Tok.tok
"Fel"
"Siapa?"
"Kak Changbin"
Kak Changbin ngapain kesini, mama udah pulang ya kata Felix dalam hati
"Masuk kak"
Ceklek
"Felix" Changbin hanya menunjukkan kepalanya
"Iya kak"
"Makan dulu"
"O-oh iya"
Changbin menutup kembali pintu kamar Felix.
Kak Changbin kenapa kok serem gitu lirih Felix ketakutan
Felix cepat keluar dari kamar menghampiri Changbin yang sudah menunggunya di meja makan
Oh gak ada mama, lalu kak Changbin ?
"Cepat makan, selesai itu aku akan pulang" kata Changbin sambil menghisap rokok nya
"K-kak merokok terus" kata Felix melemah .
"Kenapa? gak suka?"
Felix hanya diam
Felix melanjutkan aktifitas nya memakan makanan yang di hidangkan oleh Changbin entah kenapa Changbin bisa kerumahnya dan hanya memerintahkan Felix untuk makan
Felix melirik ke arah Changbin yang mengeluarkan 1 batang rokok lagi, benar-benar membuat Felix muak dan ingin marah tapi bagaimana Changbin lebih menakutkan
1 detik setelah lirikannya Felix merasakan tidak nyaman, dadanya sesak, Felix berusaha menetralkan keadaannya. Changbin masih dengan serunya menghisap menghembuskan asap-asap dan memainkan ponselnya
"Uhuk" kali ini Felix benar tidak tahan lagi
"Makanya makan pelan-pelan" kata Changbin dengan entengnya
"Aku selesai" kata Felix yang seharusnya belum selesai
"Kembalilah ke kamarmu"
Felix dengan cepat berlari kekamarnya, Changbin masih di posisi yang sama
Prang!
Felix tak sengaja ah bukan, sengaja memecahkan kaca di kamar mandinya karena dia kesal, kesal dengan perlakuan Changbin hari ini
Felix salah Felix pikir Changbin akan keatas dan menanyakan keadaannya? Changbin sudah pulang dia hanya ingin melihat Felix makan itu saja.
"Aku gak boleh marah, gak boleh gak boleh berpikiran yang aneh-aneh. Kak Changbin orang baik, dia gak mungkin nyakitin aku" gumam Felix
Felix keluar dari kamarnya ia ingin memastikan bahwa Changbin masih di sana
"Maaf Felix, aku gak bisa lama, aku sedang dalam mood marah, aku gak mau nyakiti kamu"
Note itu di taruh oleh Changbin tepat di tempatnya duduk tadi
Felix tidak kecewa hanya saja perasaanya yang membuat selalu berpikiran Changbin orang jahat itu yang mengganggunya ia ingin Changbin didekat nya tapi ia juga tak ingin Changbin berbuat hal yang sama padanya seperti teman-teman nya karena yang Felix tau satu sekolahnya pun tau Changbin bukan orang baik.
"Ma"
"Kenapa kak Changbin jahat?"
"Kak Changbin ninggalin aku lagi"
Felix berusaha menahan tangis nya, berusaha untuk tidak lemah setidaknya dilihat oleh dirinya sendiri.
Felix mendapat telepon dari papanya
"Daddy"
"Sudah makan?"
"Hm"
"Sendiri?"
"Bukankah aku selalu sendiri?"
"Maaf kan aku belum bisa pulang Felix"
"Tidak apa pulanglah nanti saat tak bisa melihatku lagi"
"APA YANG KAMU BICARAKAN!"
Tut.
Felix menutup telepon itu, dan benar-benar marah dia mendorong semua barang yang ada didepannya ya sekarang semua piring kursi apapun itu sudah tidak tau lagi dimana letak aslinya, tangan Felix penuh luka, sampai yang lama pun ikut terluka lagi.
Bahasa aku campur2 gitu :(