Part 20.

886 69 15
                                    

Sohyun menyodorkan handphone kyungsoo ke arah sang pemilik, membuat kyungsoo mengambilnya dengan ragu ragu. Sejujurnya kyungsoo bingung kenapa handphonenya bisa berada di tangan sohyun, namun dia tidak mau bertanya.

"Tadi... kekasihmu menelpon" kyungsoo menghentikan pergerakan tangannya yang sedang membersihkan meja makan, menatap sohyun seakan menunggu kelanjutan dari ceritanya. "Sepertinya dia merindukanmu" kyungsoo memperhatikan riwayat telponnya, memang benar nayeon yang baru saja menelponnya. "Telpon saja nayeon dulu... kau bisa melanjutkan pekerjaanmu nanti" mata kyungsoo langsung berbinar binar saat mendengar itu. Kyungsoo langsung pamit dan bergegas ke kamarnya.

~Dare~

Nayeon tersentak saat mendengar nada dering dari handphonenya berbunyi, langsung saja dia melihat ke arah layarnya. Senyum nayeon mengembang begitu tau bahwa kyungsoo lah yang sedang menelponnya.

"Kyungsoo-ya!!"

"Maafkan aku... tadi handphoneku--"

"Gweanchana... yang terpenting sekarang kita bisa bicara hihi"

"Ah benar juga"

"Apa kau sudah makan, pingu?"

"Tentu saja sudah... bagaimana denganmu, bunny? Kau tidak kesulitan tanpaku kan?"

"Aku merasa kesulitan... aku merindukanmu"

"Kita baru beberapa jam berpisah... jangan seperti ini... bagaimana jika aku pergi lebih lama dari ini?"

"Yak! Jangan katakan itu!"

"Hahahahaha mianhaeyo"

"Aku--"

Baru saja nayeon ingin mengatakan sesuatu, handphonenya langsung direbut oleh seseorang. Dia nyonya im.

"Yeoboseo"

"Ah nyo-nyonya"

"Apa yang kau lakukan, kyungsoo? Bukankah kau harus bekerja?"

"I-iya... mianhae"

Nyonya im langsung memutuskan sambungan telponnya sepihak, membuat nayeon membulatkan matanya melihat sikap ibunya itu.

"Yak! Berani beraninya kau mengambil handphoneku!" Nayeon melotot, tak terima dengan perlakuan dari ibu tirinya  itu.

"Kenapa kau mengganggu kyungsoo saat dia sedang bekerja? Apa sohyun selama ini pernah mengganggu hubungan kalian?" Nyonya im terlihat santai, masih enggan memberikan handphone milik nayeon.

"Aku tidak mengganggunya, aku hanya merindukannya... kau tidak bisa melakukan ini padaku! Kembalikan handphoneku!" Nayeon hendak mengambil handphonenya, namun handphone itu langsung dilempar kesembarang tempat oleh nyonya im.

Rahang nayeon mengeras, dia sangat marah saat ini. Bagaimana bisa nyonya im melakukan hal itu padanya? Nayeon tak ingin membentaknya saat ini, dia hanya ingin mengambil handphonenya kembali. Baru saja nayeon hendak mengambil handphonenya, tiba tiba nyonya im menarik lengannya dengan kasar.

"Akh! Lepaskan!" Nayeon berusaha melepaskan lengannya dari nyonya im, namun gagal.

"Jauhi kyungsoo" nayeon terdiam saat mendengar perintah itu, dia langsung menatap ibu tirinya dengan tatapan penuh tanda tanya.

Dare✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang