🌌7. Amarus Kangen

12 4 0
                                    

(*Budidayakan menekan tombol bintang di bawah pojok kanan. Terima kasih.)

***

🌈🌈HAPPY READING 🌈🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈🌈HAPPY READING 🌈🌈

Saat ini Zio tengah mengantar Alettha ke tempat kerjanya seperti janjinya kemarin. Tapi saat di perjalanan, Zio merasa kenal dengan arah jalan tersebut. Dan saat mereka tiba di depan tempat kerja Alettha membuat perkiraan Zio sangat tepat sekali.

"Eh Alettha.." sapa seorang yang terlihat seperti pelayan kafe tersebut.

"Iya mbak." Jawab Alettha ramah kepada seorang tersebut.

"Kemaren kemana aja? Kok ngga dateng ke kafe?"

"Iya mba, ini juga mau minta maaf sama pak manager." Ucap Alettha, dan tak lupa juga Zio yang berda di belakangnya.

Teman kerja Alettha tidak menyadari bahwa di belakang Alettha terdapat seorang lelaki. Saat ia sadar dan melihat ke arah Zio, ia langsung kaget.

"Mas Zio?" Ucap wanita tersebut.

"Loh, mbak kenal sama Zio?" Tanya Alettha penasaran.

"Dia itu.." Kata wanita tersebut. Tetapi saat melihat gelengan kepala Zio yang menandakan 'jangan' dan syukurlah wanita tersebut langsung memahami maksud Zio, langsung saja ia menghentikan ucapannya.

"Dia itu siapa?" Tanya Alettha yang semakin dibuat penasaran.

"Dia itu... langganan kafe ini! Iya, langganan kafe ini." Ucap wanita tersebut yang hanya dijawab dengan anggukan paham dari Alettha dan hembusan nafas Zio pertanda lega.

Setelah itu, mereka pergi ke ruang manager kafe berada. Saat melewati beberapa pelayan, Alettha sempat terheran lantaran mereka selalu memberi senyuman ramah dan sedikit membungkukkan badan kepada Angel dan Zio.

***

Setelah mereka dari kafe tersebut, Zio langsung mengantar Alettha pulang karena tadi Alettha diberi libur oleh managernya langsung. Memang selama bekerja, Alettha jarang sekali libur. Alettha selalu kerja keras untuk mendapatkan uang dan mengobati ayahnya yang sedang sakit saat ini.

Saat di perjalanan pulang, tiba-tiba Alettha menyuruh Zio untuk memberhentikan mobilnya di depan sebuah kedai es krim.

"Zio, nanti tolong kita mampir dulu di kedai es krim depan ya.."

"Hm" jawab Zio tanpa mengalihkan pandangannya dari depan.

***

Setelah kejadian dimana Zio mengantarkan Alettha ke tempat kerjanya, Zio kembali ke sifat dinginnya. Emang pernah Zio tidak dingin? Ya setidaknya dia mengucapkan kata selain 'hm'.

Teng~~

Bunyi bel pulang, segera Alettha membereskan buku-bukunya dan dimasukkan ke dalan tasnya. Saat akan menaiki sepedanya, tiba-tiba terdengar suara seseorang didekatnya.

"Ekhem"

Dan saat Alettha mengarahkan matanya ke sumber suara, disana terlihat seorang lelaki yang sedang menyandarkan tubuhnya di badan mobilnya yang tak lain adalah Zio.

"Zio ngomong sama Alettha?" Tanya Alettha, lantaran di tempat itu hanya terdapat Alettha dan Zio saja.

"Hm"

"Kenapa?"

"Azka"

"Ha, Azka? Emang kenapa dengan Azka?"

"Lo lupa"

"Ha? Aku lupa apa?"

"Janji"

"Janji apa? Perasaan Alettha ngga ada janji apa-apa deh."

"Ikut gue" kata Zio sekaligus langsung melipat sepeda Alettha dan memasukkan ke dalam bagasi mobilnya. Sedangkan Alettha hanya diam di tempat pertanda ia belum paham.

"Ayo" ucap Zio dan juga menyeret pelan tangan Alettha yang masih bengong. Saat mereka sudah berada di dalam mobil, barulah Alettha sadar. Tapi Alettha masih belum tahu janji apa yang dimaksud Zio. Alettha rasa ia tidak ada janji apa-apa.

Saat sudah tiba di rumah Zio, Alettha masih belum turun dari mobil. Menyadari bahwa Alettha masih berada di dalam mobilnya, Zio pun langsung membuka pintu mobilnya dan segera menarik tangan Alettha agar keluar dan masuk ke dalan rumahnya.

"Kakak cantik!" Suara menggelegar Azka yang terdengar menyambut kedatangan mereka berdua atau lebih tepatnya hanya kedatangan Alettha yang dianggap.

"Hai Azka." Ucap Alettha yang langsung membalas pelukan dari Azka. Sedangkan Zio hanya melihat kedekatan adiknya dengan Alettha.

"Sebenernya siapa sih yang kakaknya." Ucap Zio yang berusaha menyindir kedua orang yang tengah asik berpelukan layaknya tak bertemu lama.

"Hehe, kakak cantik kan calon pacar Azka." Jawab Azka sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya. Sedangkan Alettha hanya bisa menggelengkan kepalanya geli. Dan Zio hanya bisa menghembuskan nafas kasar.

"Kakak cantik kok ngga pernah kesini lagi sih, jadinya kan Azka kangen." Ucap Azka manja terhadap Alettha. Dan Zio sudah menghilang entah kemana, mungkin ia pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

"Maafin kakak ya Azka, kakak lupa." Ucap Alettha merasa bersalah. Ternyata ini yang dimaksud sama Zio tadi, yaitu janjinya kepada Azka untuk datang kesini lagi.

"Mulai sekarang kakak akan sering-sering main ke rumah Azka, kakak janji." Ucap Alettha dengan yakin dan tak ia sadari dari atas terdapat seorang lelaki yang tersenyum mendengarkan perkataannya.

" Ucap Alettha dengan yakin dan tak ia sadari dari atas terdapat seorang lelaki yang tersenyum mendengarkan perkataannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

(*Terima kasih karna telah membaca dan vote cerita ini. Sampai jumpa minggu depan.)

AmarusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang