31

57 3 0
                                    

Menemukan Wajahmu

.
.
.

Malam ini turunkan embun kedinding, kaca bias cahayanya memanorama, aneka rasa aku menemukannya.

Wajahmu lebih indah dari tampias cahaya, di kaki-kaki langit menjelajah ujung-ujung pelangi lantas singah diwajah ini.

Hanya aku yang tersiap menghitung pudar kerut lembar-lembar bibirmu seperti perak bulan yang menunggu pagi menjelang.

Bukankah rindu ini anugrah yang datang tak diundang kemudian menetap tak lekas pulang?

Lalu, dirimu menjelma basah yang mampu meredam gelisahku.

Kau adalah basah embun dilangit malam, kau adalah rindu dan resah tak kesudahan, kau adalah mata air yang mengalir hari-hari yang sepi
.
.
.

11.01.2020
20.43
Dibawah rintiknya hujan

Rasa Dalam AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang