Si Grumpy

3.5K 649 385
                                    

"Apartemenmu nyaman juga," Jungkook memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana. Jas telah bertenger rapi di hanger milik Yeriana. Matanya menyusuri ruangan yang terlihat tidak terlalu luas namun terkesan hangat dan bersih.


"Ambil minuman sendiri di sana," tunjuk Yeriana, kedua tangannya beralih mengambil pita rambut, menguncir surainya tinggi-tinggi.

"Ada berapa kamar?"

"Dua," Yeriana menata makanan yang Jungkook bawa. Meski mengalah mempersilakan lelaki itu untuk masuk dan makan malam bersamanya, Yeriana berencana untuk segera menyuruh tunangannya itu pulang. Kini pikirannya sibuk mengatur rencana bagaimana bisa tetap keluar di acara tari tanpa Jungkook tahu.

"Perlu kubantu?"

"Hm," Yeriana melirik ke samping saat tahu Jungkook mengambil peralatan makan di almari penyimpanan. "Ambil secukupnya."

Mata Jungkook tertuju pada peralatan makan, diambilnya mangkuk, gelas, sendok, sumpit yang akan mereka pakai. Ia telah terbiasa dengan suasana dapur, dirinya juga sama seperti Yeriana, menetap seorang diri di apartemen.

"Aku mau mandi, kalau lapar makan dulu tidak apa-apa," Yeriana telah selesai menata makanan di atas meja. Dilihatnya Jungkook masih diam, sorotnya mengitari setiap sudut ruangan yang terkesan aura vintage.

"Jungkook-ssi?"

"Aku akan menunggumu," laki-laki itu menoleh ke arah Yeriana. "Aku tidak terlalu lapar saat ini."

"Sebetulnya aku juga tidak," Yeriana berbohong, padahal dari tadi di dalam benaknya telah tersusun acara makan malam seadanya sebelum ia pergi menuju studio tari.

"Tapi kau belum makan," Jungkook berjalan ke arah sofa lalu duduk di sana.

Pemaksa sekali, Yeriana menggerutu dalam hati. Matanya berkedip tanda tidak suka. "Setelah makan kau akan pulang kan?"

"Iya," Jungkook membolak-balikkan majalah wanita yang ada di atas meja, "tapi setelah memastikan dirimu makan."

"Aku diet," Yeriana mengelak. "Aku tidak mau makan malam terlalu banyak," sepertinya ia akan meraih kemenangan. Bukankah alasan diet merupakan alasan umum seorang perempuan demi menjaga penampilan?

"Masakan yang aku bawa mengandung banyak protein dan sedikit karbohidrat. Kurasa tidak masalah, lagipula dirimu belum makan sama sekali sejak terakhir coffe morning kan?"

"Aku tidak lapar, mau aku makan atau tidak juga bukan tugasmu mengingatkan."

Jungkook mengulum bibir, menghembuskan nafas panjang ia lalu beranjak untuk kemudian berjalan ke arah Yeriana. "Aku mau kau mulai memikirkan kesehatan, tidak ada yang salah dari rasa peduliku padamu."

"Tapi ini berlebihan," tangan Yeriana bersedekap di depan dada, rautnya dipasang tidak bersahabat.

Jungkook mengerjap pelan, diamatinya lekat-lekat netra cokelat Yeriana, "aku tidak mengerti seperti apa perasaanmu padaku, mungkin sekarang kau masih berontak, tapi aku yakin di dalam kepala ini," Jungkook menyentil kening Yeriana, "masih ada banyak kewarasan untuk menyadari bahwa dirimu tidak hidup sendiri di dunia ini, Yeriana mahluk sosial, Yeriana membutuhkan bantuan orang lain, Yeriana masih membutuhkan afiliasi." Kalimat Jungkook terdengar lembut namun penuh penekanan.

Mendengus sekali lagi, Yeriana memalingkan wajah dari Jungkook.

"Kalau kau mau aku pulang, jawabannya tetap sama, setelah dirimu makan kupastikan angkat kaki dari sini, oke?"

***

Seokjin sedang menikmati usapan lembut sang istri saat ini. Dokter mengatakan kalau dirinya kecapaian dan diharuskan istirahat. Berhubung pegawai restorannya banyak yang sudah ahli, ia akhirnya memutuskan untuk menghabiskan waktu seharian bersama Irene yang sibuk mengurus putra pertama mereka.

OutrageousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang