Senyumnya membuat ku terpesona. Matanya yang sendu membuat ku merana. Mungkinkah ini cinta? Jika benar, kini aku percaya bahwa cinta pada pandangan pertama memang benar adannya.
-Abimanyu-
.
.
.
.
.
.
."Arsila sayang, bangun nak.. Kita sholat subuh." Ucap Suci, ibunda Arsila membangunkan putri semata wayangnya itu.
"Cila lagi ga sholat bun.... Lagi halangan." Jawab Arsila yang lebih akrab di panggil Cila oleh orang-orang terdekatnya.
"Cila mau merem dikit lagi." Ucap Arsila sambil menaikkan selimut hingga menutupi kepalanya.
"Oh, yasudah.. Cepat bangun ya. Kamu kan harus sekolah. Bunda ke masjid dulu sama Ayah.. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Hati-hati bun.." Jawab Arsila.
*****
Sekarang sudah pukul 6 pagi. Arsila sudah rapih dengan seragam putih abu-abu yang melekat di badan mungilnya. Arsila sedang sarapan dengan kedua orang tuanya di meja makan, sambil diskusi kecil.
"Nak, kapan kamu ujian akhir smester?" Tanya Firman, ayah Arsila.
"Seminggu lagi nih.. Aduhh cilla pusing banget Ayah.." Jawab Arsila manja kepada ayahnya sambil memberi selai kacang pada roti yang ada di piringnya.
Putri tunggalnya ini memang suka sekali bermanja- manja dengan.
"Belajar yang benar. Semester depan kamu sudah UN lho nak."
Ucap Suci, mengingatkan putrinya yang kini sudah menginjak kelas 12."Iya nak, dengar kata bunda ya.. Selesai SMA rencananya mau lanjut kemana?" Tanya Firman pada Arsila.
"Cila mau ikut pendidikan akmil taruni boleh ga Bun,Yah?" Tanya gadis itu pada kedua orang tuanya.
"Ayah dukung kamu, asal itu hal-hal yang positif nak." Jawab Firman sambil mengelus jilbab Arsila.
"Cila berangkat dulu ya Ayah, Bunda..Assalamualaikum" Pamit Arsila sambil mencium tangan kedua orang tuanya.
"Hati-hati. SIM dan STNK jangan lupa di bawa! Lagi ada operasi besar-besaran nak." Pesan Firman, yang adalah seorang polisi.
"Siap ayah!" Jawab Arsila, lalu melajukan motornya meninggalkan halaman rumah.
******
"Dek, silakan menepi sebentar." Ucap seorang polisi muda dan gagah kepada Arsila.
Benar kata Ayahnya, hari ini sedang ada operasi besar-besaran. Mungkin karena mau tahun baru.
"Boleh saya lihat SIM dan STNK kamu?" Ucap polisi itu gugup. Entah kenapa, tiba-tiba ada rasa tertarik pada gadis SMA di hadapannya ini. Gadis cantik dengan jilbab yang menutupi kepalanya. Buru-buru Abimanyu menepis pikiran itu. Gadis di depannya terlalu muda untukknya, jadi mana mungkin dia tertarik. Pikir polisi dengan papan nama Abimanyu tersebut.
Dengan santai, Arsila membuka dompetnya. Namun dia tidak menemukan SIM dan STNK miliknya. Arsila panik, dia baru ingat kalau SIM dan STNK nya dia simpan di jaket denim milikknya, namun hari ini Arsila tidak memakai jaket tersebut.
"Maaf pak, saya lupa membawa SIM dan STNK." Ucap Arsila imut-imut pada polisi tersebut.
"Lupa membawa, atau memang tidak punya?"
Tanya Abimanyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Polisi dan Arsila
RandomTidak ada cinta yang melebihi cinta kepada Sang Pencipta. Jangan terlalu berlebihan dalam mencinta, karena yang berlebihan justru akan menyakitkan. Cinta harus di landasi iman, bukan hawa nafsu. Karena hakikatnya cinta benar- benar ada ketika dua or...