Sasya & Rakan: Bagian 3

1.1K 24 3
                                    

Selamat membaca😊

______________________________

"Biarkan orang bercakap apa. Mungkin kau terlalu sempurna hingga orang  lain membuang waktunya untuk membicarakan dirimu."

-------------------------------------------------------------

Flasback on

"Yuk kita ke kantin." Ajak popy pada sasya.

"Iya bentar dulu." Sasya berkata sambil merapikan penampilannya.

"Udah?"

"Hu'um."

Mereka pun berjalan keluar kelas diikuti para siswa laki-laki. Sasya yang melihat itu menjadi kesal.

"Popy." panggil sasya. Popy menoleh, menaikan satu alisnya seolah bertanya kenapa?

"Mereka kenapa sih ngikutin kita terus." sasya berkata kesal sembari menunjuk kebelakang.

"Eumm mungkin karna kamu cantik kali?"

"Isss masa iyaaa. Mereka nyebelin."

"Udah biarin aja." sasya hanya mengangguk singkat.

______________________________

"Broo... broo!"  seseorang berteriak sambil berlari kearah meja yang ada di pojok kantin yang ditempati 2 orang siswa laki-laki tampan.

Mereka menoleh. Bukan mereka ber-2 saja tapi semua penghuni kantin terusik dengan teriakan itu.

"Apaansih lo?" tanya johan saat satria sudah di meja. Sedangkan rakan sibuk membalas chat dengan pacar-pacarnya.

"Lo pada tau gak?"

Johan mengerutkan dahinya. "Mana gue tau, lo aja belom ngasih tau?"

"Hehehe iyaiya." Johan memutar bola matanya.

"Emang ada apaan? pak darsono keciduk cipokan sama bu jehong?"

"Sembarangan lo, bukan!"

"Lah terus apa?" johan berkata malas sembari mencomot kentang goreng rakan.

"Ada anak baru di kelas X-Ipa 1."

Rakan langsung melempar pandangannya kearah satria saat mendengar ada siswa baru.

"Cewe? cowo?" tanya rakan tiba-tiba.

Johan menatap rakan malas. "Tadi sok-sok'an sibuk sama handpone. Pas denger anak baru lo cenghar!" sindir johan.

"Cenghar apaan bro?"tanya satria.

"Anak bagong gausah tau."  kata johan seraya menyeruput jus jeruknya.

"Anjirrrr."

"Anak barunya cewe ato cowo?" rakan bertanya kembali.

Satria menatap rakan. " Yang gue denger sih dia cewe, imut, cantik, badannya putih mulus, dan yang lebih heboh dia masih polos."

Rakan tersenyum misterius. Dia harus menaklukan cewe polos itu bagaimana pun juga. "Beneran polos?" rakan bertanya memastikan.

Satria mengengguk cepat." Yang gue denger sih gitu."

Johan menatap rakan curiga. Ada yang akan terjadi saat melihat senyum tak biasa rakan.

"Lo.. gak ada niatan buat gebet tuh cewe kan?" curiga johan.

Sasya & RakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang