Penghancur? - Kang Daniel

650 57 0
                                    

Ps: 18+

Suatu hari di rumah keluar Kang,
"Sayang,,," Panggil cowok itu ke arah gue yang lagi asik main handphone. "Hmm" cuma itu yang gue balas. Kenalin, ini Daniel. Kang Daniel. Sudah sebulan gue nikah sama dia. Ini bukan pernikahan yang didasarkan perjodohan, pemaksaan, tapi ini berdasarkan cinta...
*paansih alay -author.

Gue seneng, semakin hari semakin lengket suami gue ini. Badan doang gede. Kelakuan mah bocah.  Hari ini, gue sama Daniel rencana pindahan. Iya, pindahan. Karena selama ini, kita tinggal di rumah orang tua. Ya.. Kan ga enak kalau bergantung orang tua melulu.

Skip

Semuanya udah beres sih sebenernya dari kemaren. Tinggal beberes barang-barang aja. Karena ini udah malem, yah gue sama Daniel istirahat. "Y/N" panggil Daniel. "Knp?" jawab gue singkat. "Aku.. Boleh... Minta..." Dia stengah-stengah yorobun. "Apa sih?" Tanya gue sambil natap dia bingung. "Minta jatah. Hehe" Oke fix gue terguncang. Kacangin gak yaa... Gak ah. Kasian. Yah gue anggukin deh. Toh, dia juga suami gue.

Sekarang gue sama Daniel masih lagi tatap-tatapan. Beberapa lama kemudian, Daniel mulai cium bibir dan ngelumat bibir gue. Setelah itu turuh ke bagian leher gue. Gue sih seneng-seneng aja. Serah Daniel aja. Tiba tiba..


Kring kring


Telpon Daniel bunyi. 'siapa sih? Ganggu acara malam aja' -Daniel.
Gue yang cuma pake daleman cuma bingung natep Daniel.

"Kenapa?" Daniel

"...."

"Apa?! Ok. Tunggu disana"

"...."

"Kamu jangan nangis. Oke?"

"...."

"Ya"

Gue masih natep Daniel. 'siapa yang nelfon ya? Kok Daniel khawatir gitu?' cuma itu yang bisa gue pikir sekarang. Daniel cuma natep gue terus ambil baju dan langsung ninggalin gue. Sakit hati sih. Kek berasa ga dianggap gitu.

Seminggu kemudian,
Gue sekarang lagi masak. Entah kenapa, gue malas aja ladenin Daniel sekarang. Nggak tau deh. Semenjak malam itu, dia jadi sering pulang malam. Gue juga bingung sih dia kenapa. Bodo ah. Gue masih sakit hati. Daniel udah pergi dari tadi pagi, tapi gue masih tidur. Toh sepertinya dia juga tidak peduli lagi sama gue. Disaat dia pulang, gue tidur. Dia pergi gue masih tidur. Sabtu minggu? Gausah di tanya. Dia tetep pergi. 'apa gue minta pulang kerumah mama aja? Atau gue tanya dulu kenapa dia begini?' cuma itu yang bisa gue tanya.

Malam,
Gue berusaha buat gak tidur malam ini. Ya, tujuannya buat tau semuanya. Yas, suara pintu. Berarti Daniel udah pulang. "Dari mana aja kamu? Kerja? Atau Selingkuh? Aku heran deh Niel. Kamu jadi sering pulang malem. Kamu tuh nganggap aku apa nggak sih? Eh tunggu? Itu siapa?" iya, gue liat Daniel bawa cewek lagi gendong bayi. Oke? Gue bingung sekarang. Jangan bilang ini anaknya Daniel?.
"Sayang,,, kamu jangan salah paham dulu. Aku bisa jelasin. Ok?" Daniel dengan wajah yang keknya khawatir banget. Tapi terlanjur, gue udah amburadul banget pikirannya. "Niel.." panggil gue lirih. "Aku pengen pulang kerumah mama. Sekarang!" Gue nangis gengs. Padahalkan, Daniel belum ngejelasin. Gimana sih?

Bersambung.....

Love Story? |Imagine| X Wanna oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang