🌌1. Amarus Bertemu

99 10 1
                                    

(*Budidayakan menekan tombol bintang di bawah pojok kanan. Terima kasih.)

***

🌈🌈HAPPY READING 🌈🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈🌈HAPPY READING 🌈🌈

Di malam hari terdapat seorang lelaki yang sedang mengendarai mobilnya. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghadangnya.

"keluar lo!!!" kata seseorang yang tadi menghadangnya. Setelah itu lelaki itu keluar dari mobilnya.

"Hm" ucap lelaki itu setelah keluar dari mobil dan yang tak lain adalah Zio.

"lo udah bikin temen gue babak belur."

"Hm"

"lo emang brengsek." Setelah mengatakan itu tiba-tiba cowok yang bernama Leo menyerangnya dan tak lupa terdapat sekelompok lelaki yang tiba-tiba datang dan langsung menyerang Zio.

Zio pun berusaha melawan, ia menguasai beberapa beladiri. Tapi apalah daya Zio Cuma seorang sedangkan lawannya 13 orang dan tak lupa mereka membawa senjata. Zio sudah merasa mulai tidak sanggup melawan lagi mereka, ia segera mungkin kabur dari sana. Zio masih berusaha berlari untuk kabur dari mereka, sampai ia melihat sebuah gang dan disana ia melihat ada seseorang. Zio berniat meminta tolong kepada orang itu, sebelum kehilangan kesadarannya.

****

Hari ini angin malam berhembus sangat kencang yang mampu menusuk kulit, terdapat seorang gadis yang sedang berjalan sendiri.

Bukk!!

suara seperti benda jatuh yang terdengar dari arah belakang Alettha.

Saat Alettha membalikkan badannya, betapa terkejutnya ia melihat seorang lelaki dengan keadaan yang jauh dikatakan baik. Terdapat banyak lebam dan darah di wajahnya dengan pakaian yang sudah lusuh. Segera Alettha menghampiri lelaki tersebut, dan tiba-tiba lelaki tersebut pingsan yang berhasil membuat Alettha terkejut.

"Hey bangun jangan tiduran disini, jika kamu pingsan jangan sekarang nanti saja ya.." Celoteh Alettha pada lelaki tersebut, berharap lelaki itu bangun. Namun semuanya hanya harapan.

Alettha melihat kiri kanannya berharap ada seseorang yang bisa dia minta tolong. Tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada dirinya saat ini. Ia pun segera mengangkat lelaki tersebut dengan cara menyanggah tubuh lelaki tersebut dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Apakah anda keluarganya?" Tanya seorang dokter yang keluar dari ruang UGD.

Alettha bingung harus menjawab apa. Masalahnya dia baru bertemu dengan lelaki yang saat ini tengah berada di dalam ruang UGD tersebut baru tadi dan itupun tidak disengaja.

"Alettha bukan keluarganya dok, Alettha tadi menemukan dia di jalan."

"Begini, pasien saat ini harus segera melakukan operasi dikarenakan terdapat penggumpalan darah di kepalanya yang disebabkan oleh benturan atau pukulan yang sangat keras."

"Lakukan saja yang terbaik dok."

"Baiklah, operasi akan segera dilakukan setelah anda melunasi biaya administrasinya."

"Alettha akan segera melunasi biaya administrasinya dok."

"Baiklah."

Setelah dokter tersebut pergi, Alettha pun langsung pergi untuk mengurus biaya administrasi. Dan biaya administrasinya berhasil menguras habis tabungan Alettha selama ini yang ia dapatkan dari bekerja.

Setelah selesai mengurus biaya administrasinya, Alettha segera menuju ruang operasi lelaki tersebut. Alettha melupakan sesuatu, saat ini dia tengah membawa ponsel lelaki tersebut yang tadi didapatnya dari dokter tersebut. Alettha pun segera menghubungi keluarga lelaki tersebut.

'Kira-kira aku akan menghubungi siapa ya? Ah ini' Pikir Alettha, setelah itu ia menekan kontak nomor yang bernama 'Mama' ia pun segera menelpon nomor tersebut.

'Halo'

'Halo, apa benar ini keluarga dari lelaki yang memiliki ponsel ini?'

'Benar, saya mamanya. Kamu siapanya anak saya ya?'

'Begini bu, tadi Alettha menemukan anak ibu pingsan di jalan.'

'APA? Sekarang anak saya dimana?'

'Anak ibu di rumah sakit Harapan Kasih.'

'Baiklah saya akan segera kesana.'

Setelah telpon terputus, Alettha pun segera pergi dari sana dan tak lupa menitipkan ponsel lelaki tersebut kepada resepsionis rumah sakit. Alettha segera melangkah pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.

****

Kring..

Bunyi jam yang berhasil membangunkan seorang yang tengah tertidur didalam gulungan selimut tebalnya yang tak lain adalah Alettha. Segera ia mandi dan memakai seragam sekolahnya. Setelah selesai bersiap-siap, Alettha langsung pergi ke sekolah setelah sarapan dan tentu saja berpamitan pada ayahnya.

Saat ditengah perjalanan, tiba-tiba ada sebuah mobil menyerempet Alettha yang berhasil membuat Alettha terjatuh dari sepedanya. Mobil itupun berhenti dan muncul sosok pengemudi mobil tersebut.

"Saya minta maaf nona."

"Tidak apa-apa pak."

"Saya akan mem-"

Tin...tin...

Suara klakson mobil tersebut yang menandakan bahwa di dalam mobil tersebut masih terdapat seseorang lagi. Dan setelah itu sopir tersebut langsung memberi uang kepada Alettha, tapi ditolak oleh Alettha. Setelah itu sopir tersebut segera masuk ke dalam mobil tersebut dan melajukan mobil tersebut sampai tak terlihat lagi oleh Alettha.

Alettha berusaha untuk bangun, tapi sialnya tangan dan kakinya terluka. Tapi Alettha tak perduli dengan rasa sakitnya, ia segera berdiri dan mengayuh sepedanya menuju sekolahnya dikarenakan sebentar lagi gerbang sekolahnya akan ditutup.

'Cantik' ucap orang yang berada di dalam mobil tersebut sambil terus melihat kaca spion mobil.

'Cantik' ucap orang yang berada di dalam mobil tersebut sambil terus melihat kaca spion mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
(*Terima kasih karna telah membaca dan vote cerita ini. Sampai jumpa minggu depan.)

AmarusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang