5

65 3 0
                                    

Maapkeun typo geess :)


Sudah beberapa hari berlalu, Surya malas memikirkan perkataan konyol yang telah ia berikan untuk Vina. Untuk apa memikirkannya dan membuat ia malu sendirian. Sekarang dia harus fokus ke perusahaannya yang menampung banyak kepala keluarga ataupun tulang punggung keluarga mereka yang ada di rumah.

“Vin,  berkas yang saya kasih lusa sudah kamu perbaiki? ”

“Sudah pak.” jawab Vina yang masih berdiri didepan meja kerja surya. Di mana Surya sedang menandatangani beberapa berkas yang Vina bawa tadi.

“Disana saya menemukan kejanggalan pada donasi yang kita keluarkan untuk acara amal bersama SF Entertaiment. saya mencocokan dengan file yang anda berikan bulan lalu, disana tertera lima milyar untuk kaum difabel dan anak yatim. Tapi,  yang masuk kerekening yayasan Mutiara hanya 1,5 milyar dan saya sudah menanyakan kepada kepala yayasan bahwa mereka hanya menerima separuh yang tadinya dijanjukan oleh SF  Entertaiment tiga milyar. Jadi, anggota SFE menipu kita secara terbuka. Apa tindakan bapak selanjutnya? ”

Surya tidak terlalu terkejut atau marah hanya karna kehilangan uang tiga setengah milyar. Yang membiatnya marah dia dihianati oleh tikus kurus haus uang. Tidak mungkin SFE yang menipunya karena mereka telah bekerja sama dan mengadakan acara amal ini sejak zaman ayahnya yang menjadi pemimpin dan tidak pernah sekalipun mereka mempunyai masalah ini. Sudah pasti ada yang ingin mengadu domba mereka agar menjadi musuh, benarkan?

“Pangil Ferdinan kemari, ada yang ingin saya diskusikan dengannya. Suruh bajingan tukang minum itu kemari secepatnya, ” ucap Surya setelah menyerahkan berkas yang sudah ia tanda tangani kepada Vina.

“Baik pak, saya permi.. ”

“Tunggu, ”

Surya menyela.  Menatap Vina dengan serius sedangkan Vina menatapnya bertanya-tanya.

“Saya...emm.. Tolong Belikan saya dua milkshake rasa coklat dan vanila dengan toping lengkap, ”

Sial!!!

Bukan itu yang mau ia bicarakan kepada Vina,  tapi kenapa mulut gak singkron sama kata hati sih. Aishh!!

“Baik. Akan saya pesankan, permisi. ”

Vina keluar dari ruangan dengan Surya yang tak henti menatap punggung mungil Vina. Setelah Vina menghilang dibalik pintu barulah Surya mencak-mencak sendiri dikursinya sampai membuat bajunya berantakan dan sedikit mencuat dari tempatnya dan Surya benci jika dia terlihat tidak rapi begini.

Otak sama mulut gak mau singkron ck!

🐜🐜🐜

“Oke,  kamu urus semuanya dengan cepat.  Karena saya gak mau kalau uang saya dimakan sama tikus kurus gila harta. tidak lebih dari lima hari harus beres, ”

Ferdinan syok,  bagaimana tidak.  Klaien nya bukan hanya Surya saja, tapi masih banyak pejabat yang butuh jasanya tentang hukum. Bolehkah Ferdinan mencubit  otak cerdas adik iparnya ini. Huh!  Astaga!

“Tapi hukum gak bisa jalan secepet itu Yo,  banyak yang harus di urus. Kamu mau pelakunya di hukum penjara atau yang penting uang kamu kembali? ” Surya duduk diam menyenderkan tubuhnya di punggung kursi dengan satu kakinya bertumpu, jika dilihat begitu berkarisma. Memperhatikan kakak iparnya berbicara yang duduk disebrangnya.

“Keduanya” Surya melipat tangannya di depan dada “sebenarnya saya bisa merelakan uang yang hanya 1,5 M untuk tikus-tikus itu. Tapi, sudahlah saya ingin tau siapa mereka secepatnya.  Ini hanya masalah kecil jadi pasti kamu bisa menyelesaikan secepatnya, kalau tidak kakak sepupuku yang cantik itu akan tau kalau suaminya menbeli pulau lagi atas nama anak kalian. ”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASISTEN & ATASAN JADULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang