"Anginnya kencang sekali." komentar Kai ketika dirinya dan sang suami telah tiba di pantai tak jauh dari kediaman keluarga Byun.
"Apa masih dingin?"
Kai tersentak kala sebuah lengan melingkari perutnya. "Aku hanya berkata jika anginnya kencang dan bukam kedinginan." ucapnya sembari memberi delikan sinis pada sang suami.
Sehun hanya tertawa pelan namun tak melepas pelukannya. Ia mencuri kecupan di pipi sang istri sebelum mengeratkan pelukannya dan menikmati semilir angin di pagi hari.
"Aku ingin bulan terakhir menjelang persalinan untuk berada di rumah Ibuku."
Sehun mengangguk. "Terserah kau saja sayang, selama itu membuatmu nyaman."
"Aku juga ingin kau berada di sampingku sebulan sebelum persalinan."
Lagi-lagi Sehun mengangguk. "Aku akan mengambil cuti nantinya dan menemanimu sebulan penuh sampai baby lahir."
"Aku ingin kau untuk tidak mengambil lembur jika baby sudah lahir."
"Apapun untukmu sayang."
Kai tersenyum tipis, membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk Sehun dengan erat.
"Dan aku ingin kau mencintaiku seperti ini, untuk besok, dua tahun mendatang, lalu sepuluh tahun setelahnya–––
"–––selamanya sayang. Sampai napas ini berhenti dan jantung ini tak lagi berdetak. Sampai waktu itu tiba cintaku tak pernah pudar dan hilang untukmu. Bahkan jika aku yang meninggalkan kalian lebih dulu, ingatlah jika cintaku mengalir pada setiap denyut nadimu.
Kau paham, Oh Jongin?"
Kai menatap Sehun yang sedikit lebih tinggi darinya. Pria dingin itu yanh dulu sangat jarang bahkan Kai tak pernah melihat senyumannya, sekarang dengan mudah ia dapatkan.
"Sudahkah aku bersyukur pada Tuhan, hari ini Sehun? Aku bersyukur Tuhan memberikan Cinta ini untukmu dan mempersatukan kita sampai detik ini."
Pria pucat itu tersenyum kecil sebelum membawa Kai ke dalam lumayan pelan namun penuh perasaan yang tersalurkan disana.
"Borahaeyo."
"Nado."
"Baekhan?"
Pria cantik dengan wajah serupa dengan Baekhyun menoleh, mangap sosok tinggi itu dengan terkejut.
"Changmin?" Baekhan tergagap kala pria tinggi itu menangkap basah dirinya. Lalu segera ia berjalan cepat melewati Changmin, namun tangan panjang pria itu lebih cepat menahan Baekhan.
"Kenapa kau tak masuk?" tanya Changmin penuh keheranan.
Sedangkan Baekhan menatap tak percaya pada pria ini. "Untuk apa aku kedalam, tak ada gunanya."
"Ada." timpa Changmin gang membuat Baekhan menatap bingung. "Balas dendam pada ayahmu. Bukankah itu tujuanmu sedari awal?
Nyatanya dari berbagai pihak, mereka menyusun rencana masing-masing. Tuan Byun, Baekhan dan Changmin mempunyai rencana pada satu target yang sama namun berbeda strategi. Jika Tuan Byun awalnya menjauhkan Baekhyun dari Chanyeol, Baekhan yang ingin membalas Tuan Byun memalui Baekhyun. Maka Changmin pun mengambil kesempatan ini untuk menjadikan Baekhyun miliknya.
Tapi sepertinya keadaan sudah berbeda.
Baekhan menggeleng, menolak usulan Changmin.
"Ayahku sudah menjelaskannya. Dan ini hanya sebuah takdir yang memang tak menguntungkan diriku. Tapi sekarang aku tak punya dendam pada siapapun itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL BODYGUARD [CHANBAEK]✔
FanfictionBerawal dari kejadian kaburnya ia dari rumah karena menolak perjodohan dari orang tuanya. Lalu berakhir menjadi pengawal pribadi seorang CEO muda yang temperamen dan dingin. Park Chanyeol, pengusaha muda yang terkenal dengan kata-kata pedas dan sika...