Alisa melihat jam ditangannya,was was jika ia akan terlambat lagi. Gadis itu berlari sekuat tenaga nya. Bus sudah berangkat sedari tadi terpaksa gadis itu harus berlari ke sekolah.
Pipp
PippSuara klakson motor mengagetkan gadis itu, menoleh ke arah pengendara. Terkejut! Sekarang seorang Malvin Putra Ganendra ada disampingnya dengan motor kesayangannya.
"M-malvin? Lo nyari Shifa? Shifa gak berangkat bareng gue" ucap Alisa mengalihkan matanya
"Naik" tanpa menjawab pertanyaan Alisa, Malvin lebih memilih menyuruh gadis itu berangkat bersamanya
"Gak perlu, gue mau jalan kaki aja" tolak Alisa dengan gugup
"Sampai kapan lo ngehindar dari gue Lisa? Gara gara cewek gak tau diri itu lagi?" sarkasnya
"Jangan tuduh Shifa, malvin! Dia gak tau apa apa" bentak Alisa menatap Malvin
"Yaudah kalau gitu naik" tanpa banyak bicara Alisa naik di motor Malvin, menjaga jarak
--------------------
Sejak istirahat tadi, siswa siswi ribut membicarakan Alisa dan Malvin yang berangkat bersama. Shifa juga ikut mendengarnya. Ia sedikit tidak suka, ingin cemburu tapi dirinya siapa?
"Alisa" panggil Shifa saat sudah duduk di bangkunya
"Kenapa Shif??" tanya nya
"Lo tadi berangkat sama Malvin ya?" tanya Shifa pelan
"Ah itu... Iya Shif, gue telat bangun lagi,terus tadi dijalan ketemu Malvin. Dia ngajak gue berangkat bareng tapi udah gue tolak eh Malvinnya maksa" jelas Alisa dengan senyum
"Ohh gitu.. Lo sih bangunnya telat mulu kasian suami lo" balas Shifa dengan candaan meski hatinya masih saja tak nyaman
"sialan lo hahaha"
___________________
"jadi lo ada hubungan apa sama Alisa?" tanya Wildan dengan tatapan menyelidiknya
"Nothing" singkat Malvin
"Masih aja bohong. Kalau gak ada apa apa ngapain lo repot repot nawarin diri ke sekolah bareng tuh cewek? Itu bukan gaya lo" jelas Wildan. Wildan selalu tau kapan Malvin berbohong
"Terserah lo mau percaya apa gak" balas Malvin
"Cuma mau bilang, jangan maruk. Mereka sahabatan" jelas Wildan lagi. Tentu saja Malvin tau arti "Mereka" dalam ucapan Wildan
"Serius amat bang... Bahas apaan nih?" suara Teman temannya mulai terdengar, rupanya mereka menyusul
"Gak ada apa apa, kepo banget jing" jawab Wildan
"Santai bang gak usah elpiji"
"Besok main ke rumah aa Wildan hayu" Ajak Kiwil dibalas pelototan oleh Wildan
"Gak ada yang kerumah gue! Kasian Bi Neneng udah tua" tolak Wildan bersedekap
"Pelir amat dah.. ntar kita bersihin deh,"
"dengan satu syarat kalau lo pada bakal ikutin kemauan Prince Wildan" ucap wildan memberi syarat
"Iya aja biar fast ahh" ucap kiwil mendesah
"Dih sia goblo malah nge desah"
Pulang sekolah tiba, Shifa tak langsung pulang kerumahnya, ia melangkahkan kakinya menuju Kantin. Ya, gadis itu akan membersihkan meja Kantin dan membantu pedagang lainnya untuk berberes beres. Biasanya membersihkan meja Kantin ia akan mendapat uang senilai lima belas ribu rupiah, dan membantu pedagang berberes beres senilai lima ribu rupiah untuk satu stan kantin.
"Ini nak Shifa, mbok kasi nasi goreng satu bungkus buat kamu pasti kamu lapar kan makasih udah bantu bantu mbok ya"ucap salah satu penjual di Kantin berlalu pergi.
Tak dapat dipungkiri Shifa benar benar senang. Ia merasa jadi kaya sesaat. Suatu pikiran terbesit di otaknya, ia akan memberikan nasi goreng ini untuk Malvin. "Pasti malvin laper. Lebih baik gue kasih ini buat dia" batinnya
Tak lama ia menemukan sosok Malvin yang berada di parkiran ia segera menuju ke arah cowok itu
"Hei Malvin, mau pulang ya?" gadis itu sedikit meringis, mengapa ia bertanya hal seperti ini? Sudah tau Malvin berada di parkiran pastinya akan pulang.
Malvin tak menjawab cowok itu lebih memilih menaiki motor kesayangannya
"Vin ini nasi goreng buat kamu. Pasti kamu laper kan? Di terima ya" Shifa masih saja kekeh memberikan makanan itu
"Gue gak akan pernah mau makan makanan yang lo kasih Shifa. Lebih baik lo menjauh" setelah mengatakan itu Malvin berlalu pergi dengan kuda besinya meninggalkan Shifa yang hanya mampu terdiam
"It's okay Shifa! Gak perlu sedih, lo hanya perlu sedikit berusaha lagi" gumam gadis itu lirih
Dilain tempat, Alisa sedang menunggu di depan gerbang sekolah, tak lama Malvin datang dengan motornya
"Pulang bareng" ucap Malvin
"Gak perlu udah ada jemputan" tolak Alisa cuek
"Naik." Malvin tak mengubris perkataan gadis itu
" lo gak perlu kayak gini Malvin. Gue gak mau Shifa salah paham! " Jelasnya
"Gue bilang naik" ucap Malvin dengan penuh penekanan. Mau tak mau Alisa akhirnya pulang bersama Malvin, ia berdoa semoga Shifa tak melihatnya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVIN
Novela JuvenilMalviano Putra Ganendra. cowok tampan incaran cewek. Sayangnya dingin gak tersentuh, sekali ngomong pedasnya minta ampun harus kuat mental pokoknya! Shifa Zaquenna. cantik,manis,dan pintar tapi mendadak bego kalau udah kenal cinta. Udah ditolak masi...