Sincere - Park Woojin

231 27 0
                                    

Jangan lupa tekan 🌟 dan 💬 suka suka
---

"Dek... Barang kamu udah beres?" Suara lembut itu membuyarkan lamunan y/n. Dengan sigap y/n menghapus air matanya.

"Iya bun... Ini udah mau turun kok!" Teriak y/n singkat.

Jangan tanya kenapa y/n bersedih. Kalian akan di beritahu nanti.


--

Y/n dan bundanya kini sampai di sebuah rumah yang terbilang cukup mewah di kota ini. Rumah salah satu pengusaha terkenal di kota ini.

"Bun, apa aku harus menerima semua ini?. Tapi, kenapa aku?" Y/n menahan tangisnya. Ia tidak bisa menatap bundanya sekalipun.

"y/n... Bunda selalu mendoakanmu yang terbaik. Dan bunda rasa ini yang terbaik" Kata bunda sambil menggemgam erat tangan putrinya itu.

Y/n memberanikan diri untuk menatap wajah bundanya dan beralih pandang kearah pintu rumah yang kini berada di hadapannya. Tatapannya sulit diartikan. Ia ingin lari dari situasi ini. Bundanya lalu menekan bel berharap tuan rumah menyambut kedatangannya.

"Selamat siang, nak Woojin," Sapa bunda y/n.

"Siang tante, Hai y/n" sapa lelaki bergingsul itu.

Y/n menatap Woojin agak lama. Tetapi Woojin mengalihkan pandangannya dan membelakangi y/n.

"Nyonya Kim?"

"Nyonya Park?" Tanya Bunda y/n

"Kau sudah datang...

-Ini calon menantuku? Cantik sekali," Katanya sambil mengelus rambut y/n.

Ibu seorang Park Woojin adalah sahabat karib bunda y/n. Dan, kalian pasti sudah menebak apa yang mereka lakukan kepada y/n dan Woojin. Ya,

Di jodohkan.

Y/n benci ini. Ia bahkan tidak tau bagaimana seorang Park Woojin. Ia tidak tau apa yang dirasakan Park Woojin. Tuluskah atau hanya Paksaan?

Sekarang y/n berada di taman kecil milik keluarga Park. Duduk sendiri di sebuah ayunan kecil. Menatap sekitar taman sambil memikirkan bagaimana nasibnya nanti setelah menikah dengan seorang Park Woojin?

"Y/n?" panggil seseorang

Y/n tau suara itu. Ia memberanikan diri menoleh dan mendapati seorang pria. Bukan, ini bukan Woojin. Melainkan saudara kembar Woojin, Jihoon.

"Jihoon?" Tanya y/n

"Kau sedang apa disini sendirian? Bukannya kau bersama Woojin?" Kata Jihoon.

"Ha? Aku tidak melihatnya kesini" Jawab Y/n tenang

"Hm, sepertinya di masih malu karena kejadian waktu itu..." Gumam Jihoon tapi masih bisa di dengar oleh y/n.

"Ha? Dia malu?" tanya y/n bingung.

"eung..? H-ha? A-apa?"

"Tolong ceritakan semuanya, Jihoon-ah!" Kata y/n sambil memperbaiki duduknya.

"ya! Aku tidak tau" Jihoon berusaha mengalihkan.

"Ceritakan!"

"Baiklah,"

"Jadi, waktu menjelang pengumuman kelulusan Woojin menyiapkan sesuatu untuk seorang wanita. Ya, sebuah kejutan untuk orang yang ia sayangi. Aku membantunya dalam kejutan tersebut. Aku ingat persis wanita itu pernah bercerita pada sahabatnya bahwa ia juga menyukai saudara kembarku. Jadi aku makin yakin bahwa saudaraku akan berhasil dalam kejutan ini. Tepat pada hari itu, ia menyiapkan semuanya dengan detail dan sesuai selera wanita tersebut. Ia bahkan menunggu wanita tersebut di gerbang sekolah. Singkat cerita, di tengah lapangan yang penuh dengan hari kelulusan ia memberanikan dirinya. Berharap wanita itu mau mendengarkan perasaannya. Woojin memanggil wanita itu. Wanita itu menoleh, Woojin melambaikan tangannya. Tapi, karena banyak orang jadi ia harus terdorong sana sini. Wanita itu seperti menghilang diantara seperkian banyaknya orang. Dan, disitu Woojin kehilangan kesempatan-"

"Kenapa?"

"Kejadiannya karena sahabatnya menarik wanita itu dan segera menyampaikan perasaannya"

"T-Tunggu!"

"Hm?"

"Jinyoung?"

"Kau sudah tau. Woojin malu karena ia menyiapkan semuanya dan terlambat menyampaikan semuanya kepadamu, y/n. Ia merasa malu pada dirinya. Karena terlalu percaya diri. sehingga ia lupa bahwa ada banyak saingan diluar sana"

"Dimana Woojin sekarang?!"

"Aku tidak tahu"

Y/n berlari pelan mencari keberadaan Woojin.

"Woojin-ah!" Panggil y/n

Woojin menoleh dan mendapati y/n kini memandangnya lembut.

"Y/n? Kau kenapa?"

"Aku mau! Aku mau menikah denganmu"

"H-ha?"

"Bukannya kau ingin menyampaikan perasaanmu pada pengumuman kelulusan beberapa tahun lalu? Lalu, apa kau tidak ingin menyampaikannya sekarang, Woojin-ah?"

"Y/n? Kau tau darimana?"

"Woojin, aku menyukai mu sejak itu. Aku bahkan tidak menerima Jinyoung. Karena dirimu!"

"Maafkan aku, ku pikir kau akan menerimanya"

Woojin memeluk y/n. Ia senang karena rasa awkward nya hilang seketika.

"Baiklah,"

"Mari hidup bahagia, Woojin-ah!"

---

Gaje banget elah heheh
Gapapa.

Btw sesuai hasil vote disebelah, dominan yang milih AB6IX.

tapi, aku masih nunggu hasil vote dari temen teman yang lain. Hehehe

Jadi, jangan lupa komen guiseeee💕


Love Story? |Imagine| X Wanna oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang