III

11 2 0
                                    

“Nuna, Nuna, cepat bangun!.” Kai mengguncangkan bahu Aeri dengan brutal hingga gadis itu bangun.
Aeri menatap Kai dengan datar sembari mengelap sisi mulutnya yang mungkin saat ia tertidur mengeluarkan air liur.
“ada apa? Menggangguku saja.” Sewot Aeri, oh tentu saja ia sedang bermimpi indah menonton konser Exo kesukaannya dan dirinya di notice oleh seluruh member Exo.

Tentu saja hanya mimpi, tidak usah terlalu berharap tinggi, itu tidak akan mungkin terjadi.

“kita sudah sampai.” Ujar Kai yang langsung membuka pintu mobil dan keluar meninggalkan Aeri yang masih menatap kesekelilingnya.
Aeri dengan cepat keluar dari mobil dan menyusul Kai yang sudah berjalan di depan. Matanya tidak pernah berhenti untuk mengaggumi seluruh yang ada di sekitarnya saat ini.

Bangunan mewah, tidak maksudnya sangat sangat mewah bertingkat dengan pepohonan dan tanaman cantik di sisi-sisinya.

“tutup mulutmu sebelum seekor serangga masuk.” Bisik Kai.

Aeri reflek mengatupkan kedua bibirnya. “hey, menurutmu sedang apa kita berhenti di sini..?” Aeri menyikut lengan Kai. Maksudnya, tidak mungkin kan jika ini adalah tempat tinggalnya atau pun sekolah yang tadi selalu dibicarakan oleh Kai di mobil hingga ia bosan dan tertidur.
Minhyuk yang sedari tadi berjalan di depan mereka kini berhenti dan berbalik menatap kedua manusia di hadapannya, Aeri dan Kai pun ikut berhenti.

“selamat datang di rumah kalian, nona jung dan tuan muda jung.”

Apa?! Rumah?! Benar-benar rumah yang akan aku tinggaliSerius aku kira ini hotel, atau istana.
Atau memang istana?

Mulut Aeri mau tidak mau kembali terbuka dengan sendirinya, melihat betapa mewahnya rumah yang akan ia tinggali beberapa bulan ini, astaga, membeli baut yang tertanam di pintunya pun sepertinya aku tidak mampu.

Minhyuk menegakkan tubuhnya lalu mengangkat kedua tangannya yang kemudian bertepuk dua kali.

Tepukan ajaib.

Yang membuat para pelayan rumah yang tadinya sedang bekerja kini berkumpul membuat barisan rapih dihadapan Aeri dan Kai.
Dan tidak lupa mereka membungkukkan badannya secara serempak, entahlah apa mereka ikut pelatihan militer hingga bisa melakukannya dengan baik.

“silahkan masuk nona, tuan muda, akan saya tunjukkan kamarnya.” Ucap salah seorang pelayan yang berada sedikit maju dari barisan lain, Kai mengangguk dan langsung mengikuti pelayan tersebut, Aeri yang masih sedikit terkejut hanya mengikuti langkah Kai saat laki-laki itu menarik tangannya.

Langkah kaki yang terus berjalan, melewati ruangan demi ruangan yang sangat mewah dan elegan, seperti ruang tamu yang tersedia 4 sofa besar merwarna ‘peach’ yang ditengahnya terdapat meja kayu yang kayunya terukir dengan indah dan yang pasti sangat mahal.

Selanjutnya ruang tengah yang benar-benar luas, 2 sofa coklat besar yang berbulu lembut dan satu televisi yang sangat tipis namun lebarnya memenuhi meja panjang di bawahnya, dan juga ‘bar’ kecil yang ada beberapa meter di belakang sofa tersebut.
Dan kau tau? Sekarang kita menuju lantai dua menaiki lift. Hey lift!!
Bukan maksudnya Aeri tidak pernah menaiki lift , tapi, lift ini berada dalam rumah. Apa tangga di rumah ini sudah tidak berlaku? Entahlah.

Aeri dan Kai kira sudah dengan keterjutan mereka, namun siapa tau saat di lantai dua mereka langsung disuguhi oleh kolam renang yang sangat mewah dan sangat bersih juga sangat luas dan jangan lupa dengan pepohonan kecil yang tertanam di beberapa tempat di area kolam renang, oh dan juga bar kecil di samping kolam.
Astaga, apa mereka membuka kolam renang untuk umum?

Sweet Hidden AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang