"Felix aku tinggal dulu ya? Nanti siang kak Chan bakalan kesini" Felix tak menjawab perkataan Hyunjin dirinya terlalu fokus pada novel yang di bacanya hingga dokter muda itu menghela nafasnya dan pergi keluar dari kediaman Felix.
Remaja berumur 18 tahun itu menutup buku novelnya kasar dan mendengus sebal.
"Hai" Felix menoleh kini ia tersenyum saat melihat lelaki berpakaian putih itu berdiri di dekat kasurnya oh iya Felix membaca novelnya di meja belajarnya ya.
"Aku kangen".
" bilang gitu terus" felix mempoutkan bibirnya mencebik kesal.
"Emangnya kamu gak kangen?!" Sentaknya kesal namun lelaki itu hanya terkekeh.
"Aku kangen Felix, tapi.... Ah yaudahlah ayo jalan jalan" Felix mengangguk lalu mengambil mantel dan syal nya berjalan keluar mengikuti lelaki yang sudah ada terlebih dulu di luar rumah Felix. :)
.
.
"Changbin aku keterima masuk di SMP negri yeayyyyy" Felix berteriak kegirangan ketika dirinya memasuki rumah Changbin.
Disana ia melihat Changbin yang tersenyum ke arahnya yang tengah duduk di sofa ruang tamu.
"Bagus dong" katanya.
"Changbin gak sekolah lagi ya? Kenapa? Apa paman sama bibi larang Changbin?" Changbin menggeleng.
"Aku gak sekolah karna aku gak bisa Fel" Katanya.
"Tapi kan kita bisa belajar bareng bareng kamu juga bisa jadi sunbae-nim nya aku ayo sekolah!" Changbin menggeleng perlahan bagaimana caranya menjelaskan pada Felix supaya sahabat nya itu mengerti?.
"Maaf ya... Mungkin nanti SMA aku bakalan sekolah" Felix mendengus sebal.
"Muka kamu pucet" Changbin tersenyum meyakinkan Felix yang tampak panik.
"Jalan jalan aja yuk? Tapi kali ini jangan balap lari dulu ya? Kalau kamu mau es krim ayok aku traktir" Mata Felix berbinar dan changbin hanya tersenyum tipis.
Sahabatnya itu tak mengerti nya rupanya.
.
.
"Adek... Udah minum obatnya?" Chan yang baru datang dengan setelan Kameja putih di gulung sampai sikut nya juga celana hitam berbahan kain (gausah bayangin😩).
"Hm" Felix hanya duduk di sebrang kakaknya yang duduk di sofa ia hanya diam memainkan ponselnya.
"Mau jalan jalan?" Felix menggeleng.
"Mau ketemu 'dia?" Felix awalnya menatap Chan lalu menggeleng.
"Aku lagi marahan sama dia" ujae Felix kesal menaruh ponselnya ke meja yanga da di hadapan nya.
"Kesal kenapa?" Tanya Chan mau tak mau ia harus ikut larut ke dalam topik yang ia sendiri mulai.
"Aku.... Gatau kesal aja".
.
.
" aku kesel sama kamu!" Felix bersidekap dada sambil memandang Changbin tajam.
"Salah ku apa lagi Fel?" Changbin berujar nadanya lembut buat Felix menjadi tidak tega untuk merajuk kepada sahabatnya itu.
"Kamu bilang kita mau liat bintang kemarin malam! Mana? Kamu tukang bohong Changbin!" Changbin nampak kikuk bingung harus membahas apa.
"Maaf ya? Malam ini aja okey? Aku janji bakalan liat bintang sama kamu" Felix mengangguk mengambil tasnya yang tergeletak di lantai kamar Changbin.
Sepulang sekolah Felix buru buru memasuki rumah Changbin dan mengomel pada pria bermarga Seo itu.
.
.
"Kenapa kamu gak pernah jujur?" Air mata meluncur di pipi tirus Felix.
"Dia yang gak jujur atau kamu yang gak peka? Dari awal kan dia udah nolak kamu" Hyunjin yang tiba tiba datang memakaikan selimut untuk Felix yang sedang berada di balkon menatap indahnya Bintang.
"Ck! Dia!! Ahh aku sebal sama dia seball" Felix memandang bintang dengan tatapan kesalnya.
"Gausah kesal, ayo masuk besok kalian pasti ketemu lagi" Felix mengangguk memasuki kamarnya.
.
.
"Tuhkan aku gak boong hari ini aku bakalan tepatin janji aku" Felix tersenyum senang di balkon kamarnya.
"Tapi besok aku gak bakalan main ya Felix, maaf" Felix lagi lagi mendengus sebal menatap Changbin.
"Kenapa sih? Kamu kok jarang banget main sama aku akhir akhir ini kamu sebal sama aku ya?" Changbin menggeleng heboh kenapa sih Felix itu selalu aja nuduh dia yang enggak enggak?.
"Tapi besoknya aku janji deh bakalan main sama Felix, janji..." Changbin mengangkat kelingkingnya namun di tepis oleh Felix.
"Kalau kamu gak bakalan tepatin janji itu mending gausah janji janji begitu!".
.
.
" seharusnya dulu itu kamu gausah janji bin.",
TBC.
Maaf gak jelas;".
