Ceklek.
"Felix why you crying?"
"S-seorang disini tadi meninggalkan ku ma"
"Really?"
Tak lama
Ceklek
"Oh tante sudah selesai ?" Tanya Changbin sambil menutup pintu kamar mandi
"Tante kira kamu benar sudah pergi, Felix menangis karenamu"
"Aku buang air kecil tan"
"Wait, what's your name?"
"Changbin tan, Seo Changbin" Changbin tersenyum
"Nice to meet you Changbin" mama Felix membalas senyuman itu
"Kalau begitu boleh aku permisi ?" Tanya Changbin sedikit menggaruk leher belakangnya
"Of course, thank you Changbin sudah menjaga Felix. Tante harap kamu bisa menjaga Felix seterusnya" mama Felix tersenyum mengelus pundak Changbin
"Aku gak bisa janji tan, tapi bakal ku coba" Changbin tersenyum dan sedikit melirik Felix yang masih menatap ke arah jendela
"Baiklah, tidak apa-apa"
"Aku pamit"
Felix menoleh sedikit dan tersenyum kecil,
Camp
"Darimana bin?" Tanya Bangchan
"Dari RS"
"Ngapain?"
"Kepo"
"Dih" Bangchan meninggalkan Changbin yang sedang membuat kopi di dapur
Changbin kembali ke ruang tengah untuk berkumpul dengan teman-teman nya, Changbin duduk di sebelah Woojin
"Kak, tau Felix ?" Tanya Changbin
"Iya tau, kenapa emangnya ?" Jawab Woojin yang sedikit curiga
"Gue ketemu dia hari ini"
"Gue juga tau, lu kan yang gendong dia lari-lari itu kenapa tuh?"
"Sakit"
"Felix kenapa?" Tanya Minho
"Kepo lu" jawab Changbin melengos
"Ini gue tanya serius cebol"
"Felix hampir mati"
"Demi apa?" Tanya mereka bertiga bersamaan
"Susah bernafas, nangis, ngigau gak karuan. Itulah alasan gue bawa dia kerumah sakit"
"Apa karena kejadian tadi pagi?" Tanya Bangchan yang sedikit membuat mereka bingung
"Kejadian yang mana?" Woojin penasaran
"Ya yang kaya tadi pagi" kata Bangchan
"Apaan dah" kata Changbin
Keesokan harinya
"Felix!!"
Seseorang memanggilnya, itu siapa kenapa kali ini ada yang ringan sekali memanggil namanya.
Puk. Dia menepuk bahu Felix
"Kenapa gak nyaut"
"M-maaf kak, aku gak tau" Felix makin menunduk
