2. Nyebelin!

188 7 1
                                    

Jantungku selalu berdebar saat berada di dekatnya. Senyum itu, bagaikan candu. Sungguh tak pernah ku sangka. Cinta pada pandangan pertama seperti ini rasanya.

-Abimanyu-
.
.
.
.
.
.
.

"Terimakasih pak pol, sudah mau antar saya sampai rumah." Ucap Arsila pada Abimanyu sambil turun dari motor polisi milik Abimanyu.

"Iya sama-sama dek." Jawab Abimanyu sedikit gugup saat melihat senyuman Arsila. Entah apa yang sedang di rasakan Abimanyu sekarang. Dia selalu dekdekan saat berada di dekat Arsila.

Suci, bunda Arsila keluar rumah dan mendapati anaknya sedang mengobrol dengan seorang polisi muda di luar pagar rumah.

"Nak... sudah pulang?" Sapa Suci pada Arsila.

"Eh bunda... Iya nih bun, baru sampai." Ucap Arsila sambil berjalan menghampiri bundanya yang berdiri di ambang pintu. Di kecupnya punggung tangan bundanya itu, oleh Arsila.

"Assalamualaikum bundaaa.." Salam Arsila, lalu memeluk bundanya dengan manja.

"Waalaikumsalam, sayang." Jawab suci sambil merenggangkan pelukan putrinya.

"Motor kamu mana?" Tanya Suci pada Arsila.

"Oh, itu bun, tadi pagi Cilla kena tilang karena lupa bawa SIM dan STNK. Ketinggalan di jaket bun, hehehe." Jelas Arsila pada bundanya.

"Astaghfirullah nak, kamu nih kebiasaan ya.." ucap Suci sambil mengelus lembut jilbab putrinya.

"Oiya, terus itu siapa nak? Ga mau dikenalkan dulu ke ayah sama bunda?" Ucap Suci tiba-tiba sambil menunjuk ke arah Abimanyu diluar pagar dengan tatapan menggoda. Arsila sampai lupa kalau tadi dia di antar pak polisi. Dan sekarang pak polisi itu masih ada di depan rumah Arsila.

Loh pakPol ko.masih disitu si? Batin Arsila.

"Oh iya, itu pak Abimanyu. Tadi dia yang nolongin Cilla bun. Gausah di tawarin masuk ya bun.. Bentar, Cilla suruh dia pulang aja." Jelas Arsila pada Suci.

"Loh kok di suruh pulang? Bawa kesini, ajak masuk. Bunda tunggu di dalam." Perintah Suci pada Arsila.

Apaansih bunda, ngapain coba nyuruh pak Abimanyu masuk? Bunda kan ga kenal.
Kesal Arsila dalam hati.

"Pak, ko belum pulang sih?" Tanya Arsila yang mengagetkan lamunan Abimanyu.

Abimanyu sendiri heran, kenapa dia malah melamun di depan rumah orang?

"Eh iya, ngapain ya saya masih disini?" Abimanyu malah nanya balik ke Arsila.
"Yaudah dek, saya mau balik ke kantor dulu." Pamit Abimanyu pada Arsila sambil menyalakan mesin motor.

"Eh jangan dulu pak!" Cegah Arsila, spontan memegang tangan Abimanyu. Keduanya saling pandang.

"Subhanallah ganteng banget." Puji Arsila pada Abimanyu tanpa sadar. Senyum Abimanyu mengembang, mendengar ucapan Arsila barusan.

"Iya saya tau kok saya ganteng." Ucap Abimanyu meledek Arsila.

"Eh, astaghfirullah.. Ya Allah maap dosa bukan muhrim."
Ucap Arsila sambil menarik tangannya yang dari tadi memegangi tangan Abimanyu.

Abimanyu tersenyum melihat rona merah di pipi Arsila yang putih pucat itu.

Subhanallah cantik banget. Solehah juga.. Bikin makin suka aja.
Batin Abimanyu.

"Kenapa dek? Ko ngelarang saya pergi." Tanya Abimanyu memecah keheningan.

"Oh anu, hmmm apa ya? Oh iya tadi bunda nyuruh aku buat ngajak pak pol masuk ke dalem."
Ajak Arsila gugup sambil menunjuk ke arah rumah nya.

Mas Polisi dan ArsilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang