarnya dan lantas membersihkan diri,setelah selesai mandi Zahra langsung mengenakan pakaian lalu berbaring dikasurnya sembari membaca novel yah Zahra memang sangat menyukai membaca sedari kecil dan sampai sekarang oleh karena itu ia mempunyai banyak sekali novel ataupun buku-buku mengenai kesehatan yang berjajar rapi dirak buku yang terdapat disudut kamarnya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gio pov

Saat ini aku sedang berada dikantor memeriksa beberapa berkas mengenai pembangunan hotel yang akan kami lakukan,setelah selesai memeriksa beberapa berkas akhirnya pekerjaanku selesai saat aku melihat jam tangan yanh melingkar ditanganku ternyata ini sudah menunjukkan pukul 5:57 yah terkadang aku memang suka lupa waktu saat bekerja

"telpon ,tidak,telpon tidak"gumamku sungguh saat ini aku bingung menelpone zahra atau tidak,yah saat melihat jam tadi aku langsung teringat ajakanku untuk dinerr nanti malam dan inilah akhirnya aku hanya bisa bergumam sambil memperhatikan ponselku yang terpampang kontak Zahra disitu

"baiklah kamu bisa Gio"putusku menyemangati diriku sendiri dan langsung menelpone Zahra

Dipanggilan pertama Zahra tidak menjawab panggilanku
akupun segera menelponya lagi dan yah perasaan lega menghampiriku saat melihat ia menjawab telponku

"assalamualaikum Zahra"ucapku seramah mungkin mengawali panggilan kami

"waalaikumsalam ini siapa yah?"jawab Zahra dengan nada bingung

Astaga aku lupa kalau aku tidak memberi nomorku kepada Zahra saat dikantin

"ah!ini saya Gio dok"

"mas Gio"jawab Zahra dengan nada terkejut

"ia dok,saya hanya ingin menyampaikan nanti saya akan menjemput pukul 7"

"bisa tolong dokter kirimkan alamat dokter dari pesan"sambungku saat mengingat kalau aku tidak mengetahui alamatnya

"baiklah segera saya kirimkan mas"

"iya kalau gitu saya tutup telponya asalamuaikum dok"

"walaikumsalam"

Setelah selesai menelpon Zahra akupun segera pulang dan bersiap-siap

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Zahra pov

Setelah mematikan panggilan akupun segera sholat maghrib lalu bersiap-siap untuk first dinnerku ini yah katakanlah aku kulot ataupun tidak pandai bergaul tapi memang inilah pertama kalinya aku dinnner dengan seorang pria biasanya aku tergolong cewek cuek yang gapernah mau nerima ajakan dari lelaki tapi untuk kali ini entahla aku percaya denganya dan tidak tau perasaan apa yang merayap didalam tubuhku,kami hanya beberapa kali bertemu tapi setiap pertemuanku denganya ada rasa hangat yang menelusup saat melihat dan mendengarnya apalagi detak jantungku yang berpacu tinggi,kalian taukan ini bukan penyakit sebagai seorang dokter aku tau ini apa hanya saja aku masih kurang yakin dengan perasaanku

tintin

bunyi klakson mobil membangunkanku dari lamunanku akupun segera mengambil tas dan berjalan menuju ruang tamu yang terdapat mas gio,abi dan juga umi

"eh itu Zahranya uda turun nak,sini cpet turunya nak"ucap umi ketika melihatku turun dari tangga

aku yang mendengar perkataan umi hanya tersenyum dan melanjutkan langkahku ke sofa

"yauda om,tante,saya permisi dulu Zahranya saya pinjem malam ini"ucap mas Gio diiringi dengan kekehan kecil sambil menyalami tangan Umi dan Abi

"iya nak Gio hati-hati jangan ngebut ini uda malem satu lagi jagain anak tante ntar ada yang nyulik dia lagi"pesan umi kepada mas Gio dengan senyuman

"yauda sana berangkat keburu kemaleman ingat pulangnya jangan malem-malem,dijaga batasanya kalian bukan muhrim"tambah Abi memeberi pesan

"iya Umi,Abi ditunggu aja bentar lagi saya halalinkok anak gadisnya"ucap mas Gio sambil melirik kearahku akupun yang mendengar perkataan mas Gio hanya tersenyum malu kemudian lantas menyalami umi dan abi dan segera pergi bersama mas Gio

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

hai gays author up lagi nih :) jangan bosen nunggu updetan author and jangan lupa vote and comen maafkan typo readers
bye"
salam cinta dari mas gio dan dokter zahra♡♡buat readers

"Because Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang