Berjalan menuju jendela kamar, menatap mentari pagi yang cerah. Melihat langit yang begitu indah memanjakan mata.
Mata lentik kini melihat jam yang menunjukkan sudah pukul setengah enam pagi.
Gadis yang tadinya masih menikmati sejuknya udara pagi, kini berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap - siap untuk berangkat sekolah.
Lalu gadis itu menuruni anak tangga menuju ke meja makan untuk sarapan pagi bersama orang tuanya. Perkenalkan namanya Reina biasa dipanggil Rere. Rere adalah anak satu - satunya Andre dan Diana.
"Pagi bunda" sapa rere. "Pagi juga sayang" jawab diana.
"Oh, jadi bunda aja nih yang disapa?" Sindir andre. "Hehehe, pagi ayah" balas rere dengan ekspresi tak bersalah. "Hmm pagi juga sayang" jawab andre.Lalu diana mengajak rere untuk bergabung ikut sarapan pagi bersama. Sambil sarapan, andre bertanya kepada rere.
"Re kamu berangkat sekolah sama siapa?" tanya andre. "Sama karin ayah, karin bilang mau jemput rere hari ini" jawab rere sambil mengunyah roti.
"Sayang habiskan dulu rotinya baru bicara" tegur diana. "Iya bunda. Kan ayah tanya bun, rere harus jawab" jawab rere dengan ketawa kecil.Dan diana hanya tersenyum sambil geleng - geleng melihat tingkah anak semata wayangnya itu. Tak lama kemudian bel rumah berbunyi.
"Eh itu kayaknya karin deh bun, yah. Rere berangkat dulu ya, assalamualaikum" tebak karin sambil berpamitan dan mencium tangan kedua orang tuanya. "Waalaikumsalam" jawab andre dan diana. "Hati - hati sayang" pesan diana. "Siap bunda" jawab rere sambil berjalan menuju ke depan.
Diperjalanan sampai menuju sekolah karin tiba - tiba menjadi diam dan suasana juga hening. Sesampainya di parkiran sekolah rere membuka pembicaraan.
"Rin lo kenapa selama perjalanan diem aja? gak kayak biasanya" tanya rere dengan heran.
"Gue laper re tadi gue gak sarapan, buru - buru karena ban sepeda motor gue bocor. Terkuras hati dan tenaga gue" jawab karin dengan nada alay.
"Lebay lo, tadi kenapa lo gak sarapan di rumah gue aja? malah langsung cabut" kata rere.
"Aduh re kalo gue makan dulu di rumah lo, ntar sampai sekolah jam berapa? lo mau di hukum bu ratna gara - gara telat?" jawab karin dengan kesal. "Iya juga sih, santai dong rin. Nanti gue temenin deh ke kantin pas istirahat" balas rere. "Kalo itu harus" karin menjawab dengan lantang.Perkenalkan, Karina atau yang biasa di panggil Karin adalah sahabat rere sejak mereka kelas 10. Awalnya rere adalah gadis yang pendiam dan jarang bersosialisasi. Dan pada saat yang bersamaan karin satu bangku dengan rere, dan karin yang notabenya anak ceria dan cerewet akhirnya mengajak rere berteman dan berkenalan sehingga menjadi sahabat sampai saat ini.
-Flashback on-
Pada saat itu hari dimana semua siswa baru di SMA Taruna Bangsa sudah mulai melakukan awal kegiatan pembelajaran setelah menjalani pra mpls.
Waktu masa mpls rere sangat pendiam dan tidak terlalu suka berbicara panjang, namun sampai akhirnya pada awal kegiatan pembelajaran dimulai, rere baru menjadi gadis yang hangat dan ceria karena karin. Karin yang terus - terusan mengajak rere berbicara yang sehingga akhirnya membuat rere juga semakin dekat dengan karin.
"Re, kamu bawa bulpen gak?" tanya karin.
"Bawa, kenapa?" jawab rere.
"Pinjem dong re, gue lupa gak bawa bulpen" jawab karin dengan memohon.
"Ohh, nih bulpennya" balas rere dengan cuek.Setelah jam istirahat tiba, bagi siswa SMA Taruna Bangsa waktunya menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar. Berbeda dengan karin yang sedang memohon kepada rere untuk minta ditemani pergi ke kantin.
"Re ayo ikut gue ke kantin" kata karin dengan memohon.
"Ogah" jawab rere dengan singkat dan jelas.
"Ayolah re, emang lo tega biarin temen lo ini kelaparan?" jawab karin dengan lebih memohon.
"Ogah, gue lagi gak pengen ke kantin" jawab rere dengan cuek.
"Ayolah re, please anterin gue ke kantin. Gue gak berani sendirian ke sana. Lo tega biarin cacing - cacing di perut gue kerucukan pada demo minta makan, terus habis itu kalo gue tiba - tiba kena maag ka—–" belum juga selesai karin bicara, rere sudah memotong.
"Sttttt lo berisik amat sih, yaudah ayo gue anterin lo ke kantin" balas rere.
"Nah gitu dong" jawab karin dengan tersenyum.-Flashback Off-
Bel istirahat berbunyi, waktunya semua anak SMA Taruna Bangsa menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kerucukan.
Berbeda dengan rere yang masih sibuk mencatat catatan yang barusan diberikan oleh bu anggra, guru yang mengajar mata pelajaran ipa yang dikenal dengan sebutan guru kiler sekaligus wali kelas XI IPA 1, yaitu kelas rere dan karin.
Dan karin yang sedari tadi sudah menunggu rere yang masih berkutat dengan catatannya akhirnya buka suara.
"Re lo nulis apa batik sih lama amat, gue laper nih yuk ke kantin. Entar gue kirimin catatannya. Ayo" kata karin.
Rere dengan sedikit kesal akhirnya menuruti karin yang sedari tadi merengek.
"Yaudah ayo, lo kalo laper bikin rusuh. Kesel gue" jawab rere.
Dan akhirnya mereka sampai di kantin dan memesan bakso langganan mereka.
"Pakdhe bakso biasanya ya 2" kata karin.
"Oke siap neng karin" jawab pakdhe penjual bakso.Setelah kenyang mereka kembali menuju kelas. Namun saat berjalan di koridor, langkah rere terhenti karena melihat siswa lagi pada bergerombol di depan mading. Seperti ada info yang barusan ditempel di mading sekolah.
"Eh rin itu ada apaan iya? kok pada gerombol gitu?" tanya rere sambil menunjuk ke arah tempat siswa bergerombol.
"Ntah lah re, gue juga gak tau" jawab karin sambil menoleh ke arah tempat yang ditunjuk rere.Karena rasa penasaran, rere akhirnya berjalan menuju tempat siswa yang sedang bergerombol.
"Re lo mau kemana?" tanya karin.
"Gue mau lihat ke sana, gue penasaran di sana ada apa. Mau ikut rin?" jawab rere.
"Lo aja deh yang kesana, gue ogah ikut. Gue balik ke kelas duluan aja" jawab karin, lalu berjalan pergi meninggalkan rere.Kini rere sedang berjalan menuju mading sekolah, namun lagi - lagi langkahnya terhenti karena ada seseorang yang menabraknya hingga membuat rere jatuh. Dan orang itupun juga tidak sengaja menabrak rere, orang itu jalan namun matanya lebih fokus ke handphone yang pada akhirnya menabrak rere hingga membuat rere jatuh.
Bruuukkkkkkk
"Aduh" batin rere.
"Eh maaf, gue gak sengaja. Lo gapapa kan?" kata cowok itu sambil membantu rere untuk berdiri.
"Iya gapapa kok, lain kali kalo jalan hati - hati. Jangan lebih fokus ke handphone" jawab rere sambil mengingatkan.
"Hmm" jawab cowok itu dengan singkat dan jelas.Akhirnya rere sampai di depan mading dan melihat pengumuman apa yang ditempel disana. Ternyata pengumuman itu berisi informasi bahwa dibuka pendaftaran osis dan pendaftaran kandidat ketua osis dan wakil ketua osis untuk periode selanjutnya.
Setelah rere sudah melihat dan membaca informasi itu, rere langsung kembali menuju kelas dan berjalan perlahan menyusuri koridor yang sudah mulai sepi karena bel masuk sudah berbunyi.
Di lain tempat karin khawatir karena rere belum juga kembali ke kelas dan bel sudah berbunyi, apalagi setelah ini juga waktunya mata pelajaran guru kiler. Namun tidak lama kemudian rere sampai di kelas dan langsung duduk di bangku.
"Lo habis darimana aja sih re? lo tau kan habis ini waktunya pelajaran bu anggra? untung aja bu anggra belum datang, kalau udah datang mungkin lo udah di hukum sekarang" kata karin dengan cerewet.
"Iya rin. Gue ta—–" belum juga rere selesai bicara, bu anggra sudah datang.Bel pulang berbunyi. Sudah waktunya siswa - siswi SMA taruna Bangsa untuk bergegas pulang ke rumah masing - masing. Di kelas XI IPA 1 kini hanya ada rere, karin, adit dan deni. Karena kebetulan hari ini adalah jadwal piket mereka.
"Eh bagian ini udah gue bersihin, gue balik duluan iya" ucap deni sambil berpamitan.
"Iya den" jawab adit, rere dan karin dengan serempak.
"Gue juga udah bersihin nih, gue balik duluan iya" kata adit sambil bergegas siap - siap untuk berjalan menuju pintu kelas.
"Iya dit" jawab rere dan karin kompak.Kini hanya tinggal mereka berdua di dalam kelas. Dan tidak lama kemudian akhirnya mereka sudah selesai membersihkan sesuai tugasnya masing - masing, lalu mereka berjalan sambil mengobrol untuk menuju parkiran sekolah.
"Oh iya informasi di mading tadi apa re?" tanya karin.
"Itu tentang informasi dibuka pendaftaran osis dan pendaftaran kandidat ketua osis dan wakil ketua osis untuk periode selanjutnya" jawab rere sambil menjelaskan.
"Oh, lo mau daftar?" tanya karin.
"Gue sih pengen daftar rin. Lo sendiri mau ikut daftar gak rin?" ucap rere.
"Haduh gue ogah ahh re ikut begituan. Lo aja deh yang ikut" kata karin dengan nada malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Early Friendship
Teen FictionRere adalah gadis pendiam dan polos di sekolah yang berubah jadi hangat dan ceria semenjak bersahabat dengan karin, berbeda dengan karin yang sikapnya dari dulu memang selalu ceria, bawel, lebay namun sangat pengertian. Namun suatu hari ada murid b...