Jungkook tidak sengaja bertandang ke kafe milik Seokjin ketika Jongin memintanya untuk datang. Laki-laki bermarga Kim yang dijuluki supernova karena memiliki banyak mantan pacar wanita bule itu sedang malas pergi ke klub. Biasanya dia memilih untuk hang out dengan kawan-kawan hedon daripada kumpul dengan manusia semacam Jungkook yang tidak terlalu menyukai keramaian. Namun kali ini lain cerita.
"Tumben mengundangku makan?"Jongin mengulum senyum mendengar celetukan Jungkook, "Yeri mana?"
"Di apartemen," menyamankan posisi duduk, Jungkook melihat Seokjin menyadari keberadaannya. "Hai, Hyung!"
"Hai!" Seokjin sempatkan melambaikan tangan lalu mengarahkan pegawai kasir yang membutuhkan bantuannya, "tunggu sebentar."
Dibalas dengan anggukan oleh Jungkook, Jongin menoleh ke arah Seokjin. "Dia masih suaminya Irene ya?"
"Iyap," Jungkook mengiyakan.
"Irene cantik sekali sumpah! Andai saja dia belum menikah, pasti aku jadikan pacar."
"Meskipun seandainya dia belum punya Jin Hyung, sepertinya orang sepertimu tidak akan lolos kualifikasi."
Jongin tertawa sarkas, "kan belum dicoba, mana tahu hasilnya bagaimana."
"Kau gila," Jungkook menggeleng seraya tertawa. "Mana pesananku?"
"Sebentar lagi, mungkin," Jongin mengamati pintu masuk, bertepatan dengan sepasang kaki mulus putih yang melangkah dari balik pintu yang terbuka. Semakin ke atas, ia sadar siapa yang datang. Perempuan yang baru saja mereka bicarakan tampak tersenyum ke arah si pemilik kafe sambil melambaikan tangan. Irene Bae datang dengan bayi dalam gendongan.
"Sudah lihat kan? Masih mau berharap?"
Jongin mendesah pelan, "kenapa wanita-wanita di Keluarga Bae susah sekali didapatkan."
"Apa iya?"
"Kecuali kau dan Seokjin," Jongin memutar mata ke atas, dia tidak ikhlas. Meskipun ada banyak wanita cantik, seksi, pintar dan baik hati di luar sana, tetap saja ambisinya dulu mendapatkan Irene harus gagal karena ketika ia mengenal perempuan itu, statusnya sudah menjadi pengantin baru bersama Kim yang lain. Sial sekali kan?
"Kau sudah melakukan apa saja dengan Yeri?"
"Ha?"
Jongin mempersilakan pelayan meletakkan pesanan di atas meja sebelum ia mendapatkan jawaban Jungkook, "terima kasih."
"Sama-sama, Tuan."
Jungkook mengambil garpu yang ada di samping piring, "kau pesan sebanyak ini?"
"Makan saja, aku bingung uangku mau kuapakan."
Jungkook mengangkat telapak tangan kemudian tos dengan Jongin, senyumnya lebar sekali, "tahu saja kalau aku makannya banyak."
Jongin mengambil garpunya sendiri lalu melilit pasta untuk dipindahkan ke piringnya yang masih kosong. "Jadi bagaimana? Apa saja yang sudah kalian lakukan kalau kencan?"
Jungkook mengunyah fetucini dalam mulutnya, "biasa saja."
"Maksudnya biasa?"
"Kalau mau jujur, aku dan Ana jarang bertemu."
"Aku masih asing dengan nama panggilanmu," hidung Jongin berkerut. "Kenapa jarang ketemu? Sibuk?"
Jungkook mengangguk, "kami sama-sama punya pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu."
"Tapi bukannya aneh kalau kalian kalah dengan pekerjaan? Jangan-jangan kalian hanya terikat perjanjian menikah?" Tebakan Jongin membuat Jungkook menggeleng berkali-kali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Outrageous
Fanfic[Tamat] Outrageous : obj. very expensive, terlampau mahal Semua yang ada di diri perempuan itu, Jungkook menyukainya. Tidak ada yang lebih diinginkan selain memiliki seorang Ana untuk mengisi hari-harinya. ________ Yeriana Bae Jungkook Jeon - Outrag...