08~Lele

336 78 5
                                    

Hyunjin berdecak kesal, karena ulah kembarannya ia jadi terpaksa ikut ke panti asuhan. Kembarannya yang bernama Yeji itu memaksa Hyunjin untuk menjadi supir pribadinya.

"Kenapa gak sewa taksi online aja sih?! Kan lo juga bisa sekalian suruh sopirnya angkatin barang bawaan lo!" kesal Hyunjin pada Yeji yang tengah mengambil barang bawaan dari dalam bagasinya.

"Biar lo dapet hidayah. Nih bawain ke dalem sekalian nanti lo kasihin ke ibunya." instruksi Yeji sambil memberikan box berisi banyak pakaian untuk para anak-anak panti. Kebetulan ia juga seorang pemilik toko pakaian.

Hyunjin terpaksa menerimanya, ia memutar bola matanya jengah. Ia benci sekali tempat seperti ini, mana mungkin ia akan mendapat hidayah.

"Om Hyunjin kenapa? Kok mukanya kayak kesel gitu? Pasti Om Hyunjin kesel karena disuruh-suruh bunda ya?" tanya Noah yang merupakan putra Yeji alias keponakan Hyunjin.

"Gak disuruh-suruh pun bunda kamu emang aslinya udah nyebelin." jawab Hyunjin pada keponakannya yang berumur 6 tahun tersebut.

"Mau Noah bantuin bawain gak biar Om Hyunjin gak marah lagi?" tawar Noah yang membuat Hyunjin terkekeh.

"Kamu masih kecil, mana mungkin kuat bawain ini." Hyunjin mengacak-acak gemas rambut Noah, dalam hati ia agak dibuat tersentuh dengan tawaran keponakannya tadi.

Mereka bertiga lalu bertemu dengan pemilik panti asuhan yang sudah menunggu kedatangan mereka di pintu masuk. Sang pemilik panti asuhan tersebut menyambut kedatangan mereka dengan hangat dan ramah.

Sementara Yeji asyik berbincang dengan Margaretha yang merupakan pemilik panti asuhan. Hyunjin dan Noah memilih untuk berkeliling area panti asuhan, mereka berdua pergi ke area taman dimana terdapat banyak anak-anak yang tengah asyik bermain.

Memerhatikan mereka, Hyunjin dibuat mengernyit bingung saat melihat seorang gadis remaja yang sepertinya sudah tidak asing lagi baginya. Gadis remaja tersebut terlihat tengah asyik bermain ayunan dengan anak-anak lain yang berebutan mendorong ayunannya.

Gadis itu bukannya adalah Bee? Lebih tepatnya dalam sosok Lele.

Salah satu dari anak-anak panti tersebut kemudian ada yang mengajak Noah untuk ikut bermain. Noah langsung mengangguk dengan semangat, ia lalu berlarian ke arah kerumunan anak-anak yang tengah bermain.

Tanpa sadar Hyunjin menarik sudut bibirnya, ia tersenyum kecil melihat pemandangan di depannya itu. Jarang-jarang ia menyempatkan waktunya untuk melihat pemandangan seperti ini.

"Lo boleh pulang sekarang kalo lo mau. Nanti gue ama Noah tinggal pulang pake taksi." ujar Yeji yang kini sudah berdiri di samping Hyunjin.

Hyunjin spontan menoleh, ia menggeleng kecil. "Nanti aja sekalian nganterin lo ama Noah pulang. Lagian mumpung hari ini gue lagi gak sibuk."

Yeji mengangguk-anggukkan kepalanya, pandangannya lalu terarah pada buah hatinya yang tengah asyik bermain. Yeji dibuat tersenyum melihatnya.

"Lo kenapa sih sering banget ajakkin Noah ke tempat kayak gini?" tanya Hyunjin penasaran, pasalnya setiap dua minggu sekali pasti Yeji selalu mengunjungi banyak panti asuhan.

Masih dengan senyumannya Yeji menjawab, "Gue cuman pengen ngajarin Noah aja, kalo bukan cuman dia anak satu-satunya di dunia ini yang gak punya ayah. Ada banyak anak-anak yang nasibnya lebih malang dari dia, gue pengen dia tumbuh jadi anak yang selalu bersyukur dan bijak."

"Tumben lo jadi emak yang bener." kekeh Hyunjin yang membuat Yeji menyikut keras perut Hyunjin.

"Daripada lo kerjaannya ngajarin Noah yang gak bener."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heaven & HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang