Kakak Kelas

72 13 0
                                    

ㅤㅤ "beb, kayak nya aku gak bawa buku buat literasi deh." Ujar Zahira santai.

ㅤㅤ "jam pertama kita apa? bu Fitri kan? yaudah santai aja lah." Balas Medina sambil menatap wajah nya di jendela masjid setelah shalat Dhuha.

ㅤㅤ sudah 2 bulan setelah kejadian basket yang mendara di kepala Medina hari itu, jadi, mereka sudah hafal dengan materi dan sifat sifat beberapa guru yang paling sering muncul di kelas mereka.

ㅤㅤ "ASTAGHFIRULLAH MED! HARI INI BU FITRI SAMA BU YUNI TUKERAN JAM WEH! KITA KEBAGIAN JAM NYA BU YUNI DULU, BU FITRI NANTI ABIS DZUHUR!!" Secara tiba-tiba saja Zahira nge-gas, ya, anak itu lupa bahwasannya bu Fitri menukar jam, karena nanti siang ia mengikuti seminar untuk persatuan guru Fikih.

ㅤㅤ belum sempat Medina berbicara, ia sudah di tarik ke arah perpustakaan oleh Zahira dengan sepatu yang belum benar. saking takut kena marah, Zahira lupa bahwasannya Medina sangat tidak mau melewati kelas XI Social Ar-Rad, tapi karena Medina juga merasakan ketakutan yang sama seperti Zahira, ia biasa saja melewati kelas XI Social Ar-Rad.

ㅤㅤ "yah Med... perpustakaan tutup" ujar Zahira, lemah.

ㅤㅤ Medina terdiam, ia memiliki ide, dengan keberanian yang ia keluarkan, ia mengetuk pintu kelas XI Social Ar-Rad, lalu keluarlah perempuan tinggi yang ingin membuang sampah.

ㅤㅤ "Assalaamu'alaikum kak Zahwa, afwan, ada Yang bawa novel lebih tidak kak?. " tanya Medina.

ㅤㅤ "Wa'alaikumussalam Medina... ada kok, hari ini guru mata pelajaran pertama di kelas aku sedang cuti umrah, jadi tidak literasi, sebentar ya aku ambilin." balas nya dengan senyuman yang teduh, Zahira tetap membeku di depan perpustakaan, berharap pintu di buka.

ㅤㅤ baru saja kak Zahwa memasuki kelas, seorang laki-laki keluar sambil memakan wafer milik nya.

ㅤㅤ "Lah Medina, Zidan! ada Medina niih!. " dengan iseng nya kakak itu memanggil kak Zidan, kakak kelas Medina dulu, sewaktu SMP, dan kakak kelas yang pernah melempar bola basket secara tidak sengaja di awal hari Medina di MA Darussalam ini, satu kelas kak Zahwa pun riuh, hingga membuat Medina kesal.

ㅤㅤ "CIEEE, DAN, ADEK NYA TUH DAN SAMPERIN DOOONG" kalimat itu lah Yang sering Medina dengar dari mulut kakak kelas.

ㅤㅤ "Med, pergi aja yuk" tarik Zahira pelan, Medina masih diam di tempat, lalu membenarkan sepatu nya.

ㅤㅤ "bentar lagi kak Zahwa keluar kok." ujar Medina.

ㅤㅤ kak Zahwa keluar membawa novel Laskar Pelangi, Medina menerima dengan senang hati, tak lupa mengucapkan Terimakasih, bersama Zahira ia pun pergi ke kelas yang masih ribut seperti kurang kasih.

ㅤㅤ "Ya Allah Med, sumpah, Makasii banget beebb, kamu berani kan akhirnya, maaf ya bikin kamu di ejek... " Ujar Zahira menunjukan wajah tidak enak nya.

ㅤㅤ "hahahahha, santai aja, toh itung-itung kan melatih aku biar berani." ujar Medina sambil menunjukan deretan gigi berbehel soft orange milik nya.

ㅤㅤ "Assalamu'alaikum... " seseorang memasuki kelas, ya, siapa lagi kalau bukan bu Yuni, setelah itu mereka melanjutkan pelajaran Fikih yang membuat pusing kepala.


                   ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ


ㅤㅤ "Assalamu'alaikum mi... " ujar nya saat memasuki gerbang rumah nya dengan motor nya, kebetulan umi sedang menyiram tanaman di halaman.

ㅤㅤ "Wa'alaikumussalam anak umiii..." balas bidadari tanpa sayap itu sambil menerima uluran tangan tangan anak sulungnya itu. "gih ganti baju, makan, istirahat deh, mumpung masih jam setengah 2, cukup untuk tidur siang" sambung umi.

MedinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang