07~touched

485 81 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












"Kamu lagi ngapain sayang ngeliatin ke jendela terus?" tanya Jeno pada Natty yang tengah duduk melamun di kursi dekat jendela.

"Lagi nyoba nginget memori-memori dulu, tapi gak ada satupun yang masuk ke kepala aku." jawab Natty sambil tersenyum miris, masih dengan pandangannya yang terarah pada jendela.

Jeno yang tengah membuka kancing kemejanya kemudian berjalan ke arah Natty. Ia berjongkok di depan Natty sambil meraih kedua tangan gadis itu yang membuat Natty mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Jangan dipaksain sayang, yang ada kepala kamu nanti malah sakit." ujar Jeno khawatir.

"Tapi Jen, aku suka dibuat penasaran sendiri sama masa lalu aku. Aku penasaran sama masa kecil aku, masa remaja aku, siapa orang tua aku. Aku pengen bisa nginget itu semua."

Jeno meraih wajah Natty dengan sebelah tangannya, "Sayang, kamu bakalan nginget semuanya kalo udah waktunya. Yang penting sekarang kamu ada aku, aku bakalan selalu ada buat kamu kapanpun juga." ujar Jeno sambil tersenyum menenangkan.

"Masa lalu kamu itu gak penting, yang terpenting kamu terus jalanin hidup kamu kedepannya bareng aku. Kita bakalan terus sama-sama buat jalanin masa depan kita. Jadi.. kamu jangan terus terpaku sama masa lalu kamu ya?"

Natty mengangguk sambil tersenyum kecil, selanjutnya Jeno menariknya ke dalam dekapan pemuda itu. Natty memejamkan matanya, merasakan ketenangan yang Jeno berikan melalui pelukan hangat dan juga tangan pemuda itu yang terus mengusap-usap punggungnya.

Natty tersenyum lagi, dalam hati ia menertawakan kebodohannya sendiri. Kenapa ia harus terus merasa sedih karena tidak bisa mengingat keluarganya sendiri, padahal saat ini ia mempunyai seorang pemuda yang sangat mencintainya dan memberikannya perhatian penuh. Natty harusnya sangat bersyukur karena ia bisa mempunyai sosok Jeno dalam hidupnya.

"Mending sekarang kita tidur aja ya?" tanya Jeno yang Natty angguki. Jeno lalu mengangkat tubuh Natty karena gadis itu masih belum bisa berjalan sepenuhnya. Setelah membaringkan tubuh Natty di atas tempat tidur, Jeno langsung ikut berbaring disampingnya dengan posisi menyamping menghadap ke arah Natty. Satu tangannya Jeno jadikan sebagai tumpuan kepalanya, dan satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengusap-usap lembut wajah Natty.

"Have a nice dream sweetheart."












©mquebee_land

Heaven & Hell

“Too many mystery in my life”


















Heaven & HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang