"Kak Changbin !!" Teriak Felix
Changbin menoleh mendengar teriakan itu, ia berlari menghampiri Felix
"Kenapa?" Tanyanya
"I-ini" Felix menyodorkan 2 permen lollipop
"Untuk aku? Haha aku bukan anak kecil lagi, harusnya kamu yang makan ini"
"T-terima" kata Felix menundukkan kepalanya
"Kamu kenapa sih? Coba jelasin apa maksudnya kasih aku permen?"
"J-jangan me-merokok lagi" Felix merebut tangan Changbin dan meletakkan permen itu di telapak tangan Changbin
"Fe-felix tunggu!!" Teriak Changbin yang melihat Felix langsung berlari cepat
Felix tidak menoleh padanya ia terus berlari menuju kelas nya
"Cih, lucu" kata Changbin sambil menatap 2 buah permen itu
Changbin lalu berbalik lagi menuju kelasnya
"Dari mana aja cebol" tanya hyunjin
"Kepo lu" jawabnya ketus
"Kebiasaan kalo ditanya begono terus jawabnya"
Changbin hanya memutar malas bola matanya, dia kembali menatap permen itu dan mengingat kembali pesan Felix tadi.
Jangan merokok lirihnya sedikit terkekeh
"Secret admirer ih" goda Bangchan
"Bukan" jawab Changbin cepat dan menyimpan permen itu
"Terus apa ditatap tatap mulu" kali ini Minho yang menggodanya
"Kepo semua lu"
Changbin menundukkan kepalanya dan mungkin tidur ?
.
Jam istirahat,
Changbin dan yang lain sudah lebih dulu kekantin dari murid yang lain, mereka sedang menyantap beraneka ragam makanannya dan bercerita asik."Bin, Felix noh" Bangchan menepuk bahu Changbin
"Mana?" Changbin langsung mengelilingkan pandangannya mencari sosok yang disebut tadi
"Woi dasar bucin hahaha" Bangchan yang lain nya tertawa melihat tingkah Changbin yang sigap percaya dengan Bangchan
"ASU!" Changbin malu dengan kelakuannya tadi
BUGH! BRAK!
"bin bin bener Felix itu, as–
Belum hyunjin menyelesaikan perkataannya Changbin langsung menghampir Felix yang sudah babak belur tersungkur di depan murid lain yang sedang makan
"Bangsat!" Changbin menendang kaki di pelaku
"Eh lo apa-apaan bin" kata pelaku yang tersungkur karena ulahnya Changbin
"Jangan ganggu Felix!" Tegas Changbin kepada mereka
Changbin menarik tangan Felix dengan kasar tak dengan peduli kondisi Felix sekarang, Changbin membawanya pergi dari kerumunan menjijikan itu.
Changbin membawa Felix langsung ke rooftop, Felix masih bertahan dengan wajah tertunduknya. Changbin hanya diam Changbin hanya menghembuskan asap rokoknya memperhatikan luka-luka Felix dan anehnya Felix tidak merasakan sakit sekalipun
"Felix"
"Hm"
"Gak bisa ngelawan?"
Felix menggeleng
"Kenapa bisa begini?"
Felix malah diam makin menundukkan kepalanya
Changbin mengeluarkan lagi 1 batang rokoknya.
"Felix"
"Hm"
"Kamu itu laki-laki gak boleh lemah"
"I-iya kak"
"Iya apanya" Changbin memutar malas bola matanya, mengalihkan pandangannya ke arah lain
"K-kak"
"Hm"
"A-aku pusing"
Changbin menoleh cepat ke arah Felix lagi, Felix menyodorkan permen lagi kepada Changbin
"Aku gak suka"
"B-baiklah" Felix menyimpan kembali permen itu
"Pulanglah kalau pusing"
Felix menggeleng
"M-mendekatlah"
Changbin mengerutkan dahinya, tapi tetap saja Changbin menurut mendekati Felix. Changbin duduk disebelah Felix, Felix menatap Changbin
"Kenapa?" Tanya Changbin sembari menghembuskan asapnya tepat di depan Felix
Felix hanya tersenyum.