Terlihat pegawai-pegawai kantor berlalu-lalang, ada yang bergegas pulang, ada yang masih sibuk dengan tugasnya dan sebagainya.
Seorang lelaki dengan tubuh ramping dan manis menggunakan baju kerja layaknya pegawai kantor lainnya keluar dari ruang bertuliskan presiden direktur, lelaki itu tersenyum. Pasti ada hal yang menggembirakan.
Dia keluar dari gedung kantornya. Menghampiri seorang lelaki lain yang seperti sedang menunggu seseorang.
"Maaf membuatmu menunggu lama, Fel."ucap lelaki ramping tadi.
"Tak apa, Jisungie. Aku tahu kamu sibuk, ayo cepat kita berangkat," Jawab lelaki yang dipanggil Fel tadi, nama lengkapnya Lee Felix.
"Sepertinya aku tidak akan kuliah, Fel. Badanku rasanya sakit semua," ucap Jisung.
"Ya sudah, kamu mau langsung ke rumah sakit?" Tanya Felix.
Jisung mengangguk.
Oya ! Lelaki bernama Jisung ini adalah seorang designer di girls product, sebuah perusahaan fashion wanita. Dia designer muda berbakat dan paling unggul yang juga seorang mahasiswi S2 dan mendapatkan beasiswa di salah satu universitas fashion di korea dengan sahabatnya Lee Felix.
Felix dan Jisung memasuki mobil kekasih Felix yang dia pinjam.
"Eh, kudengar kamu ditembak oleh tiang listrik, Hyunjin?" Tanya Felix sambil mulai menjalankan mobilnya. Jisung hanya mengangguk santai.
"Cih, kenapa semua orang menembakmu, kudengar Chan sajangnim, Brian songsaenim dan Jeongin hoobae di kampus juga menem-"
"Sudahlah, kamu kan tahu aku hanya mencintai kak Minho dan selamanya tetap kak Minho, aku percaya dia akan sembuh, mereka tidak tahu kalau aku sudah punya suami hehe," Jisung tersenyum simpul di akhir perkataannya.
"I see," pasrah Felix.
Sahabatnya ini sungguh bebal dan berhati baja.
***
Tidak berapa lama mereka sampai di rumah sakit.
"Kamu tunggu di sini dulu ya," ucap Jisung pada Felix. Dia hanya masuk sendiri dan tak mau jika Felix ikut.
Jisung memasuki rumah sakit dan seperti biasa dia berkonsultasi kepada seorang dokter dengan wajah imut, mungkin usianya baru 30 tahunan.
Setelah berkonsultasi dengan dokter itu, Jisung keluar dan giliran dia untuk memasuki ruangan dengan tulisan 'dokter spesialis kandungan' pada pintunya.
Kira-kira setengah jam kemudian Jisung baru keluar dan menemui Felix yang sedang menelepon seseorang. Melihat Jisung yang telah masuk ke dalam mobil membuat Felix harus menutup teleponnya.
"Siapa?"Tanya Jisung.
"Biasa kak Changbin."
"Kapan dia pulang dan melamarmu?" Tanya Jisung dengan wajah menggoda.
Felix hanya mengedikkan bahunya.
"Entahlah, dia masih mengurusi bisnisnya di Jepang," Jawab Felix seadanya.
"Aku tahu, semoga kamu cepat dilamar olehnya sebelum keriputmu bertambah."
"Aku masih mudah ya, keriputku belum ada tapi doamu kusemogakan."
Setelah menjawan itu, Felix mulai melajukan mobilnya menuju rumah sang sahabat.
***
"Kamu tidak mau mampir, Fel?" tawar Jisung saat mereka sudah berada di depan rumahnya.
"Tidak, nanti aku malaj menganggu kalian," ucap Felix.
Jisung hanya tersenyum singkat.
"Sampai jumpaaa~ terima kasih Felix~"teriak Jisung kepada Felix sembari melambai-lambaikan tangannya.
Setelah memastikan mobil Felix telah menghilang dari penglihatannya, Jisung memasuki rumah.
"Aku pulang."
Ucapan Jisung menggema di rumahnya yang sepi. Lelaki ramping itu mulai berjalan lebih masuk ke dalam rumahnya.
Mata Jisung membelalak sempurna ketika melihat lelaki yang sedang berusaha untuk berdiri dari kursi rodanya.
"Hei. Apa yang kakak lakukan!!!" Teriak Jisung sambil menjatuhkan semua barang yang dibawa dan berlari menuju orang yang duduk di kursi roda itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*peringatan jika cerita ini bak sinetron dan menye-menye
*sampai jumpaaa, kawan ((rencana mo unggah berdobel-dobel tapi apa daya diriku mengantuk))