S akit

19 5 0
                                    

*KREK
Suara pintu terbuka

Seseorang masuk ke ruang UKS.

"Huffft, bangs*t, sialan. HAHAHAHA, kenapa hidup seperti ini yang harus aku jalani?" Teriak Dave, menghela nafas, tertawa lalu menangis secara bersamaan. Suatu perilaku Dave yang belum pernah diperlihatkannya ke orang lain.

Fred dan Marrie pun, terkejut mendengar teriakan itu. Dengan spontan Marrie menghampiri Dave.

"Dave? Kau kenapa? Kenapa kau bertingkah aneh? Ini seperti bukan dirimu"

"Aaah kenapa kau ada disini?" Dave balik bertanya sambil menyeka air matanya

"Marrie disini membantuku mengobati luka, kenapa kau mengumpat di sini, tidak biasanya kau bersikap seperti itu" sela Fred

"Oh gitu, aaah aku hanya lelah"

Marrie hanya terdiam, bingung, kenapa perilaku Dave bisa seperti itu, apa yang salah dengan dirinya?.

Dave keluar dari ruangan itu.

Pulang sekolah, di panti asuhan.

Dave kembali termenung, memikirkan kembali siapa Dave sebenarnya? Bagaimana masa lalunya? Siapa orang tuanya?

Dia pergi ke kamar mandi membasuh muka, menatap dalam wajahnya di kaca, bayangannya di kaca tersenyum lebar, semakin lebar, kemudian tertawa seakan akan mulutnya robek, matanya membelalak. Dave kaget bukan main, atas apa yang dilihatnya, itu semua hanya bayangannya saja, nyatanya wajahnya di kaca sama saja dengan yang aslinya. Tapi mengapa itu bisa terjadi? Kenapa dia bisa terbayang hal yang menyeramkan itu. Tiba-tiba dia merasa pusing jalannya sempoyongan dan

*GUBRAK

Tubuhnya jatuh begitu saja.

*BOOOOM
Suara ledakan terdengar sangat keras, Dave panik matanya membelalak, kobaran api mengelilingi kamarnya, dan ia melihat seorang pria paruh baya berada di depan pintunya sedang menatapnya sambil menyeringai.

"Hey, siapa disana?"
Matanya terbuka, tubuh berkeringat, nafas terengah-engah.

"Lagi, lagi dan lagi, kenapa mimpi sialan itu terus datang?, Apa yang terjadi? Kenapa aku ada di kamar, seingatku tadi sedang di kamar mandi" ujar Dave.

"Tadi kau jatuh, pingsan di kamar mandi" jawab Fred masuk ke kamar dengan membawa segelas air.

"Ah iya aku ingat, terima kasih" balas Dave

"Oke" jawab Fred dengan melangkahkan kaki keluar dari kamarnya.

Ada yang aneh dengan mimpi Dave kali ini, dia melihat seorang pria siapa pria itu? Kenapa dia menyeringai? Dan kenapa Dave ada di sana? Sementara itu kepalanya mulai sakit lagi setelah pertanyaan pertanyaan itu terus saling bersautan di pikirannya.

Dave memilih tidur, karena besok harus pergi ke sekolah.

Setelah kejadian itu Dave seakan akan kehilangan dirinya, ada yang salah dengan dirinya, karena memang sebenarnya dia tidak tahu apa yang dia rasakan, semuanya hampa. Dave sebenarnya tidak tahu bahkan mungkin tidak bisa merasakan apa itu senang, sedih, cinta, semua itu hanya ia pelajari dari kamus, seperti senang berarti puas atau lega, sedih berarti keputusasaan, ketidakberdayaan atau ketidakberuntungan, tapi Dave tidak pernah benar-benar merasakan emosi itu. Sekarang Dave bertekad ingin merasakan emosi-emosi itu, tapi yang dia inginkan hanya emosi senang dan cinta. Ia tidak ingin merasakan sedih.

Namun jalan apa yang harus Dave tempuh? Bagaimana ia bisa mencari kesenangan itu?

Sekolah

"Woy, siapa kemaren yang berani melawan TheCR?" Teriak Peter

Peter adalah ketua dari TheCR (the si-ar), anak keluarga kaya yang banyak menyuntikan dana ke SMA Primadona, anak yang lebih mengutamakan otot di banding otak.

"Iya ada apa?" Jawab Fred sambil berdiri

Murid yang lain hanya bisa diam, panik, mengira-ngira apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Pet, cukup, udah jangan buat keributan lagi" potong Marrie

"Emily, bawa marrie" perintah Peter

Emily menyeret marrie keluar.

Peter melayangkan pukulannya tepat di wajah Fred, Fred tak bisa menahan amarahnya lagi, ia membalas pukulan Peter, adu jotos pun tak terhentikan, Ron, James dan Luke pun ikut menyerang Fred, Fred kewalahan ia tak bisa membalas perbuatan mereka. Wajahnya babak belur, seragamnya kotor bekas tendangan kaki mereka. Tak ada seorangpun yang berani menghentikan mereka, sekalipun itu Dave.

Dave hanya diam di tempat duduknya, yang anehnya sesekali ia terlihat tersenyum kecil seakan-akan senang melihat perkelahian tadi.

"Ah yang benar saja 4 lawan 1, tapi ini cukup menyenangkan, baru kali ini aku benar-benar merasa apa itu senang" gumam Dave.

"Kita coba peringatin lo Fred, jangan coba coba mengusik atau melawan kita, kalo nggak, balasannya akan lebih parah dari ini" ancam Peter

Mereka pergi. Marrie menghampiri Fred yang tergeletak di lantai dan membopongnya ke ruang UKS.

Sekolah ini unggulan, tapi saat benar-benar masuk ke sini, itu seperti neraka.

Yang Fred inginkan hanyalah keadilan, ia sudah geram dan ingin mereka berhenti untuk mengintimidasi siswa lain, namun sekarang malah dia yang jadi sasaran intimidasi.

Ruangan khusus TheCR

"Pet, apa tadi nggak keterlaluan?" Tanya emily

"Hah? Keterlaluan? Tenang saja Em, gak akan ada yang berani mengusik kita, selama kita buat anak-anak bungkam dan gak bocor ke guru"

"Bener Em, tenang aja" tambah Ron

"Tapi Emily ada benernya juga gengs" bela James

"Halah udah udah, ayo balik" pungkas Peter

Perjalanan pulang Dave dan Fred.

"Fred, apa kau ingin mereka berhenti?" Tanya Dave

"Tentu saja Dave, cih sekarang aku benar benar muak melihat tingkah mereka yang semakin menjadi jadi" jawab Fred di selingi dengan ringisan

Dave tidak berkata lagi, ia hanya tersenyum.

I'M A ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang