Epilog.

1.5K 95 11
                                    

"Semuanya harus siap, aku tidak ingin mendengar keluhan dari klien kita... arraseo?" Semuanya hanya mengangguk mendengar perkataan kyungsoo. Mereka semua pun bergegas pergi dari ruangan kyungsoo setelah mendapat perintah untuk pergi.

Kyungsoo menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya. Dia sudah merasa lelah, padahal hari masih siang. Matanya melirik handphonenya, belum ada pesan atau panggilan masuk dari kekasihnya. Biasanya nayeon akan menelponnya di saat seperti ini, memberikan semangat baru untuk kyungsoo. Namun kali ini tidak dan kyungsoo benar benar merindukan kekasihnya itu.

"Kyungsoo!" Irene memasuki ruangan kyungsoo dengan terburu buru. "Yak apa yang kau lakukan? Pemimpin perusahaan game dari jepang sudah menuju kesini, bagaimana bisa kau bersantai seperti ini?" Irene menatap adiknya yang terlihat sangat lesu itu.

"Dia belum mengabariku" kyungsoo menghela nafasnya, tatapannya masih tertuju pada benda pipih yang ada di atas mejanya.

Irene ikut menghela nafasnya kemudian tersenyum, dia tau apa yang adiknya rasakan saat ini. Irene berjalan pelan mendekati jendela, menatap kendaraan yang berlalu lalang dari sana.

"Sudah tiga bulan sejak nayeon pergi ya" irene tersenyum, mengingat betapa sulitnya nayeon dan kyungsoo melewati setiap rintangan di hidupnya.

Kyungsoo mengangguk, dan sekarang dia merindukan nayeon. 3 bulan itu rasanya sangat lama, dia harus belajar untuk menahan sakitnya kerinduan.

"Nayeon pasti akan mengabarimu nanti, sekarang ayo kita bersiap siap menyambut calon partner kita" irene menyentuh pundak kyungsoo, berusaha meyakinkan adiknya jika nayeon pasti akan mengabarinya.

Kyungsoo akhirnya mengangguk pasrah, bagaimana pun dia tetap harus bekerja. Kyungsoo mengambil handphone nya, menaruh di saku celana kemudian menyusul irene yang keluar lebih dulu dari ruangannya. Kyungsoo percaya jika nayeon pasti akan mengabarinya.

~Dare~

Sambil menunggu pemimpin dari perusahaan jepang itu, kyungsoo masih terus berusaha menelpon nayeon. Panggilannya masuk, namun nayeon tidak menjawabnya. Kyungsoo panik sekarang, apa yang terjadi pada nayeon hingga kekasihnya itu tidak menjawab panggilannya? Apa ada yang lebih penting dari kyungsoo.

"Mereka datang" Salah satu karyawan mengabari irene dan kyungsoo.

Kakak beradik itu langsung berjalan keluar untuk menemui calon rekan kerjanya. Mereka sudah sampai di luar, dilihatnya mobil yang begitu mewah. Pintu mobil itu terbuka, dan saat itu juga handphone kyungsoo bergetar. Betapa bahagianya kyungsoo saat melihat siapa yang menelponnya. Tidak peduli dengan suasana, kyungsoo langsung mengangkat telponnya.

"Yeoboseo" kyungsoo tersenyum bahagia.

"Nee chagi... mianhae aku tidak mengabarimu tadi"

"Gweanchana... aku senang kau menelponku sekarang"

"Heem tapi tidak bisa lama"

Senyum kyungsoo memudar, dia kecewa mendengar perkataan nayeon.

"Wae?"

"Aku akan bertemu dengan calon partner kerjaku... jadi aku akan sangat sibuk dan tentu saja tidak mau diganggu"

Kyungsoo mengernyit. Bukan karena perkataan nayeon, melainkan suara nayeon yang terasa sangat dekat dengannya. Kyungsoo mematikan telponnya kemudian menoleh ke arah seseorang yang sedang mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan kyungsoo. Betapa terkejutnya kyungsoo saat melihat siapa orang itu.

"Senang bekerja sama denganmu, do kyungsoo-ssi" kyungsoo menghela kasar nafasnya, menatap ke arah lain seakan marah pada wanita yang sedang mengulurkan tangannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Senang bekerja sama denganmu, do kyungsoo-ssi" kyungsoo menghela kasar nafasnya, menatap ke arah lain seakan marah pada wanita yang sedang mengulurkan tangannya itu.

Tiba tiba kyungsoo menatap nayeon dengan intens, turun menatap tangan nayeon yang masih setia terulur untuk berjabat tangan. Kyungsoo menyingkirkan tangan nayeon dari hadapannya. Tentunya hal itu membuat semua orang terkejut termasuk nayeon sendiri.

Nayeon dan kyungsoo sama sama saling bertatapan, sebelum akhirnya kyungsoo tiba tiba menarik tubuh nayeon kemudian mendekap wanita itu dengan erat. Semua orang lagi lagi dibuat terkejut dengan perlakuan tiba tiba dari kyungsoo, namun kali ini di dampingi dengan senyuman semua orang.

"Bogoshipo" kyungsoo berbisik, dia tidak bisa menyembunyikan perasaanya lagi.

"Nado bogoshipoyo" nayeon pun membalas pelukan kyungsoo, dia juga merindukan laki laki yang tengah ia peluk saat ini.

Sorakan tepuk tangan mulai memeriahkan suasana, mereka semua sangat bahagia dengan menyatunya pasangan itu kembali. Jujur semuanya terkejut dengan kedatangan nayeon sebagai partner kerja perusahaan, karena hanya irene lah yang mengetahui hal itu.

"Mulai saat ini kita akan selalu bertemu, karena aku partner kerjamu" nayeon menatap kyungsoo dengan senyum manisnya.

"Bukan hanya partner kerjaku, tapi juga partner hidupku" nayeon terkejut dengan perkataan kyungsoo. "Maukah kau menikah denganku??" Kyungsoo selalu mempunyai banyak cara untuk membuat orang lain terkejut.

Semuanya merasa bahagia dengan lamaran tiba tiba dari kyungsoo, dan tentu saja hal itu langsung disetujui oleh nayeon.

Hidup baru yang mereka lewati akan sangat berwarna, inilah yang dinamakan cinta.

~Epilog End~

Ayo kita akhiri cerita ini dengan senyuman manis dari para pemain di cerita ini😁

Sampai jumpa di cerita naysoo selanjutnya🤗❤

Dare✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang