2.

447 53 1
                                    

vote and comment juseyo ♥











happy reading💞

























#flashback



hari itu setelah selesai kuliah jongin langsung pulang ke mansion, tadi papanya mengiriiminya pesan agar langsung pulang ke mansion setelah selesai berkuliah.
Sesampainya didepan gerbang mansion milik keluarganya jongin disambut oleh beberapa penjaga yang memberi hormat lalu segera membukakan gerbang untuk tuan mudanya. Mobil itu ia lajukan sampai di garasi yang berisi beberapa mobil mewah milik keluarga kim. Disana ia melihat mobil milik kedua orangtuanya yang terparkir, menandakan bahwa papa dan mamanya sudah berada didalam mansion. Jongin segera turun dan melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam mansion. Tiba didepan pintu mansion dia dibukakan oleh salah satu maid dan disambut oleh beberapa maid lain yang menunduk hormat. Dia hanya tersenyum simpul lalu melangkahkan lagi kaki jenjangnya kedalam mansion, salah satu maid tadi mengatakan bahwa tuan dan nyonya kim sudah menunggu diruang keluarga. 

Sungguh ia penasaran kenapa orangtuanya menyuruh dia untuk pulang, tidak seperti biasanya.Walaupun kedua orangtuanya sering pergi keluar negri, namun mereka tidak pernah menyuruh jongin untuk menemui mereka karna kedua orang tuanya hanya akan singgah sebentar lalu pergi lagi. 

Langkah itu terhenti ketika melihat disana tidak hanya ada orang tuanya saja, seorang pria tua tengah duduk membelakanginya, bukan ia tidak mengenali siapa pria itu, tentu ia sangat mengenali punggung yang sudah tidak tegap lagi itu. Dia adalah kakeknya sendiri, 

nyonya kim yang melihat anaknya sudah datang segera berdiri dan menuntun anaknya itu untuk duduk, sebelum duduk tepat didepan kakeknya dia membungkuk hormat. Entah kenapa perasaannya tiba tiba tidak enak. papa dan mamanya juga saling diam, hening sebelum suara tuan besar kim memulai.

"satu satunya penerus keluarga kim ternyata sudah tumbuh dewasa"

"nd nde.. haraboji"

"bagaimana kuliahmu jongin-a?" 

"baik haraboji"

"kudengar kau satu kelas dengan anak dari keluarga xi?" 

"maksud haraboji xi luhan?"

"eoh! tepat sekali tebakanmu jongin-a. kau kenal dekat dengan xi luhan?"

"emm...kita bersahabat sejak senior high school"

"lalu bagaimana menurutmu tentang gadis itu?"

"ne?" 

"HAHAHA aigooo... kenapa kau begitu terkejut!" 

"a aniya... luhan... dia gadis pintar dan baik"

"tepat sekali! kau bilang kau sudah bersahabat sejak senior high school?"

"nde"

"cepat istirahat dan bersiaplah untuk acara besok! haraboji berharap kau tidak akan membuat malu nama besar keluarga kim, yasudah haraboji akan pulang."

setelah mengatakan kalimat itu sang kakek pergi meninggalkan mansion. Jongin menatap kedua orangtuanya yang masih saja terdiam, bahkan pandangan raut wajah mereka terlihat lesu.

"acara besok?" jongin bertanya pada kedua orang yang masih diam itu.

"lebih baik kau segera beristirahat emm" alih alih menjawab pertanyaan yang anaknya lontarkan, nyonya kim malah menyuruh sang anak untuk beristirahat.

"baiklah, kuharap bukan hal besar" 

jongin melangkahkan kakinya menuju kamar yang berada di lantai dua, sedangkan kedua orangtuanya memandangi punggung putranya itu dengan sendu. Walaupun kedua orangtua jongin selalu sibuk dengan pekerjaan, namun mereka selalu memantau kegiatan putranya selama ini. mereka tau tentang persahabatan dan jalinan kasih jongin dengan gadis yang bukan dari keluarga terpandang. Mereka tidak bisa menyangkal bahwa selama ini gadis yang anaknya cintai itu sangat memberi dampak positif pada anaknya. Kedua orang itu juga sangat berterima kasih pada keluarga kekasih anaknya, karna sudah mau memberi kasih sayang yang sulit untuk mereka berikan pada putranya. 







.















Gedung mewah itu sedang kedatangan banyak tamu dari kalangan keluarga konglomerat,terlihat dari gaun dan jas yang mereka kenakan. Banyak juga rekan rekan bisnis dari keluarga kim dan keluarga xi yang datang. Dan juga kilatan flash kamera dari para wartawan yang ingin meliput acara besar keluarga terpandang itu. 

Makanan dan minuman mahal sudah tersaji dengan apik dimeja, para undangan sudah memasuki hall. Menunggu acara penting itu dimulai.

Mobil sedan hitam mewah itu berhenti tepat didepan gedung, jongin membawa kakinya untuk turun dari mobil mewah itu, disana dia melihat kedua orangtuanya menunggu sambil tersenyum. Jujur dia bingung dengan situasi sekrang, entah tiba tiba perasannya tidak karuan, seperti ingin segera pergi dari tempat ini dan menemui kekasihnya.Tidak, dia tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya dan juga kakeknya, mungkin setelah acara ini selesai dia akan menemui kyungsoo. Bibir itu mencoba tersenyum pada mama dan papanya, walaupun ia tidak tahu dengan acara malam ini namun dia mencoba untuk terlihat mengetahui segalanya.



Didalam gedung itu dia melihat sahabatnya, luhan. Luhan hanya memberikan senyuman simpul pada jongin dan jongin membalasnya dengan anggukan. Luhan memakai gaun sedikit seksi dan juga terlihat sangat cantik namun tetap saja kyungsoo yang paling cantik bagi jongin. 

Acara dimulai dengan kakek dan papanya mengisi sambutan,jujur saja ia sudah sangat bosan dengan acara seperti ini. Jika bukan karna menjaga nama baik keluarga kim mana mau dia menghadiri acara seperti sekarang ini.  Ditengah sambutan yang diberikan kakeknya, dia mendengar sang kakek memanggil namanya, sontak saja dia terkejut. Disana kakek kim memandangnya dengan senyuman penuh rasa bangga, dia meletakkan minuman yang dipegang lalu melangkahkan kakinya menuju podium. 

"pemuda yang tengah berdiri didepan kalian semua ini adalah cucuku, seorang penerus kim corp selanjutnya. namanya kim jongin, berikan hormatmu jongin-a"

"ah... anyyeong haseyo, kim jongin imnida" 

"malam ini aku tak hanya akan memperkenalkan cucuku pada kalian, aku akan memperkenalkan seseorang yang akan menjadi pendamping hidupnya juga. Seorang gadis baik dan pintar yang akan menemani cucuku dalam mengelola kim corp kedepan."

Jongin sontak menolehkan pandangannya pada sang kakek, apa apaan ini pikirnya. 

"harabeoji.." jongin bergumam lirih namun masih bisa didengar oleh kakeknya.

"aigoo... rupanya dia sudah tidak sabar" kakeknya terkekeh mendengar gumamannya.

"baiklah, gadis itu adalah dari keluarga xi. "

Jongin dengan cepat menolehkan pandangannya pada sahabatnya, terlihat luhan menundukkan kepalanya. Apakah luhan juga seperti dirinya yang tidak tahu apapun disini. 

"Xi luhan kemarilah nak" terdengar lagi suara kakek kim yang memanggil nama sang sahabat.Luhan berjalan menuju podium masih dengan kepala yang ia tundukkan. Seolah tak ingin melihat ekspresi dari wajah jongin. 

"aigoo..kenapa kau sembunyikan wajah cantikmu nak. tunjukkan wajahmu pada semua orang.. kau adalah pendamping cucuku kelak, semua orang harus tahu itu." luhan menegakkan kepalanya, bibir itu tersenyum manis.

 Tak bisa menyangkal bahwa luhan memang benar benar terlihat sangat cantik malam ini, namun jongin juga tak percaya bahwa ia akan disandingkan dengan sahabatnya sendiri. Lalu bagaimana dengan kyungsoo? Jongin sudah bergerak gusar ingin segera pergi dari tempat ini. Dia igin segera menemui kyungsoo lalu memeluknya dengan erat. Namun saat ia menolehkan pandangannya ke kanan, dia bersitatap dengan mata mama dan papanya. Pandangan itu seolah meminta jongin untuk tidak merusak acara itu. 

"malam ini adalah malam penting dimana cucuku kim jongin akan bertunangan dengan seorang gadis dari keluarga xi" 

jongin mengeratkan genggaman tangannya, kepala itu ia tundukan dengan dalam. Wajah itu sudah memerah menahan amarah yang ingin sekali ia luapkan namun dia tidak bisa, karna tidak mungkin ia mempermalukan nama  keluarga kim. mata itu sudah berkaca kaca menahan emosi yang luar biasa ia tahan.





"mianhe....kyungsoo-ya.." jongin bergumam lirih ditengah riuhnya tepuk tangan undangan yang hadir.





#flashback end



















tbc











THANK YOU (kaisoo gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang