ㅤㅤ
( mohon maaf, bagian ini mengandung kata kasar, harap pembaca bijak dalam menanggapi nya )ㅤㅤ "lo tadi liat sendiri kan, dia gak minta maaf pas tabrakan, dia gak minta maaf dah jatohin hape gue, dasar cewek, seakan kebenaran ada di pihak dia." gerutu Ziyad sambil bersandar di dinding kelas.
ㅤㅤ "gue tau tuh cewek, yang tadi jatuh kan?." ujar Althan yang datang lalu duduk di sebelah Ziyad.
ㅤㅤ "siapa anjir? enek gue liat muka nya. " balas Ziyad sambil mengepalkan tangan nya.
ㅤㅤ "Medina Ainul Mardhiyah, cantik ye nama nya, orang nya juga sih, wkwkwkwkkw..." Althan yang tertawa pun segera di pukul bahu nya oleh Ziyad.
ㅤㅤ "tu bocah sialan lu bilang cakep? cih, najis banget, sok sok-an gitu... " Ziyad geram mendengar ucapan Althan yang memuji Medina.
ㅤㅤ "Medina Ainul Mardhiyah, Medina itu... Madinah? dan Ainul Mardhiyah itu... bidadari surga yang paling cantik, iya gak si?. " ujar Devano yang tiba-tiba berhenti memainkan ponsel nya.
ㅤㅤ "iye, tumben lu pinter..." Ujar Althan yang masih tertawa.
ㅤㅤ "dahla anjir, awas ae pada belain si Medina itu, gue sambit lu pada." Ujar Ziyad yang masih geram.
ㅤㅤ "tapi kok lu dia si than? lu stalk dia apa gimana?." Sambung Ziyad.
ㅤㅤ "yeh, Althan gitu loh, apa si yang gue gak tau?." Balas Althan seraya membanggakan diri.
ㅤㅤ "halah sa ae lu udang."
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
ㅤㅤ "pada mau ke kantin gak?." tanya Zalfa kepada teman-teman nya yang sedang duduk di lantai.
ㅤㅤ "aku bawa bekal, jadi gak ke kantin." ujar Nadya yang bangun dari posisi nya.
ㅤㅤ "aku mau ke kantin Zal." ujar Artha di susul oleh yang lainnya kecuali Medina yang membawa bekal juga.
ㅤㅤ "Med, tadi ada yang nyari kamu pas aku ke toilet sendiri." Ujar Nadya yang membuat Medina tiba-tiba saja berdiri.
ㅤㅤ "siapa? terus kamu bilang apa?." Tanya Medina seraya duduk kembali di bangku nya.
ㅤㅤ "name tag nya sih tulisannya 'Althan Fairuz' kurang tau dari kelas mana, aku bilang 'Medina di kelas.' terus aku pergi, muka aku dingin disitu wkwkkwkwk..." Jawab Nadya sambil cengengesan.
ㅤㅤ seketika Medina terdiam lalu mengingat anak laki-laki yang bertabrakan dengan nya tadi sambil membuka kotak makannya.
ㅤㅤ "udah, gausa di pikirin, daripada mikirin, mending abis balik sekolah temenin aku beli Brush pen." Ujar Nadya yang membuat mata Medina berbinar.
ㅤㅤ "ayok!! Brushpen aku juga habis nih, hehehhehe.. " kekeh Medina sambil menyedok bekal yang ia bawa dari rumah.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
ㅤㅤ "nanti aku mau ke toko buku, mau beli Brushpen sama Medina, ada yang mau ikut?." Tanya Nadya ketika jam pelajaran sudah di mulai.
ㅤㅤ "mauuuu..." Ujar ke-empat kawannya secara pelan pelan agar guru Akidah Akhlak tidak menegur.
ㅤㅤ Medina yang dari tadi diam karena masih sedikit kepikiran pun tertawa pelan melihat guru Akidah itu melirik Nadya dan membuat Nadya salah tingkah.
ㅤ ㅤ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
ㅤㅤ dengan tak sengaja Medina bertemu oleh Ziyad yang membuat dirinya kesal tadi pagi di koridor dekat parkiran. Ziyad pun begitu, tapi ia pura-pura tidak tahu. tapi alangkah sialnya Ziyad hari ini, tali sepatu Devano belum terikat sempurna sehingga membuat Devano jatuh dan menjatuhkan Ziyad dan Althan, sementara Ibrahim membantu mereka untuk berdiri meskipun dengan tawa yang terbahak-bahak.
ㅤㅤ "aelah asu padahal tadi Medina yang jatuh sekarang kenapa gue yang jatuh. Ini semua gara-gara lu, Dev!" Gerutu Ziyad yang melihat Medina berlari sambil tertawa terbahak-bahak.
ㅤㅤ "ya sori dah gue juga kagak lihat kalau tali sepatu gue belum terikat sempurna." Ujar Devano dengan sedikit tawa.
ㅤㅤ Wajah putih Ziyad kini agak memerah karena malu, namun rasa kesal nya terhadap Medina yang tertawa diatas penderitaan nya mengalahkan rasa malu nya itu.
ㅤㅤ "SIALAAAANN... JINGAN JINGAN JINGAN..."
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
ㅤㅤ "EH SUMPAH, MED, DISKON!!!" Ujar Nadya dengan setengah teriak di dalam toko buku yang sedang ramai.
ㅤㅤ Medina terbelalak melihat label diskon yang tertera di rak Brushpen yang ia incar, bagaimana tidak? 50% diskon nya.
ㅤㅤ "dasar cewek! Kebiasaan nyari nya diskonan." Ujar Laila sambil membawa 4 komik One Piece yang ingin ia beli.
ㅤㅤ "Skincare ada diskon gak ya, Toner aku abis lagi..." Ujar Zalfa yang sedang mencoba tester Brushpen.
ㅤㅤ Medina dan Nadya Lantas mengambil 10 Warna Brushpen yang ingin mereka beli, dengan girang Medina berjalan cepat ke kasir disusul oleh Nadya dan gelakan tawa teman-temannya.
ㅤㅤ "Medina!"
ㅤㅤ Medina berhenti, kawan-kawannya pun ikut berhenti, kaget, melihat laki-laki yang memanggil Medina.
ㅤㅤ "kak Fariz..."
ㅤㅤ "ketemu lagi, sama siapa?" kak Fariz berjalan mendekati Medina dengan seragam yang masih melekat rapi.
ㅤㅤ "s-sama temen kak." Wajah Medina terlihat bersemu, kak Fariz melihat ke arah kawan-kawannya yang terdiam tak jauh dari tempat Medina berdiri. Kak Fariz tersenyum hormat ke arah mereka.
ㅤㅤ "eh gila, sama adek kelas aja sopan, apalagi sama orang yang lebih tua..." Ujar Zalfa kepada Zahira yang sedang mengeluarkan ponselnya.
ㅤㅤ "wajar sih banyak yang jatuh cinta..." celetuk Artha yang pandangannya tak lepas dari kak Fariz.
ㅤㅤ "untung kita masih tahap kagum, kalau dah cinta, mungkin kita udah kesel sama Medina yang di deketin kak Fariz..." sambung Nadya sambil meremas remas rok Laila yang berdiri di sampingnya.
ㅤㅤ mereka tak sadar, bahwa dari jauh ada yang memperhatikan mereka dengan penuh kebencian.
ㅤㅤ "hah, Medina, menang cantik lo, dasar bocah sialan." Ujar nya lalu memakai kupluk dan kacamata nya.
ㅤㅤㅤㅤ
.
.
.
.
.
.
.Dah ni gaes, dah aplot lagi maaf ya kalo banyak yang typo sama salah penulisannya huhu, Hope u Like it!! 🤗♥️
.
.
.
.
.
.
.- anak TK:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Medina
Teen Fiction[ Santriyah In Love Revisi Judul, Semoga tetap Mencintai... ] { 50% Based on True Story } "Udah di pondok termasuk anak yang bandel dan berisik, betakilan pula, eh sekarang malah gini, Astaghfirullah Medinaaa kamu kenapa siiiiihh..." ㅡ Medina Ainul...