Prolog

24 3 0
                                    

Gadis penyuka langit namun takut dengan kilatan petir dan hujan ini terduduk di atas rumput hijau di ladang rumput dekat komplek rumahnya.

Menatap langit biru yang kian menggelap tertutup awan hitam.

Gadis itu menghirup udara disekitarnya dengan tenang.
Sangat tenang hingga tidak akan ada yang sadar dengan keadaan hatinya yang sedang dalam keadaan sedih.

Perih dan terluka.

Ia memejamkan matanya mencoba untuk menahan tangisnya dengan senyuman.

Namun, kerinduannya yang kian lama kian membuncah itu selalu membuatnya hilang kendali hingga tangisnya tidak dapat ia tahan.

Tangis rindu dengan isakkan yang memekikkan telingan.
Siapapun yang mendengar tangisnya pasti akan merasakan kesedihan yang ia rasakan.

Ia kembali menatap langit yang kini menurunkan rintik hujan.
Rintik hujan yang semakin lama semakin deras yang membuatnya segera pergi dari ladang rumput tersebut mencari tempat berteduh.

"Aeri? " panggil seseorang saat Aeri berteduh di bawah halte bus kecil.

"Yoongi-ya." Balas Aeri yang sedikit terkejut.
"Kau baik-baik saja?. " tanya pria bernama yoongi itu. Melihat Aeri yang sedikit basah membuatnya segera melepas jaket yang sedang ia pakai dan disampirkannya di kedua bahu Aeri.

"Ada apa Aeri-ya?. " tanya Yoongi yang tau bahwa gadis di depannya sedang dalam keadaan buruk.

Aeri terdiam menatap pria didepannya,  mencoba menahan tangisnya yang akan kembali pecah.

Melihat keadaan Aeri membuat Yoongi mengerti keadaan gadis itu dan segera memeluknya erat. Pelukan yang membuat gadis itu kembali menangis.

"Aku..  Aku.... Yoon  Aku..  Merindukannya" isak Aeri yang langsung memeluk yoongi dengan erat.

Tangisnya semakin pecah yang membuat yoongi merasakan kesedihan gadis dipelukannya.

"Hey, dia baik-baik saja, dia akan kembali. Kau percaya padanya kan?. "

Aeri mengangguk.

Bagaimanapun keadaannya ia harus tetap percaya dengan orang yang ia cintai.

Sweet Hidden AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang