18 2 0
                                    

"setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Tapi bisakah pertemuan ku dan kamu tak lagi di pisahkan?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

5:20 wib.

Bib..bib..

Bunyi alarm membangun kan Rama dari tidurnya. Dia meraih alarm dan mematikannya.

Rama menggumpulka nyawanya yang hilang. Lalu beranjak dari tempat tidur.
Menuju ke kamar mandi, mengambil wudhu menjalan kan kewajiban nya sebagai umat muslim.

Setelah selesai dengan kegiatan nya.
Rama kembali ke tempat tidur, jam masi menunjukkan pukul enam pagi.

Rama meraih ponselnya. Hari ini hari libur, dan dia hanya ingin bersantai di rumah.

Rama membuka layar ponselnya, sebuah notifikasi chat membuat mata Rama melebar.

Dia membuka room chat nya.

Mesta

Saya pulang.

Hanya itu, singkat, padat dan jelas.
Sebuah chat yang anehnya sudah di tunggu-tunggu oleh rama dari satu Minggu yang lalu.

Mesta

Kamu di mana?

Di rumah saya.

Aku ke sana.

Rama meletakkan hpnya di atas nakas.
Beranjak ke arah lemari, mengambil sebuah jins, segera memakainya.

Rama meraih ponsel dan kunci mobil.
Agak sedikit berlari keluar dari kamar, menuruni tangga dengan terburu-buru.

Membuka pintu rumah dengan cepat, lalu berlari ke arah garasi mobil..

Rama memasuki mobilnya.
Melajukan nya dengan kecepatan penuh meninggal kan perkaran rumah mewah itu.

Entah apa yang membuat ingin cepat-cepat melihat wanita itu.
Rama tak tau, yang dia tau sekarang dia ingin cepat sampai dan melihat wajah mesta. Wanita yang baru dia kenal dan dia nikahi seminggu yang lalu.

~~~~~~~~~~~~~~

6 : 30 wib.

Lindia meraih beberapa novel nya.
Berjalan menuju teras depan rumah.
Duduk di sana sambil membaca novel dan menikmati paginya.

Tubuhnya sudah kembali segar setelah semalam lelah.
Setelah pulang ke rumah lindia mendapat sambutan dengan penuh haru dari bundanya, dan tak lupa sedikit nasehat dari sang ayah, yang membuat lindia merasa menyesal tak berpamitan dengan benar saat dia pergi Minggu lalu.

"Kamu gak mau pulang ke rumah suamimu?"

Lindia mengarahkan perhatian nya ke arah sang ayah yang sudah duduk di kursi sebrang dengan hp yang di miringnkan.

Jangan tanyakan apa yang sedang ayahnya lakukan, tentu saja bermain game online.
Jangan sama kan ayah lindia dengan ayah orang lain yang akan membaca koran sambil ngopi di pagi hari.
Sedangkan ayahnya, akan bermain game di setiap waktu senggangnya.

FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang