Jika melepaskan adalah pilihan, maka cinta mengajarkan kita arti bertahan dan merelakan.°°°°°°°°°°°
Di sepanjang jalan. Aku hanya memikirkan satu hal. Bagaimana aku bisa terlepas darinya?. Hingga aku tersadar, bahwa belajar melepaskan memang begitu sulit.
Aku memandangi jalan yang tampak begitu lengah. Aku suka suasana seperti ini. Suasana yang seperti menggambarkan perasaan yang tengah ku rasakan kini.
Sesampainya di rumah.
Ting tong~~~
"iya, sebentar" ucap penjaga gerbang
"cepeten dong pak, nanti hujan lagi" ucap seulgi
"eh, nona. Maaf iya ini saya bukain" balas penjaga tersebut
Seulgi, melangkah kan kaki jenjang miliknya itu. Memasuki halaman rumah.
"maaf ya, nona" ucap penjaga tadi
"iya gak papa, lain kali jangan di ulangi lagi. Kalau ada orang di respon cepat. Gimana tadi kalo tamu nenek yang dateng? Bisa abis nanti bapak sama nenek" balas seulgi
"baik non" ucap penjaga itu
"ya sudah, saya masuk dulu ya pak"
"nee"
Seulgi berjalan dengan begitu elegan, mungkin jika para laki laki melihatnya bisa bisa jatuh hati padanya.
Bruk----
Seulgi membuka pintu dengan sangat kasar.
"NENEK, AKU PULANG!!!" ucap seulgi dengan nada yang begitu keras
"ya ampun sayang. Kebiasaan deh, kalo pulang itu jangan teriak teriak dan tu liat buka pintu jangan kasar kasar dong nanti rusak lagi. Baru juga di perbaiki kemarin" balas nenek
"hehehe, maap. Salah nenek juga si, ngapain pintunya masih berat, dan itu dari tadi aku cari gak ketemu ya udah teriak aja"
"sudah gak papa. Oh ya, gimana tadi sekolahnya?" tanya nenek yang menuntun jalan seulgi ke ruang keluarga
"ya begitu lah, gak ada yang berubah. Lagi lagi di hukum sama guru senior gara gar---"
"tunggu, pasti gara gara kamu nyanyi di kelas lagi. Iya kan?" tebak sang nenek yang memotong pembicaraan cucunya itu
"yap, 2 juta rupiah untuk nenek"
"aegyo, lugi nenek ini. Ada ada aja"
Nenek berjalan menuju dapur, sepertinya akan membuatkan susu hangat untuk seulgi.
"nekkk, boleh gak aku besok ikut audisi?"
"apa?audisi?!!"
"hooh, ku mohon. Boleh ya?" pinta seulgi dengan nada yang sangat lembut
"ya ampun kamu ini" nenek mencubit hidung seulgi
"ayo lah, boleh ya?" ucap seulgi tetapi kali ini dengan yang sedikit memaksa
"nenek, bakal izini kalo salah satu penjaga ikut sama kamu" ucap nenek
Seulgi membulatkan matanya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nantinya jika penjaga ikut bersama dengannya nanti.
"penjaga? Untuk apa si nek? Kan lugi cuma ikut audisi doang. Nanti janji deh udah selesai langsung pulang" bujuk seulgi
"ya sudah kalo kamu gak mau, gak papa. Berarti besok gak boleh ikut audisi" ucap nenek
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OK
Fanfiction"tidak menahanmu pergi bukan berarti rasa itu sudah tidak ada. Hanya saja, terkadang lebih baik melepaskan dari pada terus bersama" - seulgi SEULMIN [KANG SEULGI X PARK JIMIN] 🌚started : 01 desember 2019