3. Sebuah Sorotan

1.4K 222 4
                                    

Minho menatap terkasihnya yang sedang tertidur dalam rengkuh.

Cantik, polos dan begitu manis.

Dalam benaknya, Minho terus berpikir mengapa dirinya dulu tidak menyadari lelaki ini mencintainya dengan tulus? Mengapa dia justru menyakiti lelaki ini dengan memilih lelaki lain yang bahkan membuatnya seperti ini?

Rasanya Minho ingin memukul bahkan membunuh sosok dirinya yang dulu.

Minho dan Jisung menikah karena perjodohan, Jisung menyetujuinya karena demi apapun dirinya begitu mencintai sosok kakak tingkat yang lebih dewasa dua tahun darinya itu.

Berbeda dengan Jisung, Minho menolak mentah-mentah karena dia telah memiliki kekasih. Tapi Minho tidak punya kekuasaan untuk menolak, dia belum siap dicoret dari kartu keluarga.

Yang bisa dia lakukan adalah menikah dengan Jisung tanpa memutuskan kekasihnya.

Kilas balik,

Minho berjalan dengan buru-buru melewati berbagai manusia yang sedang melakukan aktivitas kesehariannya. Sosok tampan itu berjalan tanpa memperdulikan orang lain, dia sudah terlambat untuk bertemu dengan kekasihnya, Cho Heejoon.

"Kak Minho !" Teriak Jisung, pasangan hidup Minho yang sah di hadapan Tuhan.

Minho pun otomatis berhenti dan menoleh ke belakang.

"Ada apa ?" Tanya Minho cuek. Jisung mempercepat langkahnya guna mendekat ke arah Minho berhenti.

"Kakak sibuk ? maukah kakak makan siang bersamaku?" Tanya Jisung dengan wajah berseri, ingin mendapat jawaban iya dari bibir Minho.

"Tadi Jisung memasak tapi ternyata kakak berangkat sebelum memakan masakanku," tambah Jisung.

"Aku akan menemui Heejoon."

Senyum manis itu luntur seketika.

Seharusnya Jisung sudah tahu jawabannya.

"Baik kak, maaf mengganggu waktu kakak."

Tanpa merespon Jisung, Minho berjalan berbalik dan meninggalkan Jisung sendiri.

Jisung adalah teman Heejoon sekaligus adik tingkat Minho. Mereka bertiga sama-sama akan menyelesaikan strata satu.

Hampir setiap hari Jisung mengajak makan siang bersama Minho karena Minho tidak pernah memakan sarapan buatannya namun hampir setiap hari juga Minho menolak dengan alasan menemui Heejoon. Sebenarnya dalam lubuk hati, Minho juga merasa bersalah, teman-temannya selalu bilang jika Jisung itu benar-benar menyukainya tapi memang dasarnya Minho yang keras kepala jadi tak pernah menyadari cinta tulus dari Jisung.

Jisung juga bukannya tidak laku atau apa, tetapi hatinya sudah telanjur terpaku pada sosok Lee Minho, banyak yang suka dan menyatakan cinta kepada Jisung tetapi selalu ditolaknya. Kata Felix, Jisung percaya orang yang akan disukainya itu suatu saat nanti akan menyukainya juga.

Minho berjalan menuju kafe yang lumayan dekat dengan kampusnya. Setelah tiba di sana, Minho masuk ke dalam kafe.

"Heejo-" Ucapan Minho terpotong melihat Heejoon berciuman dengan Lewis, yang notabenenya adik tingkat Minho, teman Jisung pula.

"Oh, bagus sekali permainanmu, Cho Heejoon," Ucap Minho dengan penekanan kata diakhir, setelah mengucapkan itu Minho berlari.

"Kak Minho!! Lee Minho berhentiii!!" Teriak Heejoon.

Tapi Minho menuli, tidak mendengarkannya. Minho terus menggerutu tak jelas sembari berlari tak tentu arah.

"Kakak awas!" Teriak seorang lelaki yang tepat berada tak jauh di belakang Minho tapi naas Minho tak mendengarkannya dan terus berlari dan terjadilah...

Brak!

"Tidak!! KAK MINHO!!!" Teriak seseorang. Samar-samar Minho melihat bayangan Jisung sampai semuanya gelap.

Setelah Minho sadar orang pertama yang dia lihat adalah Jisung yang menangis. Wajah Jisung terlihat begitu letih.

Minho berbicara namun tak ada suara yang keluar dari mulutnya.

"Kak, sudah sadar ? Apa yang kakak rasakan?" Tanya Jisung dengan suara lirih.

Minho masih berusaha berbicara untuk menjawab pertanyaan Jisung namun tetap tidak bisa.

"Ada apa?" Tanya Jisung dengan nada khawatir.

Jisung pun memanggilkan dokter.

Dan itulah kejadian yang menyebabkan Minho lumpuh dan bisu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan itulah kejadian yang menyebabkan Minho lumpuh dan bisu. Melihat dia yang sudah tak bisa melakukan apa-apa membuat dirinya depresi.

Minho sudah ingin bunuh diri sewaktu di rumah sakit setelah divonis dokter dia lumpuh dan bisu namun berkat keberadaan Jisung yang selalu menyemangatinya dan bilang kalau dia akan sembuh, Minho dapat bertahan sampai sekarang.

Sooner or later, mantra yang menjadi penyemangat Minho sampai sekarang.

Sungguh ! Minho ingin memberitahu kepada dunia bahwa dia sangat mencintai lelaki di rengkuhannya ini. Perlahan tangan Minho menelusuri setiap inci wajah manis Jisung.

"Hmm," desis Jisung terbangun karena merasakan kegelian, Minho tersenyum.

"Aku mencintaimu," ucap Minho tanpa suara dan tentu saja, hanya mulutnya yang bergerak. Jisung langsung memeluk Minho.

"Aku juga. Nanti waktunya kita ke rumah sakit untuk terapi dan check up tapi sebentar ya, Jisung masih ingin tidur."

Minho mengangguk dan mencium pipi gempil terkasih lalu Jisung mencari posisi ternyaman direngkuhan suami, yang selalu menjadi pusatnya.

Minho mengangguk dan mencium pipi gempil terkasih lalu Jisung mencari posisi ternyaman direngkuhan suami, yang selalu menjadi pusatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












*Visualisasi Heejoon bergantung pada kalian, aku dari dulu gak tega bikin idol jadi antagonis ㅠㅠㅠ emang lemah

*menye-menye beuuut

Labium | minsung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang