"Jadi lo bukan Bee ya?"
Pertanyaan Hyunjin membuat Natty membeku. Pantas saja ia tidak bisa mengingat kejadian semalam, karena ternyata dirinya yang lain lah yang mengambil alih tubuhnya semalam.
Natty ingin menjawab iya, tapi ia urungkan saat ia rasa pemuda di depannya tidak usah tahu tentang gangguan kepribadian yang dideritanya.
"Gak kok, gue ini Bee. Gue tadi cuman pura-pura lupa aja, biasa gue mah orangnya suka bercanda." Natty lalu tertawa sendiri berusaha menutupi semua kebingungannya tadi.
©mquebee_land
Heaven & Hell
"Can the devil turn into a guardian angel?"
"Lepasin gue! Gue sama sekali gak bersalah! HUAAAA EMAK TOLONGIN ECHAN MAK!!" teriak Haechan dari balik jeruji besi.
Telinga Jeno dibuat panas mendengar Haechan terus berteriak sedari tadi. Ia lalu berjalan ke arah jeruji besi dimana Haechan tengah menatap kearahnya dengan pandangan memohonnya.
"Lepasin gue pliss.. kasian anak ayam gue di rumah nanti gak ada yang ngasih makan. HUAAAAA... IRENE, JENNIE, LISA, SANA, MOMO.. PAPIH ECHAN KANGEN KALIAN.."
Jeno dibuat meringis mendengar teriakan Haechan yang sangat cetar membahana. "Brisik! Gue pindahin lo ke sel yang banyak premannya mau?!" ancam Jeno yang membuat Haechan seketika mengunci mulutnya rapat-rapat.
"Nah gitu kek daritadi, sampe mau copot kuping gue rasanya denger lo teriak terus."
"Mas polisi ganteng, tolong lepasin saya dong.. saya beneran gak tau Natty itu ada dimana sekarang.."
"Lo kira gue masukin lo ke sel gara-gara itu doang?! Lo tadi lagi ngedarin narkoba kan?!"
"Gak! Itu bukan narkoba! Sumpah demi Tuhan itu cuman obat cacing yang gue tumbuk terus gue masukin ke kapsul!"
"Lo kira gue percaya?"
"Yaudah lo buktiin sendiri! Bawa obat itu ke lab buat diperiksa kalo gak percaya!"
Jeno mendengus, "Ok gue bakalan bebasin lo, tapi ada syaratnya."
"Apa syaratnya?! Jadi sugar baby lo juga gue mau kok!" seru Haechan yang kini terlihat bersemangat.
Jeno dibuat bergidik ngeri, yang benar saja!
"Lo harus bantu gue cari Natty, kalo sampe lo gagal. Gue bakalan kurung lo di sel yang ada pembunuh berantai nya."
Haechan dibuat meneguk ludahnya, polisi di depannya ini benar-benar menyeramkan. Tapi dalam hati ia terus dibuat penasaran, sebenarnya polisi ini memiliki hubungan apa dengan Natty? Apa benar polisi ini adalah suaminya? Masalahnya Natty tidak pernah memberitahukannya hal itu, apalagi tentang polisi ini.
"Nah udah sampe." ujar Natty mengintruksikan Hyunjin untuk menghentikan mobilnya.
"Thanks ya ganteng udah nganterin gue pulang." ujar Natty sambil melepas seatbelt. Hyunjin hanya mengangguk kecil. Sebelum turun dari mobil, Natty malah terlebih dahulu mengecup sekilas pipi Hyunjin yang membuat Hyunjin melebarkan matanya.
Sambil tertawa puas Natty lalu turun dari mobil lalu melambai-lambaikan tangannya pada Hyunjin. "Kapan-kapan kita ketemu lagi ya ganteng!" Natty lalu melayangkan kiss bye nya pada Hyunjin. Hyunjin hanya tertawa kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ia lalu melajukan kembali mobilnya meninggalkan area rumah Natty.
Natty lalu memasuki rumahnya, ia mempunyai kunci cadangan jadinya ia bisa pulang kapanpun saja tanpa takut rumahnya terkunci. Saat sudah berada dalam rumahnya ia langsung berhadapan dengan Jeno yang tengah tertidur di sofa ruang keluarga.
Secara mengendap-endap Natty berjalan ke arah tangga untuk menuju ke kamarnya, tapi suara bariton itu membuat langkahnya harus terhenti.
"Abis darimana aja kamu baru pulang sekarang?" suara itu membuat Natty kini hanya bisa berdiri mematung di tempat.
Sepasang tangan kekar kemudian mulai melingkari pinggangnya dari belakang. Natty lalu merasakan hembusan nafas yang menerpa telinga dan juga sebelah pipinya.
"Abis dari rumah temen." jawab Natty sambil berusaha menjauhkan wajahnya dari wajah Jeno.
"Siapa namanya? Kok gak ngasih tau dulu?"
"Emangnya perlu ya semuanya harus dilaporin sama kamu terus?!" Natty mulai dibuat kesal dengan sikap posesif Jeno. Ia menatap tajam ke arah Jeno yang kini tengah tersenyum lembut ke arahnya.
"Aku masih nanya baik-baik loh, jangan sampai kamu bikin aku marah ya?" ujar Jeno masih dengan senyuman lembutnya.
"Aku muak sama kamu!" Natty tak memperdulikan ancaman Jeno, selanjutnya Natty mencoba melepaskan tangan Jeno yang melingkar erat di perutnya.
"Jadi kamu pengen aku marah ya?" Jeno tersenyum miring, ia lalu mencengkram erat kedua tangan Natty dengan masing-masing tangannya lalu memutarnya kebelakang. Sontak Natty dibuat mengaduh kesakitan karena itu.
Jeno mendekatkan bibirnya pada telinga Natty untuk berbisik pelan. "Jawab jujur sayang.. semalem kamu abis darimana hm?"
Natty memilih untuk tetap diam, menjawab jujur atau tidak pun ujung-ujungnya akan sama. Jeno tetap akan menghukumnya.
"Jadi kamu emang beneran pengen aku marah ya? Ok kalo emang itu mau kamu."
Jeno kemudian memelintir tangan kanan Natty dengan sangat kuat dan kencang sampai terdengar bunyi tulang yang patah. Natty dibuat menjerit kesakitan karenanya, dan selanjutnya Jeno malah mendorong kuat tubuh Natty sampai punggung gadis itu menyentuh lantai dengan keras.
Jeno kemudian berjongkok sambil meraih kaki kanan Natty, ia lalu memasang senyuman khasnya. "Apa perlu aku patahin kaki kamu juga biar kamu gak bisa pergi lagi dari sini?"
KREK!
"AAAKKKKHHH!!!" Natty menjerit keras karena kesakitan.
"Minta maaf sekarang sayang.." ujar Jeno masih dengan senyumannya.
KREK!
"Dan janji sama aku buat jadi gadis yang baik dan penurut."
Sampe sini kerasa bedanya kan?
Part selanjutnya di publish secepatnya kalo ada waktu:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven & Hell
FanfictionHwang Hyunjin adalah seorang pemuda yang terjebak di dunia mafia. Karena luka masa lalu ia berubah menjadi sosok yang kejam, jahat, dan berbahaya. Suatu ketika ia dipertemukan dengan Bee, gadis yang ternyata mempunyai kepribadian ganda. Dan setiap a...