Anniversary - Lee Daehwi

201 26 0
                                    

Jangan lupa tekan 🌟 dan 💬 suka suka
---

Hari ini, merupakan hari jadi hubungan aku sama Daehwi. Jika di hitung mungkin sudah sekitar 3 tahun kita bersama. Jujur, hubungan ini menyenangkan, penuh cerita baik sedih, susah bahkan pertengkaran.
Tentu setiap hubungan merasakannya. Dan pastinya setiap pihak pun dapat menyelesaikannya dengan baik.

Karena hari ini adalah anniversary kami, maka kami berniat untuk merayakannya di sebuah kafe bersama dengan teman teman dekat kami.

Kami sudah menyiapkannya. Mulai dari dekorasi, kue, bahkan makanan yang kami sajikan untuk teman teman kami.

Disaat itu juga aku sudah menyiapkan  surprise. Karena, hari itu pula ulang tahun Daehwi!. Aku tak pernah melupakannya, Ya, Ulang tahun Daehwi bertepatan dengan hari jadian kami.

Aku, bekerja sama dengan ke-10 teman mereka -WannaOne-. Karena hanya mereka yang tinggal bersama Daehwi dan mengetahui semua apa yang ada dikehidupan Daehwi.

Berharap Daehwi menyukai kejutan yang ku buat.

Sekarang, aku berada di sebuah kafe. Kafe dimana aku menyiapkan semuanya.

Hanya, menunggu Daehwi.

Satu persatu tamu berdatangan. Bahkan para member Wanna One sudah mempersiapkan semuanya.

Tapi, Daehwi belum juga datang.

5 menit lagi, acara ini harus kumulai.

Lalu, kulihat member 6 tertua -Daniel- berlari keluar. Sepertinya telfon penting. Ia kelihatan panik.

Aku tersenyum pasrah. Baiklah, aku nemulai acara ini sendiri saja.

"Selamat malam teman-teman, maaf membuat kalian menunggu. Baiklah, pertama, aku ucapkan terima kasih buat kalian yang telah menyempatkan untuk datang keacara ini. Termasuk, Member WannaOne. Terima kasih banyak. Maaf juga, karena Daehwi-"

"Y/n," disaat aku memberikan sambutan ku kepada para teman dekat. Kini seseorang memanggilku pelan dari arah kanan tempat ku berdiri.

Kulihat Daniel, Seongwoo, dan Jisung menatapku sendu atau kasian (?). Aku tidak mengerti. Ku melihat kearah tempat para member yang lain. Mata mereka memerah seolah menahan air mata untuk jatuh begitu saja.

Ada apa?

"y/n, kau harus ikut kami sekarang. Daehwi menunggu mu disuatu tempat" Kata Jisung dengan lembut.

"Dimana?" Tanyaku polos

"Kau akan mengetahuinya, ayolah" Balas Daniel sambil menarik tanganku.

Aku merasa bingung.

Biasanya member WannaOne akan berisik dan heboh jika berada dalam mobil van ini. 

Aneh,

Aku berusaha tenang.

Seketika, perasaan tidak enak mulai menjalar disekitarku. Kututup mataku dan berkata bahwa semuanya pasti baik baik saja.

Kini, kita sampai disebuah rumah yang lumayan besar. Aku tahu rumah ini. Ini rumah kekasihku!. Ada apa?. Apa dia sakit? Atau ada kejutan lain di dalam?.

Entahlah, apapun yang terjadi aku harus menerimanya.

"y/n, masuklah. Kami akan menunggu mu disini" Kata Minhyun pelan.

Y/n mengangguk paham.

Aku mulai memasuki rumah itu. Kulihat foto-foto seseorang yang kukenal. Ayah, ibu dan anaknya, Daehwi.

Manis sekali.

Seseorang kini mendatangiku.

"Kak Daniel?" Tanyaku.

"Y/n, kau harus kuat dengan semua ini. Daehwi ingin kau tetap hidup senang dan tenang. Jangan bersedih, Dia juga akan sedih. Kalau memang kau belum bisa merelakannya, kami akan membantumu perlahan. Maka dari itu, tolong. Tolong berhenti memaksa kami untuk membantumu membuat kejuta untuk Daehwi-" kupotong perkataan Daniel.

"Berhenti! Daehwi tidak mati. Daehwi masih ada! Daehwi tidak mati" Aku menangis tersedu-sedu sambil menarik rambutku.

"Hyung, sudah hentikan!" Itu sahabatku, Woojin.

Aku melihatnya, dia adalah sahabat terdekatku bersama Daehwi. Dia membelaku.

"Woojin, Daehwi tidak mati. Daehwi masih ada. Daehwi tidak mati Daehwi tidak mati" Aku masih menangis sambil memeluk lututku.

"Woojin, Daniel. Sudah, dokternya sudah datang"

Aku menengok ke arah sumber suara. Aku menatapnya tajam.

"Aku tidak gila! Berhenti memanggil dokter itu! Aku tidak gila! Daehwi masih ada. Dia tidak mati" Aku kembali memeluk lututku sambil menangis dan teriak. Berharap mereka tidak menyentuhku.

Tapi, harapanku sirna. Ketika dokter itu menyuntikkan obat penenang untukku.

"Hyung, y/n benar benar tidak bisa menerima kepergia Daehwi" Woojin menangis sambil menutup wajahnya.

Para member kini terduduk diam di ruang tengah rumah ini. Beberapa dari mereka memijat kepalanya dan beberapa lainnya kini masih berurusan dengan air matanya.

6 bulan berlalu,
Aku kini tengah bersama 5 member Wannaone. Sungwoon, Woojin, Guanlin, Jihoon, dan Daniel.

Kami menuju kesebuah daerah dimana aku akan benar benar bertemu dengan Daehwi. Tunggu,

Maksudku Batu nisannya.

Aku sudah melewati masa sulitku. Terima kasih buat para member WannaOne yang telah membantuku.

Kini aku baik baik saja.

Kini aku menatap lekat kesebuah foto. Foto yang telah terpajang selana 1 lebih ini.

"Daehwi, kini aku merelakanmu. Pergilah dengan tenang. Walaupun aku harus merindukanmu berkali-kali. Ku harap kau tersenyum disana. Menatapku dengan penuh arti. Aku setuju dengan tuhan untuk membahagiakan mu disana. Aku merelakanmu,"

Aku memeluk Woojin yang berada di sampingku. Woojin menatapku sendu. Aku menangis di pelukannya.

"Yang kuat y/n, karena Daehwi akan selalu berada di hatimu"

Aku mengangguk paham dan menghela nafas pelan.

"Selamat jalan, Daehwi"

End

Huhuu

Jangan lupa like dan komen ya teman teman🌹

Love Story? |Imagine| X Wanna oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang