ㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ "cih.. apa apaan lu Mel?" ujar Ziyad yang menutupi tubuh Medina Yang lebih pendek dari nya.ㅤㅤ "ohh... jadi kamu sekarang juga bela Medina? kamu lupa, aku kan teman kamu dari SD, kok kamu malah belain dia?" Melinda berjalan mendekati Ziyad.
ㅤㅤ "sadar diri Mel, lo aja kayak gini, lo yang salah." balas Ziyad dengan santai.
ㅤㅤ "semua orang aja sama Medina, kamu, Fariz, semua aja, dia modal cantik dan sholehah doang! toh dia masih deket deket cowok, dia masih nontonin Abs Bias nya, dia nonton drama yang jelas jelas ada ciuman, adegan ranjang, dan lain lain, sama aja dong bejat nya? kamu pernah bilang yad, jangan lihat orang dari penampilannya, tapi lihat dia?" jelas Melinda sambil menunjuk-nunjuk Medina di belakang Ziyad.
ㅤㅤ "gausa urusin kesukaan orang." balas Ziyad.
ㅤㅤ "ha? apa? kamu dong yang kemakan omongan sendiri, kamu yang bilang kan, apabila kesukaan orang itu gak baik buat diri nya, ya harus bilangin ke orang nya dengan baik, inget gak? gak inget? yah gimana sih." Melinda menunjukan wajah sinis nya yang membuat Ziyad semakin geram, ya, memang benar itu perkataan nya, sewaktu kelas 2 SMP, kini dirinya banyak berubah.
ㅤㅤ disisi lain Medina berpikir, bahwa omongan Melinda benar.
ㅤㅤ "Mel, dari dahulu kawan ku banyak laki-laki, tapi semenjak baaligh aku gak pernah nyentuh sedikit pun!" ujar Medina.
ㅤㅤ "diem lo, buruk mah buruk aja, gak usah sok alim, gak usah munafik!, heh, lo berdua, tarik Medina kesini, singkirin Ziyad dari sini." perintah Melinda kepada 2 pengawalnya.
ㅤㅤ tubuh tinggi Ziyad menahan 2 pengawal itu, Medina tidak mau tinggal diam, dia melepas rok nya dan menggunakan celana training nya.
ㅤㅤ BUGH!!
ㅤㅤ Ziyad terjatuh ia lengah, ia tak sadar bahwa Melinda membawa balok untuk memukul Ziyad.
ㅤㅤ Medina yang melihat hal itu segera memiting Melinda, ia menggunakan jurus bela diri yang tekuni, lalu mengikat Melinda.
ㅤㅤ pengawal nya tidak diam, ia mulai menyerang Medina, namun Ziyad dengan sigap menahan mereka sehingga lengan kiri Ziyad terkena pisau yang pengawal Melinda bawa.
ㅤㅤ diluar Hujan, sementara Medina langsung berlari keluar membawa rok dan tas nya. lalu, Ziyad berlari menyusul Medina.
ㅤㅤ "BUKAIN TALI INI!!!" teriak Melinda kepada kedua pengawalnya. ㅤㅤ ㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ"Medina! Med!!" Ziyad menarik lengan Medina lalu berteduh di sebuah warung yang sedang tutup.ㅤㅤ Medina menangis, ia sakit hati dengan perlakuan Melinda barusan, sampai pikirannya meracau kemana-mana.
ㅤㅤ "Lo puas liat gue kayak gini Yad?! Lo puas?! apa lo juga dalang di balik semua ini?!" Medina memukul bahu Ziyad yang sekarang terheran-heran.
ㅤㅤ "apa si Med? kalo gue dalang, sekarang gue... " belum selesai Ziyad berbicara, Medina sudah memotong.
ㅤㅤ "Mau drama apa Ziyad?! mau drama apa?! gue tau lo benci sama gue, tapi jangan kayak gini!! kerudung gue hampir di buka tadi! dagu sama pipi gue di colek, sekarang mau apa!?" Medina lantas membuka tas nya dan membuka ponsel nya, namun sayang, handphone nya mati, baterai nya habis.
ㅤㅤ "gue emang benci lo, tapi di waktu ini enggak, gue gak benci lo..." Ziyad mengeluarkan tisu basah di dalam tas nya, lalu, dengan tangannya sendiri ia menggunakan tisu itu untuk menyeka pipi dan dagu Medina, Medina hanya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Medina
Teen Fiction[ Santriyah In Love Revisi Judul, Semoga tetap Mencintai... ] { 50% Based on True Story } "Udah di pondok termasuk anak yang bandel dan berisik, betakilan pula, eh sekarang malah gini, Astaghfirullah Medinaaa kamu kenapa siiiiihh..." ㅡ Medina Ainul...