3. Yang Bermasalah

2 3 0
                                    

Alat bersih-bersih didepannya membuat Qillia bersungut-sungut sejak tadi. Tidak henti-hentinya gadis itu menendang ember berisi air yang membuat sepatu dan kaos kakinya basah.

"Masa gue harus bersih-bersih koridor lagi, sih! Ini udah keberapa kalinya coba?"

Murid-murid yang berlalu-lalang di koridor itu menatap aneh Qillia yang terus mengomel tanpa mau mengerjakan hukumannya.

Qillia berhenti menendang ember yang airnya sudah berserakan di lantai itu. Kembali mengingat kejadian beberapa saat yang lalu, disaat dia hendak menerima hukuman.

Beberapa saat yang lalu...

Jam pertama sudah dimulai dan Qillia masih tertidur pulas.

Suara heels yang terdengar masuk ke dalam kelas membuat para murid yang masih santai bermain ponsel ataupun bercerita menjadi diam dan menaruh buku yang akan mereka pelajari ke atas meja.

Kayla panik bukan main. Jam pertama adalah pelajaran guru killer mereka. Ibu itu pasti tidak akan membiarkan muridnya bermain-main, bercerita, apalagi tertidur. Dan mengingat sudah berapa kali Qillia tertidur di kelas guru killer itu, pasti cewek itu akan mendapatkan hukuman yang berat.

Kayla mengguncangkan tubuh gadis yang terlelap disampingnya itu, "Chilli...bangun...itu si ibuk killer di depan!"

Tapi yang dibangunkan malah mengubah posisinya untuk mencari yang lebih nyaman. Kayla semakin panik. Dan panik itu membuat dia semakin mengguncangkan tubuh Qillia semakin kencang.

"Chil!"

"Woi cabe!"

"Bangun woi!"

"Nanti lo dihukum lagi Chiiil!"

Kayla makin frustasi. Gadis itu mengacak rambutnya kesal. Dia ingin menyerah, tapi tidak tega. Akhirnya dia malah makin panik.

Kepanikan Kayla rupanya membuat kegaduhan tersendiri di meja mereka. Membuat beberapa murid melihat ke arah mereka yang tidak disadari Kayla, tetapi disadari oleh guru mereka.

Ibu Nay, si guru matematika killer, ikut-ikutan melihat ke arah meja Kayla dan Qillia. Karena tidak jelas, wanita itu memutuskan untuk berjalan ke sana.

...dan itu masih tidak disadari Kayla.

"Oh...Qilliandra tidur lagi?" Itu bukanlah sebuah pertanyaan melainkan pernyataan. Kayla yang mendengar itu langsung terdiam dan tidak membangunkan Qillia lagi. Dia...sudah shock.

Seolah sudah paham, Ibu Nay mengambil air minum Kayla dan menuangkannya sedikit ke tangannya. Lalu dia mengusap wajah Qillia dengan air.

Qillia yang masih bermimpi langsung terbangun saat terkena air. Wajahnya persis seperti orang bodoh saat ini.

Sementara Ibu Nay tersenyum yang dimata semua orang itu mengerikan.

Ibu Nay berbicara dengan suara lembut, "Nah, Qilliandra. Kamu jangan di kelas ya. Bersihkan koridor sana."

Saat mengingat hal itu lagi, Qillia semakin menendang-nendang ember di hadapannya. Mau mewek, tapi ini sudah sering terjadi.

Karena sudah lelah menendang ember, cewek itu duduk selonjoran di tengah-tengah jalan koridor tanpa memperdulikan orang yang lewat.

Terdengar kata-kata mengusir yang ditujukan kepadanya tetapi dia tetap tidak peduli dan malah melepas sepatu beserta kaos kakinya yang basah.

"Emangnya gue yang minta ngantuk! Gue juga nggak pengen ngantuk kali! Kalo gue tidur mulu kan ntar gue yang udah bego makin bego!" Racaunya lagi dengan mata yang berkaca-kaca.

Seorang Qilliandra Nasyifa memang begitu. Ini bukan pertama kalinya dia menangis hanya karena dihukum. Dan kalau sudah menangis, dia tidak akan mau mengerjakan apapun.

"Sini gue yang kerjain,"

Qillia yang hampir sedikit lagi menangis mendongak ketika mendengar suara yang tidak asing. Dengan mata yang berbinar dia melompat kegirangan.

Dengan cengiran lebar Qillia berlalu pergi sambil berjalan terbalik menghadap penolongnya.

"Makasih Alca. Chilli mau jajan dulu! Chilli sayang Alca! Muach!"

Lalu berlari begitu saja dengan semangatnya meninggalkan Alca, satu-satunya orang yang mau mengerjakan hukuman Qillia, dengan segala kekacauan yang Qillia buat, beserta sepatu dan kaos kakinya yang basah.

Cowok tampan itu menipiskan bibirnya lalu membuang nafas pelan,

"Kapan ya Chilli nggak bego lagi?"

Lalu lanjut mengerjakan hukuman Qillia yang entah keberapa kalinya itu. Alca bahkan sampai hapal apa yang harus dia lakukan walau Qillia tidak memberitahunya.

***

Update spesial karena bang Soobin ultah:")

Kamis,
5 Desember 2019

My GOBS NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang