My Life In Dragon Ball [COMPLETE]

18.The Kids Division

Yang pertama bertarung adalah divisi anak-anak. Trunks dan Goten dengan mudah mencapai final dengan kekuatan mereka. Setelah bertarung sebentar, Trunks berhasil mengalahkan Goten dengan sebuah ring out. Sebagai pemenang dari divisi anak-anak, Trunks bisa bertarung melawan Pak Setan.

Karena tidak ingin kecelakaan terjadi, atau mungkin ayah mertua masa depan saya merasa malu, saya berubah menjadi capung dan terbang ke bahu Trunk. Memiliki Mr Setan mengekspos kepada semua orang tidak hanya akan memengaruhinya, itu akan mempengaruhi Videl juga dan saya tidak ingin itu terjadi.

"Psst, pst. Trunk"

"Hah?" Trunk melihat ke sekeliling tanpa melihat apa pun yang lebih aneh, "Apakah Goten memukul kepalaku terlalu keras karena aku mendengar sesuatu."

"Tidak, bukan kau." Saya mengatakan kepadanya, "Ini saya, Ken. Anda tahu, teman Gohan."

"Oh! Ini kamu. Apakah kamu butuh sesuatu dan dari mana kamu berbicara?" Batang

"Tidak masalah sekarang. Aku di sini hanya untuk memberitahumu tentang Tuan Setan. Kamu tahu, dia hanya memenangkan WMA terakhir karena ayahmu dan Goku tidak bergabung sehingga dia tidak sekuat yang kamu kira."

"Itu artinya aku punya kesempatan untuk mengalahkannya." Trunks berkata dengan bersemangat

"Tidak. Maksudku, kamu bisa mengalahkannya. Dia tidak sekuat itu. Dia mungkin hanya sedikit lebih kuat dari ibumu."

"Apa! Dia selemah itu?" Batang

"Ya, itu sebabnya aku di sini untuk memberitahumu agar bersikap tenang padanya. Ketika pertarungan dimulai, kamu bisa mendorongnya keluar dari arena untuk menang. Lagi pula, tidak baik menyakiti orang yang lebih lemah darimu. "

"Aww, dan di sini aku mencari pertarungan yang bagus." Batang

"Kamu selalu bisa melakukannya nanti, tapi pastikan untuk tidak melukainya."

"Baik." Batang

Mendengar Trunks menjawab, saya segera terbang ke Pak Setan yang turun dari area pandang sang juara.

"Tuan Setan, ini aku. Ken."

"Hah? Ken? Di mana kamu? Aku pikir aku dalam masalah di sini, aku tidak ingin pergi ke sana." Kata Pak Setan jelas-jelas ketakutan.

"Jangan khawatir, aku sudah bicara dengan anak itu. Ketika dia mendorongmu, berpura-pura jatuh dari panggung dan bertindak seperti kamu membiarkan dia menang."

Pak Setan mulai menangis sedih, "Kamu Ken terbaik. Jika kamu ada di sini sekarang, aku akan memelukmu." katanya sambil menyeka ingusnya.

"Ya ... tidak, aku lebih suka mendapatkannya dari Videl." Saya pikir. "Ngomong-ngomong, kamu harus cepat, kamu seharusnya sudah ada di sana."

"Benar! Terima kasih lagi, Ken." Pak Setan berkata terus ke arena. Untuk memastikan tidak ada yang salah, saya membuat klon, mengubahnya menjadi lalat dan mengikutinya Setan.

Setelah menyelesaikan pengaturan, saya kembali ke Videl dan mengubah diri saya.

Melihat saya tiba, Videl dengan cemas meraih saya dan berkata, "Ini dia, saya khawatir tentang ayah. Anak itu lebih kuat dari saya. Ayah mungkin akan terluka jika dia melawan anak itu."

Saya memegang tangannya dan meyakinkannya, "Jangan khawatir, saya sudah berbicara dengan mereka. Tidak ada hal buruk yang akan terjadi."

"Itukah sebabnya kamu pergi?" Videl

"Ya, sekarang mari kita menuju ke divisi dewasa, saya pikir itu akan segera dimulai."

"Tapi bagaimana." Video dimulai sebelum aku menariknya bersamaku dan menjawab

"Aku mengirim klon dengan ayahmu jadi jika sesuatu yang tidak terduga terjadi, klon itu bisa menanganinya"

"Huh, baiklah." Videl

Sesampainya di divisi dewasa, kami mengetahui bahwa ada jeda sebelum pertempuran dimulai. Kami pergi mencari Gohan dan menemukannya sedang makan bersama keluarganya bersama Erasa.

"Hah? Erasa, kamu di sini juga?" Videl

"Ya, aku tidak akan mau ketinggalan pertandingan kekasihku." Kata Erasa memegangi lengan Gohan.

"Sayang!?" Videl berkata kaget, "Kalian berdua bersama?"

"Ya, aku mengajaknya kencan pada suatu waktu aku pergi mengunjunginya dan dia bilang ya." Erasa berkata dengan senang hati memeluk Gohan yang malu.

"Bagaimana kamu membuat ibunya membiarkanmu berkencan dengannya?" Aku bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Oh, itu mudah. ​​Aku membantunya mengelola masalah uangnya. Lagipula ayahku memiliki beberapa perusahaan." Erasa

"Kamu adalah putri pengusaha? Kenapa aku tidak tahu itu?" Saya

"Karena kamu tidak bertanya dan kamu hanya memperhatikan Videl di sini." Erasa

"Oh, Hahaha ..." Aku tertawa ketika wajahku sedikit memanas. "Yah, jika kamu ingin tinggal bersamanya, kamu harus tahu berapa banyak yang dimakan keluarganya." Saya berkata mencoba mengubah topik yang menunjuk ke Goku, Vegeta, dan Gohan yang baru saja bergabung dalam 'kontes makan'.

"Tidak apa-apa, aku menemukan pada salah satu waktu aku berkunjung. Ibunya menyuruhku membantu memasak dan aku benar-benar terkejut dengan jumlah yang bisa mereka makan." Erasa tersenyum seolah dia mengingat kenangan indah.

'Hah? Orang yang berbeda memiliki rasa yang berbeda kurasa. Saya cukup yakin sebagian besar cewek tidak akan menyukai cowok yang bisa makan 10 kali berat badan mereka. ' "Yah, selama kamu bahagia." Kataku saat kami bergabung dengan pejuang Z untuk makan cepat.

Setelah makan, kita berangkat ke arena dengan pesawat tempur Z. Dalam perjalanan ke sana, kita bertemu Supreme Kai Shin dan bantuannya, Kibito. Mereka berbicara dan berjabatan tangan dengan Goku sementara aku pura-pura tidak tahu siapa mereka. Merasakan tingkat kekuatan mereka, Goku sangat senang bahwa akan ada pejuang kuat lain di sekitarnya sementara Piccolo khawatir tentang mengapa ada alien lain di Bumi.

Kami mencapai arena dan dipanggil untuk menggambar banyak. Krillin berdoa kepada Tuhan dengan harapan dia tidak bisa melawan seseorang yang kuat pada awalnya. Piccolo mematahkan doanya dengan mengatakan tuhan itu hanya Dende.

Setelah menggambar lot, hasilnya adalah:

Krillin vs Pintar

Shin vs Ma Jr. (Piccolo)

Videl vs Spopovich (Majin Henchman 1)

Gohan vs Kibito

18 vs Pak Setan

Goku vs Vegeta

Permata vs Yamu (Majin Henchman 2)

Akhirnya, ada saya yang bertarung melawan Mighty Mask yang tersingkir dan digantikan oleh Trunks dan Goten.

'Kurasa aku berada di sini sama sekali tidak banyak mengubah huh. Atau mungkin itu karena aku tidak berusaha mengubah keadaan? ... Pikiran untuk nanti, hanya fokus pada pertarungan yang akan terjadi. ' Saya berpikir sambil menantikan lawan kuat pertama saya, Majin Buu.