P ermulaan

35 5 2
                                    

*BOOM
Suara ledakan besar terdengar sangat kencang, Dave panik, matanya membelalak, ia di kelilingi kobaran api yang saat itu juga bisa membuatnya hangus dan menjadi abu. Kemudian ia tak sadarkan diri.

Nafas terengah engah, dan tubuh berkeringat

"Hfft, huh huh huh, kenapa selalu mimpi yang sama?" ujar Dave
Ia meneguk segelas air untuk menenangkan dirinya, dan termenung hingga fajar tiba.

Dave remaja 18 tahun, anak yang cerdas, berpenampilan sempurna, mempesona serta terlihat ceria. Namun ia kurang beruntung harus hidup di panti asuhan, kurang lebih ini adalah tahun ke-10 ia hidup di panti. Dave sekolah di SMA Unggulan, SMA Primadona. Sesuai namanya sekolah itu selalu menjadi primadona para siswa dan orang tua sekitar. Karena Dave cerdas dia mendapat beasiswa untuk sekolah disana, sekarang ia duduk di kelas 12.

Hari ini seperti biasa Dave berangkat sekolah pagi-pagi sekali. Walaupun semalam ia tidak tidur pulas bahkan harus rela tidak tidur lagi setelah mimpi itu, ia tetap terlihat segar, Dave berjalan dengan memasukkan tangan ke saku celana, ditambah dengan senyuman kecil di bibirnya, membuat siswa lain tak bisa untuk tidak menatapnya. Dave selalu menjadi titik pusat, yaps pusat perhatian.

Bel berbunyi, tanda jam pelajaran dimulai

"Baiklah, anak-anak, sesuai dengan materi minggu kemarin, ibu mau bertanya apa rumus kimia dari Butana?" tanya guru kimia

Dengan dinginnya, tanpa mengacungkan tangan, Fred menjawab "C4H10"

Fred, salah satu siswa yang cerdas dan ramah di SMA Primadona, berasal dari panti asuhan yang sama dengan Dave, ia juga mendapat beasiswa bisa di sebut saingannya Dave, walaupun mereka tidak secara gamblang menyebut bahwa mereka bersaing, itu hanya opini dari siswa lain saja. Fred memang dikenal siswa ahli kimia, jadi soal seperti itu bukanlah hal sulit untuknya, ia terbiasa mengerjakan soal dengan rumus yang bisa membuat siswa lain frustasi.

Namun, di balik keramahan dan kecerdasannya, ia terlihat punya sisi misterius dalam dirinya, bagaimana tidak seorang anak yang ramah tidak mempunyai teman? Fred sering terlihat menyendiri, bukan sering namun selalu, bahkan sekalipun ia satu panti dengan Dave tapi mereka tidak terlihat dekat, juga seakan-akan ia punya sesuatu yang di sembunyikan. Walaupun begitu ia tetap populer di kalangan para siswi.

"Jawaban Fred benar, rumus kimia dari Butana adalah C4H10" kata guru kimia

Pelajaran berlanjut, namun tidak dengan Dave, dia tidak ikut menyimak pelajaran yang di sampaikan, malah terus melamun menatap kosong ke arah jendela sampai tak terasa pelajaran pun selesai dan waktunya istirahat.

"Hey, bengong mulu dari tadi, mikirin apa" sapa Marrie mengejutkan Dave

"Oh, nggak."

"Yaudah, ke kantin yuk?"

"Oke" jawabnya dengan senyuman

Mereka pun pergi ke kantin.

Saat mereka di kantin, seperti biasa geng The CR pasti akan membuat keributan baru, mereka merasa diri paling berkuasa karena berasal dari keluarga kaya. Seorang gadis adik kelas sedang membawa nampan makan siangnya, tiba-tiba Luke yang sedang duduk menyilangkan kakinya  agar gadis itu terjatuh dan.....

*GUBRAK

Ia terjatuh dan menu makan siangnya pun berceceran di lantai, lututnya berdarah. Mereka (TheCR) malah menertawakannya. Tanpa berpikir panjang Fred datang membantu gadis itu, walau terlihat cuek tapi Fred adalah anak yang baik hati.

"Ayo bangun!" Ajaknya sambil mengulurkan tangan

"Hey Luke, bisakah kau berhenti melakukan hal semacam ini?"

"Hah? Siapa elo ngasih perintah ke gue?, Mau gue cabut beasiswa elo hah?" Ancam Luke sambil melayangkan pukulan ke wajah Fred

*BUK

"Cih, menyebalkan". Fred pun pergi dari tempat itu dengan menahan amarah.

Dave dan Marrie hanya menyaksikan kejadian itu dari kejauhan.

"Cih, aku mulai geram dengan kelakuan mereka yang menintimidasi, mereka akan dapat balasannya" gumam Dave

"Apa yang kau katakan Dave" tanya Marrie

"Aaah, nggak, ini makanannya kurang enak" jawab Dave mengelak.

Dave kembali ke lamunannya, ia tidak berhenti memikirkan tentang mimpi semalam yang terus berulang, ia merasa kejadian itu memang benar-benar pernah terjadi di hidupnya.

"Apakah itu ada hubungannya dengan masa laluku? Siapa aku? Dari mana asalku? Dan mengapa aku disini?" Pertanyaan itu terus saja ada di pikirannya.

"Marrie, aku pergi dulu ya, kamu habiskan saja makananmu" ucap Dave diiringi langkahnya pergi dari kantin

"Pergi kemana?, Habiskan dulu makananmu, Dave!" Pintanya, namun percuma Dave tidak memperdulikannya.

Marrie mengejar Dave, di tengah jalan ia berpapasan dengan Fred dan menghentikan langkahnya.

"Fred, kau baik-baik saja?, Bibirmu berdarah" tanya Marrie

"Hmmm, aku nggak papa, nanti juga sembuh sendiri"

Tanpa berkata lagi, Marrie menarik tangan Fred membawanya ke UKS untuk mengobati lukanya. Marrie cukup mahir dalam mengobati luka, mungkin karena dia anggota PMR juga.

*KREK
Suara pintu terbuka

Seseorang masuk ke ruang UKS.

I'M A ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang