Rosie melirik jam di tangan kirinya beberapa kali, rasa gugup menghampirinya saat sebuah pesan masuk berasal dari aplikasi berkencan yang di pakainya untuk mencari pasangan muncul sebuah notifikasi.
Ia berharap cowok yang akan datang sesuai dengan krikterianya, bukan bocah SMA yang akan melaksanakan ujian akhir yang menjadi teman kencannya seperti minggu kemarin.
Sibuk memikirkan rupa calon pasangannya sambil menatap gelas high ball berisi milkshake red velved dengan whip cream yang kini sudah berada di bagian tengah gelas dengan tatapan kosong, hingga tidak menyadari keberadaan cowok yang tengah berdiri di sampingnya menunggu gadis itu ber-reaksi.
Begitu bahunya di sentuh gadis itu sedikit terkejut dengan kehadiran cowok bersweater burgundy. Sesuai dengan isi pesan yang dikirimkan oleh teman kencannya di pesan tadi.
"Rosie?"
Mata cewek itu mengerjap begitu sadar dari tadi fokus terfokus pada garis bahu teman kencanya yang terlihat begitu menawan, perlu di ketahuai bahwa krikteria pasangan idaman Rosie adalah cowok yang mempunyai garis bahu yang bagus kalau soal tampang mah belakangan aja.
"Eh iya silahkan duduk" kata Rosie yang baru sadar sama lamunannya, terus cowok itu duduk di depan Rosie sambil senyum.
"Udah nunggu lama?" cowok melirik isi gelas milik Rosie yang tinggal setengah, lalu cowok itu meringis pelan. "maaf"
Cewek itu panik, "eh engga kok, tadi abis ketemu temen juga di sini" bohongnya.
"Nama saya Christian, salam kenal Rosie" cowok itu senyum sampe matanya jadi berbentuk bulan sabit bikin cewek itu gemes sekaligus meleleh.
Melihat rupa Christian yang berseri, gadis itu menjadi ragu dengan usia yang di tampilkan di dalam aplikasi tersebut.
Apalagi liat stylenya yang masih kaya anak-anak muda banget. Sweater, jeans hitam, dengan hiasan jam tangan di pergelangan tangan kirinya, serta sepatu kets putih yang melengkapi ketampanan cowok yang duduk di depannya ini.
Terlihat begitu sempurna untuk teman kencan.
"Umur kaka di aplikasi bener segitu?" Tanya Rosie kemudian tersenyum malu, menyadari bahwa mulutnya gak bisa di rem.
"Saya keliatan lebih tua yaa?" Christian kemudian tertawa, menikmati wajah panik cewek di hadapannya.
Rosie gelagapan, bingung mau ngomong apa.
Tapi pada akhirnya....
"Kaka keliatan ganteng" gumamnya tanpa sadar membuat Christian menaikan sebelah alisnya lalu tertawa geli melihat kelakuan Rosie.
Cewek itu merapatkan bibirnya, berharap mulutnya tidak mengatakan sesuatu yang meruntuhkan imejnya untuk yang kesekian kali.
Cowok itu berdeham,
"kamu juga cantik"Setelah, mendengar kata-kata Christian barusan hampir saja Rosie mati di tempat sangkin senangnya. Pria itu melirik ponselnya lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Rosie.
"mau kencan di tempat lain gak?" ajak Christian yang langsung di angguki oleh gadis itu tanpa mikir dua kali.
Rosie menatap tempat tujuan mereka dengan mata yang sedikit melotot, matanya memandangi papan nama terang tersebut.
Belum puas dengan rasa terkejutnya, Christian lebih dulu menarik pergelangan tangan Rosie untuk memasuki bangunan di depannya yang ternyata café internet.
Apakah ada cewek lain yang ngedate pertama kali di café internet kaya gini selain Rosie? kayanya engga deh.
Sampai di depan biling mereka yang sebelahan, Christian menawarkan jajanan makanan yang tersedia di café internet pada Rosie, tapi cewek itu menjaga imejnya dengan menolak tawaran cowok itu dengan halus.
"Kita main pubg yaa," kata Christian sambil terkekeh pelan, membuat cewek yang duduk di sebelah billing cowok itu diam.
Rosie bergeming, "kak aku gak pernah main game"
Yang pada akhirnya cowok itu mengajarkan beberapa hal dasar untuk memainkan permainan bertahan hidup tersebut, setelah di rasa cewek itu mengerti beberapa petunjuk serta cara bermain kini keduanya sudah memasuki dunia pergame-an.
Mereka berkomunikasi lewat headphone yang terdapat mic untuk melakukan percakapan dengan sesama pemain.
Baru saja karakter milik Rosie mendapatkan senjatanya, tapi pemain lain sudah menembak mati karakternya, parahnnya dia denger kalo ada yang bilang dia bego dan gak bisa main.
Rosie yang pada dasarnya tidak suka di remehin, murka. Berusaha untuk membunuh dan bertahan hidup di babak selanjutnya, bahkan sesekali mengumpat saat ada yang mencoba menembak karakternya.
Christian terkekeh mendengar celotehan cewek yang duduk di sebelahnya melalu headphone, bersyukur ternyata teman kencannya ini punya jiwa yang kompetitif seperti krikteria pasangan idamannya.
Seperti Rosie, cowok tersebut juga mempunyai krikteria cewek yang ingin di pacarinya.
iyasih membutkikan, tapi masa iya harus ngajak kencan pertama mereka ke area perang gini buat ngeliat sifat asli pasangannya?
Ada-ada aja Christian ini.
×××
Gimana nih? Tim kencan di area perang apa Tim kencan di café-café unik?
Kalau mau di lanjut yaa vomment atuh, teteh aa'.
Minimal 40vote lah, kan sidernya ada tuh setengahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS DATE PARTNER✔
Krótkie Opowiadania「christian selalu nyembuyiin sesuatu」 stared 301019 written by carramelsalt.