Jane POV
Hari ini, hari dimana aku akan tau siapa stalkerku sebenarnya
Siapa dia?? Bagaimana rupanya?? Pertanyaan itu terus memutar dikepalaku
Pertanyaan yang sebentar lagi akan kudapatkan jawabannya
Aku berharap stalkerku adalah Luke, baik itu tak mungkin Jane, untuk apa Luke menstalkmu?? Memangnya ia tak punya kerjaan lain yang lebih penting daripada menstalkmu??
Aku menarik nafasku dan membenarkan beanie yang kupakai, aku benar-benar gugup
Aku memasuki restaurant yang bernama nandos tersebut
Aku melihat kesekitar, sepertinya ia belum datang karna ia bilang ia memakai beanie penguin dan pengujung disini tak ada yang memakai beanie rata-rata orang berumur 30-40 tahun yang memakai jas
Aku mengambil tempat duduk didekat jendela, aku membuka kikku dan tak ada chat sama sekali dari penguin itu
Me : hey penguin aku sudah sampai, apa kamu dalam perjalanan?? :D
Me : aku mengambil tempat duduk didekat jendela
Aku menidurkan kepalaku ditanganku, aku benci menunggu, menunggu adalah sesuatu yang melelahkan
Aku merasakan seseorang berdiri didekat meja yang aku tempati, aku mendongakkan kepalaku dan hey mengapa Harry yang berada didepanku, jelas bukan dia si penguin itu
"Boleh aku duduk??"tanyanya
Aku mengangguk dan tersenyum kecil, jujur aku agak sedikit takut padanya, kejadian malam itu masih membekas dimemoriku
"Kau sendirian??"tanyanya
"Kelihatannya"kataku
"Sifatmu berubah"katanya
"Maksudmu??"tanyaku
"Semenjak kejadian malam itu kau jadi dingin kepadaku"katanya
"Kumohon jangan bahas itu lagi"kataku
Ia menghela nafasnya dan mengangguk
Aku melihat kearah jendela, kenapa si penguin itu lama sekali, setidaknya jika ia ada Harry bisa pergi
"Kau sedang menunggu seseorang??"tanyanya sambil memegang batang rokok ditangan dan siap-siap untuk menyalakannya
Aku mengernyitkan dahiku, Harry merokok?? Setauku sewaktu aku masih bersamanya ia tak pernah merokok dan badannya semakin kurus seperti seseorang yang memakai narkoba
"Kau merokok??"tanyaku balik
"Untuk melepaskan kepenatan"jawabnya
"Kau tau itu berbahaya pada tubuhmu, buang itu"kataku merampas rokok itu dan membuangnya ke lantai
"Kau mau tau apa yang lebih berbahaya daripada rokok?? Itu adalah dirimu, kau seperti racun yang membuatku melakukan ini semua, aku hancur, aku frustasi, dan penyebabnya hanya satu yaitu dirimu"katanya
Ia meneteskan air matanya, ini pertama kalinya aku melihat Harry menangis
"Hubungan kita sudah berakhir Harry, kumohon jangan seperti ini, move on lah"kataku
"Ok aku meminta alasan kenapa kamu memutuskan hubungan kita??"katanya
"Kau tau alasannya Harry"kataku
"Hanya lelah, ya-ya aku tau itu, tapi itu belum cukup untukku, pasti ada alasan yang lain"katanya
"Hanya itu Harry, tak ada alasan yang lain, sekarang bayangkan jika kamu diposisiku, melihat pacarmu di TV dan ketika di tanya oleh wartawan ia sudah memiliki kekasih atau tidak ia selalu menjawab tidak, itu sakit Harry, rasanya seperti tidak diakui"kataku
"Apa sudah tak ada kesempatan??"tanyanya
"Aku sudah memberikan kesempatan keduamu Harry tapi kamu menyia-nyiakannya"kataku
Ia terdiam
"Aku tau kamu sedang menunggu seseorang, dan dapat kupastikan orang itu tak akan datang"katanya pergi begitu saja, dasar orang aneh
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker (luke hemmings fanfiction)
FanfictionStalker, terkesan dengan kata pengganggu dan menyebalkan